Nestle Indonesia Perkenalkan New Healthy Eating Habit
Kamis, 18 Juni 2020 - 11:13 WIB
JAKARTA - Setelah tiga bulan menyesuaikan diri dengan protokol kesehatan demi memutus rantai penyebaran COVID-19, perubahan perilaku masyarakat ke gaya hidup yang lebih sehat diharapkan meningkat dan ikut menyambut era New Normal.
Untuk meningkatkan kualitas hidup dan berkontribusi pada masyarakat yang lebih sehat, Nestle Indonesia memperkenalkan New Healthy Eating Habit. Penerapan New Healthy Eating Habit mencakup dua komponen utama, yakni kebiasaan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan memperhatikan keamanan pangan ( food safety ). ( )
Baru-baru ini, Kantar mempublikasikan hasil penelitian pada Maret 2020 yang menunjukkan bahwa terdapat perubahan gaya hidup pada masyarakat Indonesia selama masa pandemi. Di antaranya mulai coba mengonsumsi menu makanan sehat (90%), menguji resep-resep makanan baru (61%), dan mengonsumsi snack harian lebih tinggi dari biasanya (41%).
“Kebiasaan makan sehat sudah banyak diterapkan oleh masyarakat. Namun, pandemi menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan konsumsi makanan bergizi seimbang untuk meningkatkan imunitas tubuh. New Healthy Eating Habit yang coba diperkenalkan adalah mengonsumsi beragam makanan yang mengandung gizi seimbang, sesuaikan porsi makanan dengan konsep Isi Piringku, memperhatikan konsumsi GGL (gula, garam, lemak), mengatur jadwal makan besar dan snack, serta tidak lupa memerhatikan keamanan pangan," kata Direktur Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology Center Prof. Dr. Ir. Nuri Andarwulan, Msi dalam acara "Kelas Jurnalis Online Food Safety di Tengah Pandemi", Rabu (17/6).
Nuri menyampaikan lima kunci keamanan pangan yang harus diterapkan masyarakat sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.
Pertama, mencuci tangan dan peralatan masak sebelum mengolah makanan. Kedua, memisahkan peralatan memasak seperti pisau dan talenan serta wadah untuk pangan mentah dan matang. Ketiga, memasak dengan benar dan matang. Keempat, menyimpan makanan sesuai suhu aman yang dianjurkan. Terakhir, selalu gunakan air dan bahan makanan yang aman, bebas dari cemaran fisik (kerikil, steples), biologis (rasa dan bau menyimpang), kimia berbahaya (pestisida, herbisida), dan menggunakan air jernih yang tidak berbau dan berasa.
Merujuk pada moto keamanan pangan PBB pada 2020, keamanan pangan adalah tanggung jawab bersama, baik pemerintah, industri, produsen, hingga konsumen.
“Di Nestle, kami memiliki komitmen untuk terus menjaga stabilitas dan distribusi produk-produk makanan serta minuman berkualitas untuk memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia. Komitmen ini dijalankan dengan mengacu pada empat pilar dalam kebijakan mutu. Yaitu berkomitmen pada seluruh konsumen, menjaga keamanan dan kepatuhan produk, mempertahankan preferensi dan konsistensi, serta memastikan tidak ada kecacatan produk dan tak menghasilkan limbah," kata Head of Corporate Quality Management Nestle Indonesia Anas Noor Wahid.
Berkaitan dengan pelaksanaan produksi makanan dan minuman di tengah masa pandemi , Anas juga menyampaikan bahwa Nestle menempatkan kesehatan dan keamanan para karyawan, mitra bisnis, serta konsumen sebagai prioritas utama dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah dan lembaga-lembaga kesehatan dunia sekaligus memperketat standar kebersihan di lini produksi dan distribusi. ( )
“Sinergi yang baik antara masyarakat, produsen, pemerintah, serta lembaga-lembaga terkait memainkan peranan penting agar kualitas, keamanan, dan nilai nutrisi pangan terjaga baik. Dengan begitu masyarakat tetap sehat serta tidak mudah terserang penyakit dan virus,” tutup Anas.
