Ini Batasan Kuning Normal pada Bayi yang Baru Lahir

Selasa, 15 Maret 2022 - 16:26 WIB
Kondisi kuning pada bayi yang baru lahir, hampir 80%-nya adalah normal menurut medis. Foto Ilustrasi/Pixabay
JAKARTA - Kondisi kuning pada bayi yang baru lahir, hampir 80%-nya adalah normal menurut medis. Penyakit ini lazim muncul saat bayi berusia sekitar satu minggu. Namun, jika penyakit kuning ditemukan pada bayi kurang dari 24 jam sejak ia dilahirkan, apalagi ditambah dengan keluhan-keluhan lain, bisa dipastikan bahwa si kecil mengalami kuning yang tidak normal.

"Batasan bayi kuning yang normal yaitu dalam rentang waktu setelah 24 jam. Tetapi, jika ditemukan bayi dengan kulit kuning dalam waktu kurang dari 24 jam, maka diartikan bayi tersebut tidak normal," kata Spesialis Anak dr. Robby Godlief M. SpA. dalam acara Bincang Sehat yang digelar Siloam Hospital Purwakarta melalui live Instagram, belum lama ini.

Dokter Robby mengatakan, bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2.500 gram, bayi kurang bulan maupun cukup bulan, dan memiliki benjolan akibat trauma jalan lahir pada bagian kepala, dapat berisiko mengalami penyakit kuning.



"Bahkan bayi dengan berat badan berlebih di atas 4 kg pun dapat berisiko menjadi kuning. Sementara pada anak, komplikasi sakit kuning dapat mengakibatkan terjadinya gagal hati akut, bahkan sampai gagal hati yang kronis," terangnya.

Dalam beberapa kasus ditemukan pula bayi yang kuning setelah beberapa hari dilahirkan. Hal itu banyak disebabkan oleh kurangnya asupan ASI. Tidak sedikit para ibu yang menyusui bayinya terlalu cepat hanya dalam rentang waktu kurang dari 10 menit. Alhasil, saat dilakukan penimbangan, berat badan bayi tidak mengalami peningkatan.

“Setiap bayi yang langsung mendapatkan ASI dari si ibu, alangkah baik menetek selama minimal 10 sampai dengan 15 menit. Sebab kandungan hindmilk ASI yang jumlah lemaknya lebih banyak, baru didapatkan pada waktu tersebut,” kata Dokter Spesialis Anak di RS Siloam Purwakarta itu.

Jika ditemukan kendala di mana ibu tidak bisa memproduksi ASI dengan baik, bayi dapat disarankan mengonsumsi susu formula yang mengandung MCT (medium chain triglyceride). Namun, perlu diingat bahwa pada dasarnya asupan yang paling baik bagi bayi adalah ASI.

Pemeriksaan laboratorium awal yang dapat dilakukan pada kasus badan kuning bayi dan anak adalah bilirubin. Untuk penanganannya, dapat dilakukan sinar melalui fototerapi pada bayi baru lahir. Jika ditemukan bilirubin yang meningkat akibat proses infeksi, maka penanganannya adalah menghilangkan infeksi yang terjadi. Sedangkan kuning karena kelainan organ anatomi tubuh, maka bisa dipertimbangkan perlu atau tidaknya tindakan operasi.

Jadi pertanyaan sekarang, apakah bayi dengan kondisi kuning perlu dijemur?

Untuk bayi yang kuning dengan kondisi normal, proses jemur boleh-boleh saja dilakukan. Sinar matahari yang paling bagus adalah antara pukul 09.30 hingga 13.00 karena terdapat sinar UVB yang diperlukan tubuh dalam proses metabolisme vitamin D.

Soal berapa lama waktu yang diperlukan untuk menjemur bayi, sangat direkomendasikan tidak terlalu lama atau bahkan sampai berjam-jam. Hanya, durasi itu tergantung juga dari jenis warna kulit si bayi. Untuk bayi-bayi di Indonesia, cukup dijemur selama 10 hingga maksimal 15 menit.

Perlu diketahui, anggapan bahwa menjemur bayi bisa menyembuhkan kuning hanyalah sebuah mitos yang salah menurut dr. Robby. Apalagi menjemur dengan waktu yang lama tanpa adanya sinar UVB. Cara yang paling tepat untuk bayi yang kadar bilirubinnya melebihi ambang batas normal adalah dengan fototerapi di rumah sakit melalui blue-green light.
(tsa)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More