Ini Syarat Pasien Diabetes untuk Bisa Berpuasa Ramadhan
Jum'at, 24 April 2020 - 03:52 WIB
Diabetesi atau pasien diabetes pada prinsipnya boleh melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, kecuali sedang mengalami komplikasi berat. Namun, tidak seperti orang pada umumnya, diabetesi yang akan menjalankan puasa tetap harus memperhatikan beberapa hal.
"Asupan kalori serta pola makan yang tidak berlebihan, konsumsi obat tepat waktu dan olahraga ringan 10-15 menit setiap hari," kata ahli gizi KalCare Hening Utami, A. Md. Gz saat acara Nutrisi Tepat Persiapan Berpuasa Bagi Diabetesi, Kamis (23/4/2020).
Diabetesi yang menjalakan puasa tanpa persiapan yang baik, diungkapkan Hening bisa membahayakan karena gula darah menjadi tidak terkontrol dan bisa menimbulkan komplikasi hingga menyebabkan kematian. Oleh karena itu, Hening menyarankan diabetesi untuk rutin cek gula darah.
"Rutin periksa kadar gula darah untuk menghindari terjadinya hiperglikemi atau hipoglikemi. Pilih karbohidrat yang lambat dicerna oleh tubuh. Jenis karbohidrat yang lambat dicerna oleh tubuh biasa dikenal dengan jenis karbohidrat kompleks. Sumber
makanan karbohidrat kompleks adalah beras merah, kentang, ubi, jagung, sereal, gandum," saran Hening.
Sementara frekuensi makan pada saat puasa Ramadhan bagi diabetesi tetap normal. Di mana mereka tetap dianjurkan makan sebanyak 3 kali dalam sehari, hanya saja waktunya bergeser. Makan pagi diganti makan saat sahur dan makan siang adalah saat berbuka puasa dan yang terakhir adalah makan setelah salat tarawih.
"Rajin mengonsumsi obat sesuai saran dokter. Tetap konsumsi obat antidiabetes secara teratur sesuai saran dokter untuk mengurangi risiko kondisi yang lebih serius," kata dia.
Bagi diabetesi yang ingin berpuasa, Hening juga mengimbau pentingnya rutin olahraga yang bisa dilakukan sebelum sahur dan berbuka puasa untuk menjaga kebugaran selama menjalankan ibadah puasa. Di sisi lain yang tidak kalah penting adalah diabetesi dianjurkan untuk tetepa menjalankan pola hidup sehat.
Hening memaparkan, bahwa menerapkan pola hidup sehat dapat menjaga kadar gula darah tetap terkontrol dengan baik. Adapun yang perlu dilakukan untuk menjalakan pola hidup sehat mencakup pola makan gizi seimbang dengan 3 J, olahraga rutin 2 sampai 3 kali seminggu selama 30 menit, istirahat cukup 6 sampai 8 jam per hari, penuhi asupan cairan harian 8 sampai 10 gelas, menjaga berat badan ideal dan hindari stres fisik, psikis dan biologis.
"Cukupi juga kebutuhan serat harian. Serat dapat memperlambat pencernaan sehingga kenyang lebih lama, menurunkan kolsterol total dan LDL, dan menurunkan respons glukosa setelah makan," ujar dia.
"Asupan kalori serta pola makan yang tidak berlebihan, konsumsi obat tepat waktu dan olahraga ringan 10-15 menit setiap hari," kata ahli gizi KalCare Hening Utami, A. Md. Gz saat acara Nutrisi Tepat Persiapan Berpuasa Bagi Diabetesi, Kamis (23/4/2020).
Diabetesi yang menjalakan puasa tanpa persiapan yang baik, diungkapkan Hening bisa membahayakan karena gula darah menjadi tidak terkontrol dan bisa menimbulkan komplikasi hingga menyebabkan kematian. Oleh karena itu, Hening menyarankan diabetesi untuk rutin cek gula darah.
"Rutin periksa kadar gula darah untuk menghindari terjadinya hiperglikemi atau hipoglikemi. Pilih karbohidrat yang lambat dicerna oleh tubuh. Jenis karbohidrat yang lambat dicerna oleh tubuh biasa dikenal dengan jenis karbohidrat kompleks. Sumber
makanan karbohidrat kompleks adalah beras merah, kentang, ubi, jagung, sereal, gandum," saran Hening.
Sementara frekuensi makan pada saat puasa Ramadhan bagi diabetesi tetap normal. Di mana mereka tetap dianjurkan makan sebanyak 3 kali dalam sehari, hanya saja waktunya bergeser. Makan pagi diganti makan saat sahur dan makan siang adalah saat berbuka puasa dan yang terakhir adalah makan setelah salat tarawih.
"Rajin mengonsumsi obat sesuai saran dokter. Tetap konsumsi obat antidiabetes secara teratur sesuai saran dokter untuk mengurangi risiko kondisi yang lebih serius," kata dia.
Bagi diabetesi yang ingin berpuasa, Hening juga mengimbau pentingnya rutin olahraga yang bisa dilakukan sebelum sahur dan berbuka puasa untuk menjaga kebugaran selama menjalankan ibadah puasa. Di sisi lain yang tidak kalah penting adalah diabetesi dianjurkan untuk tetepa menjalankan pola hidup sehat.
Hening memaparkan, bahwa menerapkan pola hidup sehat dapat menjaga kadar gula darah tetap terkontrol dengan baik. Adapun yang perlu dilakukan untuk menjalakan pola hidup sehat mencakup pola makan gizi seimbang dengan 3 J, olahraga rutin 2 sampai 3 kali seminggu selama 30 menit, istirahat cukup 6 sampai 8 jam per hari, penuhi asupan cairan harian 8 sampai 10 gelas, menjaga berat badan ideal dan hindari stres fisik, psikis dan biologis.
"Cukupi juga kebutuhan serat harian. Serat dapat memperlambat pencernaan sehingga kenyang lebih lama, menurunkan kolsterol total dan LDL, dan menurunkan respons glukosa setelah makan," ujar dia.
(alv)
tulis komentar anda