Untuk meningkatkan kualitas hidup dan berkontribusi pada masyarakat yang lebih sehat, Nestle Indonesia memperkenalkan New Healthy Eating Habit. Penerapan New Healthy Eating Habit mencakup dua komponen utama, yakni kebiasaan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan memperhatikan keamanan pangan ( food safety ). ( )
Baru-baru ini, Kantar mempublikasikan hasil penelitian pada Maret 2020 yang menunjukkan bahwa terdapat perubahan gaya hidup pada masyarakat Indonesia selama masa pandemi. Di antaranya mulai coba mengonsumsi menu makanan sehat (90%), menguji resep-resep makanan baru (61%), dan mengonsumsi snack harian lebih tinggi dari biasanya (41%).
“Kebiasaan makan sehat sudah banyak diterapkan oleh masyarakat. Namun, pandemi menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan konsumsi makanan bergizi seimbang untuk meningkatkan imunitas tubuh. New Healthy Eating Habit yang coba diperkenalkan adalah mengonsumsi beragam makanan yang mengandung gizi seimbang, sesuaikan porsi makanan dengan konsep Isi Piringku, memperhatikan konsumsi GGL (gula, garam, lemak), mengatur jadwal makan besar dan snack, serta tidak lupa memerhatikan keamanan pangan," kata Direktur Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology Center Prof. Dr. Ir. Nuri Andarwulan, Msi dalam acara "Kelas Jurnalis Online Food Safety di Tengah Pandemi", Rabu (17/6).
Nuri menyampaikan lima kunci keamanan pangan yang harus diterapkan masyarakat sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.
Pertama, mencuci tangan dan peralatan masak sebelum mengolah makanan. Kedua, memisahkan peralatan memasak seperti pisau dan talenan serta wadah untuk pangan mentah dan matang. Ketiga, memasak dengan benar dan matang. Keempat, menyimpan makanan sesuai suhu aman yang dianjurkan. Terakhir, selalu gunakan air dan bahan makanan yang aman, bebas dari cemaran fisik (kerikil, steples), biologis (rasa dan bau menyimpang), kimia berbahaya (pestisida, herbisida), dan menggunakan air jernih yang tidak berbau dan berasa.
Merujuk pada moto keamanan pangan PBB pada 2020, keamanan pangan adalah tanggung jawab bersama, baik pemerintah, industri, produsen, hingga konsumen.
“Di Nestle, kami memiliki komitmen untuk terus menjaga stabilitas dan distribusi produk-produk makanan serta minuman berkualitas untuk memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia. Komitmen ini dijalankan dengan mengacu pada empat pilar dalam kebijakan mutu. Yaitu berkomitmen pada seluruh konsumen, menjaga keamanan dan kepatuhan produk, mempertahankan preferensi dan konsistensi, serta memastikan tidak ada kecacatan produk dan tak menghasilkan limbah," kata Head of Corporate Quality Management Nestle Indonesia Anas Noor Wahid.
Berkaitan dengan pelaksanaan produksi makanan dan minuman di tengah masa pandemi , Anas juga menyampaikan bahwa Nestle menempatkan kesehatan dan keamanan para karyawan, mitra bisnis, serta konsumen sebagai prioritas utama dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah dan lembaga-lembaga kesehatan dunia sekaligus memperketat standar kebersihan di lini produksi dan distribusi. ( )
“Sinergi yang baik antara masyarakat, produsen, pemerintah, serta lembaga-lembaga terkait memainkan peranan penting agar kualitas, keamanan, dan nilai nutrisi pangan terjaga baik. Dengan begitu masyarakat tetap sehat serta tidak mudah terserang penyakit dan virus,” tutup Anas.
(tsa)
tulis komentar anda