Ungkap Alasan Covid-19 Melonjak di Dunia, WHO: Omicron Menular Sangat Intens
Kamis, 24 Maret 2022 - 10:59 WIB
JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan sejumlah alasan mengapa Covid-19 meningkat jumlah kasusnya di dunia, seperti China, Korea Selatan, Hong Kong, dan negara-negara Eropa tertentu.
Pertama adanya, varian baru yang sangat menular dari Omicron (BA.1) yaitu Stealth Omicron atau BA.2. Hingga saat ini, varian tersebut sedang diselidiki di Inggris. WHO pun menilai Stealth Omicron (BA.2) paling menular dari varian sebelumnya yang ditemukan.
"Omicron menularkan pada tingkat yang sangat intens. Kami memiliki sub-garis keturunan BA.1 dan BA.2. BA.2 lebih mudah menular dan ini varian paling menular yang pernah kita lihat dari virus SARS-COV2 hingga saat ini," ujar Dr Maria Van Kerkhove Ahli Kesehatan WHO dilansir Times of India, Kamis (24/3/2022).
Kedua yaitu lemahnya dalam tindakan pencegahan, di mana WHO melihat sejumlah aturan terkait Covid-19 mulai dilonggarkan disebagian negara. Bukan hanya itu, Kepala WHO juga menerangkan bahwa adanya misinformasi hingga mitos atau Hoaks terkait vaksinasi.
"Sejumlah besar informasi yang salah," kata Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Dalam kesempatan yang sama, Tedros menerangkan jika kasus meningkat juga adanya penurunan tingkat testing Covid-19. Di tengah gelombang Covid-19 meningkat di sejumlah negara.
"Peningkatan terjadi meskipun ada pengurangan pengujian (testing Covid-19) di beberapa negara, berarti kasus yang kami lihat hanyalah puncak gunung es," jelasnya.
Pertama adanya, varian baru yang sangat menular dari Omicron (BA.1) yaitu Stealth Omicron atau BA.2. Hingga saat ini, varian tersebut sedang diselidiki di Inggris. WHO pun menilai Stealth Omicron (BA.2) paling menular dari varian sebelumnya yang ditemukan.
"Omicron menularkan pada tingkat yang sangat intens. Kami memiliki sub-garis keturunan BA.1 dan BA.2. BA.2 lebih mudah menular dan ini varian paling menular yang pernah kita lihat dari virus SARS-COV2 hingga saat ini," ujar Dr Maria Van Kerkhove Ahli Kesehatan WHO dilansir Times of India, Kamis (24/3/2022).
Kedua yaitu lemahnya dalam tindakan pencegahan, di mana WHO melihat sejumlah aturan terkait Covid-19 mulai dilonggarkan disebagian negara. Bukan hanya itu, Kepala WHO juga menerangkan bahwa adanya misinformasi hingga mitos atau Hoaks terkait vaksinasi.
"Sejumlah besar informasi yang salah," kata Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Dalam kesempatan yang sama, Tedros menerangkan jika kasus meningkat juga adanya penurunan tingkat testing Covid-19. Di tengah gelombang Covid-19 meningkat di sejumlah negara.
"Peningkatan terjadi meskipun ada pengurangan pengujian (testing Covid-19) di beberapa negara, berarti kasus yang kami lihat hanyalah puncak gunung es," jelasnya.
(hri)
tulis komentar anda