Pelari Nusantara Ingin Lebih Terbuka dan Transparan dalam Pendistribusian Royalti
Rabu, 27 April 2022 - 20:02 WIB
JAKARTA - Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) Pencipta Lagu Rekaman Indonesia Nusantara (Pelari Nusantara) terus berlari kencang dalam berproses untuk mendistribusikan royalti kebijaksanaan jelang Hari Raya kepada anggotanya.
Melalui pemberian royalti kebijaksanaan jelang hari raya ini, LMK Pelari Nusantara ingin menunjukkan kesungguhannya untuk terbuka dan transparan dalam mengelola royalti musisi .
Ketua Umum LMK Pelari Nusantara, Sandec Sahetapy menjelaskan bahwa lewat kegiatan kali ini, dirinya ingin sekali membawa LMK Pelari Nusantara menjadi LMK yang bersih, transparan dan akuntabel.
Sandec Sahetapy juga meminta kepada para pencipta lagu untuk turut berjuang bersama dirinya melawan siapapun yang menghalangi hak-hak ekonomi para pencipta lagu dan pemusik di Indonesia meskipun hal ini membuatnya dimusuhi beberapa pemangku kepentingan dalam LMKN.
"Saat ini saya banyak dianggap racun dan virus oleh banyak orang terutama oleh LMK yang tidak menginginkan sistem keterbukaan. Tetapi karena saya sudah berjanji, kita berdiri di atas seniman Indonesia yang memang karyanya sangat sedih kalau ada pencipta lagu setahun hanya menerima royalti kecil sehingga kita memulai revolusi transparansi royalti," tutur Sandec saat dijumpai di kawasan Kramat, Jakarta, Rabu (27/4/2022).
Dia pun mencontohkan seperti Fariz RM yang mendapat Rp13 jutaan. Dengan 700 karyanya, seharusnya yang diterima Fariz RM lebih dari itu.
"Kemarin saya sekitar ada 350 jutaan sudah kita bagi saja, tetapi sistemnya royalti. Meski begitu, bukan perkara mudah untuk membuat pembagian royalti ini transparan," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, musisi senior Fariz RM menyebutkan jika dirinya melihat bagaimana LMK Pelari Nusantara ini berjuang untuk kesejahteraan musisi dengan transparansi dalam memberikan hak kepada pencipta lagu.
Melalui pemberian royalti kebijaksanaan jelang hari raya ini, LMK Pelari Nusantara ingin menunjukkan kesungguhannya untuk terbuka dan transparan dalam mengelola royalti musisi .
Ketua Umum LMK Pelari Nusantara, Sandec Sahetapy menjelaskan bahwa lewat kegiatan kali ini, dirinya ingin sekali membawa LMK Pelari Nusantara menjadi LMK yang bersih, transparan dan akuntabel.
Sandec Sahetapy juga meminta kepada para pencipta lagu untuk turut berjuang bersama dirinya melawan siapapun yang menghalangi hak-hak ekonomi para pencipta lagu dan pemusik di Indonesia meskipun hal ini membuatnya dimusuhi beberapa pemangku kepentingan dalam LMKN.
"Saat ini saya banyak dianggap racun dan virus oleh banyak orang terutama oleh LMK yang tidak menginginkan sistem keterbukaan. Tetapi karena saya sudah berjanji, kita berdiri di atas seniman Indonesia yang memang karyanya sangat sedih kalau ada pencipta lagu setahun hanya menerima royalti kecil sehingga kita memulai revolusi transparansi royalti," tutur Sandec saat dijumpai di kawasan Kramat, Jakarta, Rabu (27/4/2022).
Dia pun mencontohkan seperti Fariz RM yang mendapat Rp13 jutaan. Dengan 700 karyanya, seharusnya yang diterima Fariz RM lebih dari itu.
"Kemarin saya sekitar ada 350 jutaan sudah kita bagi saja, tetapi sistemnya royalti. Meski begitu, bukan perkara mudah untuk membuat pembagian royalti ini transparan," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, musisi senior Fariz RM menyebutkan jika dirinya melihat bagaimana LMK Pelari Nusantara ini berjuang untuk kesejahteraan musisi dengan transparansi dalam memberikan hak kepada pencipta lagu.
tulis komentar anda