Deddy Corbuzier Undang Pasangan Gay ke Podcast, Felix Siauw: Bangga dengan Kemaksiatan
Senin, 09 Mei 2022 - 09:35 WIB
JAKARTA - Deddy Corbuzier dikecam usai mengundang pasangan gay Ragil Mahardika dan Frederik Vollert ke podcast di kanal YouTube miliknya. Terbaru, Felix Siauw turut menyoroti konten tersebut.
Di Instagram, Felix mengunggah tangkapan layar video kolaborasi Deddy bersama Ragil. Dalam unggahan tersebut, sang pendakwah secara blak-blakan meberikan peringatakan atas apa yang dia anggap sebagai maksiat.
"Karena udah terang-terangan, bahkan dengan judul yang sangat provokatif dan bangga dengah kemaksiatan, ngingetinnya juga mesti terang-terangan," tulis Felix dikutip Senin (9/5/2022).
Menurut Felix, dirinya merasa tak perlu menonton podcast antara Deddy dan Ragil. Baginya, dari segi judul pun sudah mengundang kampanye negatif.
"Dari judul dan yang diundang aja udah jadi kampanye negatif dan jauh dari tuntunan agama, minimal membuat orang merasa wajar dengan keburukan dan dosa," kata Felix.
Felix mengaku tak ada masalah dengan para pelaku maksiat. Pasalnya, mereka bisa bertaubat sewaktu-waktu. Namun, Felix menyayangkan tindakan menyebar luaskan maksiat dan bahkan menganggap wajar hal itu.
"Di zaman kemaksiatan dianggap wajar, dianggap open minded, dianggap toleran, dianggap modern, harus ada yang tetap berpijak pada prinsip yang benar dan baik," ujar Felix.
Di Instagram, Felix mengunggah tangkapan layar video kolaborasi Deddy bersama Ragil. Dalam unggahan tersebut, sang pendakwah secara blak-blakan meberikan peringatakan atas apa yang dia anggap sebagai maksiat.
"Karena udah terang-terangan, bahkan dengan judul yang sangat provokatif dan bangga dengah kemaksiatan, ngingetinnya juga mesti terang-terangan," tulis Felix dikutip Senin (9/5/2022).
Menurut Felix, dirinya merasa tak perlu menonton podcast antara Deddy dan Ragil. Baginya, dari segi judul pun sudah mengundang kampanye negatif.
"Dari judul dan yang diundang aja udah jadi kampanye negatif dan jauh dari tuntunan agama, minimal membuat orang merasa wajar dengan keburukan dan dosa," kata Felix.
Felix mengaku tak ada masalah dengan para pelaku maksiat. Pasalnya, mereka bisa bertaubat sewaktu-waktu. Namun, Felix menyayangkan tindakan menyebar luaskan maksiat dan bahkan menganggap wajar hal itu.
"Di zaman kemaksiatan dianggap wajar, dianggap open minded, dianggap toleran, dianggap modern, harus ada yang tetap berpijak pada prinsip yang benar dan baik," ujar Felix.
tulis komentar anda