Kemenkes Lakukan Investigasi Kontak setelah 3 Anak Jadi Korban Hepatitis Akut Misterius
Kamis, 05 Mei 2022 - 21:56 WIB
JAKARTA - Hepatitis akut misterius yang menyasar anak-anak usia 1 bulan-16 tahun telah menelan 3 korban anak di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa pihaknya tengah melakukan investigasi kontak.
Investigasi dilakukan guna mengetahui faktor risiko terhadap 3 kasus hepatitis akut pada anak. Ketiga anak tersebut diketahui sudah dalam kondisi stadium lanjut. Penanganannya pun terlambat dan sudah dalam kondisi berat.
"Hasil investigasi kontak terhadap kasus yang meninggal dunia, ketiganya datang ke fasilitas kesehatan pada kondisi stadium lanjut, sehingga hanya memberikan sedikit waktu bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan pertolongan," ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, dalam Sehat Negeriku, Kamis (5/5/2022).
Dalam konferensi pers virtual untuk update Hepatitis Akut Misterius pada Anak tersebut, Nadia menerangkan bila ketiga anak yang meninggal itu dipastikan negatif Covid-19.
Pada anak berusia 2 tahun belum mendapatkan vaksinasi hepatitis, usia 8 tahun baru mendapatkan vaksinasi satu kali, dan usia 11 tahun sudah mendapatkan vaksinasi. "Ketiganya negatif Covid-19 ya," tegasnya.
Berdasarkan hasil investigasi juga didapati bahwa satu kasus memiliki penyakit penyerta. Selain Itu, tambah dr. Nadia, tidak ditemukan riwayat hepatitis dari anggota keluarga lain dari ketiga anak.
Namun, tidak ditemukan anggota keluarga lain yang memiliki gejala sama. Keluhan utama yang disampaikan dari saluran cerna, mengalami keluhan mual, muntah, dan diare hebat.
"Sampai saat ini ketiga kasus ini belum bisa kita golongkan sebagai penyakit hepatitis akut dengan gejala berat tadi," ujar dr. Nadia.
"Tetapi masuk pada kriteria pending klasifikasi karena masih ada pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan terutama pemeriksaan adenovirus dan pemeriksaan hepatitis E yang membutuhkan waktu antara 10-14 hari ke depan," jelasnya.
Lihat Juga: Sortaman Saragih Soroti Dugaan Pungli dan Bullying PPDS Unsrat: Prodi Kedokteran Harus Transparan
Investigasi dilakukan guna mengetahui faktor risiko terhadap 3 kasus hepatitis akut pada anak. Ketiga anak tersebut diketahui sudah dalam kondisi stadium lanjut. Penanganannya pun terlambat dan sudah dalam kondisi berat.
"Hasil investigasi kontak terhadap kasus yang meninggal dunia, ketiganya datang ke fasilitas kesehatan pada kondisi stadium lanjut, sehingga hanya memberikan sedikit waktu bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan pertolongan," ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, dalam Sehat Negeriku, Kamis (5/5/2022).
Baca Juga
Dalam konferensi pers virtual untuk update Hepatitis Akut Misterius pada Anak tersebut, Nadia menerangkan bila ketiga anak yang meninggal itu dipastikan negatif Covid-19.
Pada anak berusia 2 tahun belum mendapatkan vaksinasi hepatitis, usia 8 tahun baru mendapatkan vaksinasi satu kali, dan usia 11 tahun sudah mendapatkan vaksinasi. "Ketiganya negatif Covid-19 ya," tegasnya.
Berdasarkan hasil investigasi juga didapati bahwa satu kasus memiliki penyakit penyerta. Selain Itu, tambah dr. Nadia, tidak ditemukan riwayat hepatitis dari anggota keluarga lain dari ketiga anak.
Namun, tidak ditemukan anggota keluarga lain yang memiliki gejala sama. Keluhan utama yang disampaikan dari saluran cerna, mengalami keluhan mual, muntah, dan diare hebat.
"Sampai saat ini ketiga kasus ini belum bisa kita golongkan sebagai penyakit hepatitis akut dengan gejala berat tadi," ujar dr. Nadia.
Baca Juga
"Tetapi masuk pada kriteria pending klasifikasi karena masih ada pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan terutama pemeriksaan adenovirus dan pemeriksaan hepatitis E yang membutuhkan waktu antara 10-14 hari ke depan," jelasnya.
Lihat Juga: Sortaman Saragih Soroti Dugaan Pungli dan Bullying PPDS Unsrat: Prodi Kedokteran Harus Transparan
(nug)
tulis komentar anda