Perempuan Muda Ngaku Stroke Gara-Gara Begadang, Ini Penjelasan soal Bahaya Tidak Tidur Malam

Senin, 06 Juni 2022 - 18:38 WIB
Dijelaskan peneliti, relawan dilarang tidur selama 42 jam. Untuk menentukan bagian otak mana yang terdampak, relawan harus menjalani 12 kali pemindaian fungsional magnetic resonance imaging (fMRI). Selama pemeriksaan fMRI, relawan harus menjalani Psikomotor Vigilance Test (PVT) untuk mendeteksi respons mereka saat itu.



Setelah menjalani tantangan tidak tidur 48 jam, relawan dipersilahkan tidur senyaman mungkin. Setelah pulih, relawan diminta untuk fMRI kembali sebanyak 13 kali. Data tersebut dibandingkan dengan hasil pemeriksaan saat begadang.

Hasil penelitian adalah begadang memang berbahaya untuk kesehatan tubuh. Efek yang paling nyata adalah pusing saat siang hari jika sebelumnya begadang.

Selain itu, jika malamnya begadang, relawan mengalami cemas berlebih saat bangun tidur. Kurang tidur juga menyebabkan otak merespons lebih lambat dari biasanya, terutama di pagi hari.

Nah, setelah jam tidurnya diperbaiki kondisi kesehatan tubuh kembali normal lagi. Ini semakin menegaskan bahwa begadang benar-benar memberi dampak buruk bagi kesehatan tubuh dan mental.

Bahkan, Dokter Tirta menerangkan bahwa begadang bisa menyebabkan stroke. Hal ini disampaikan dr Tirta di akun media sosialnya.

Menurut dr Tirta, stroke bisa terjadi ketika kurang tidur akibat kantuk yang tidak dituntaskan dengan tidur. "Jika terus menerus begadang, otak akan mengalami kematian jaringan," katanya di video YouTube Dokter Tirta.

Ketika sel otak mengalami kematian jaringan, tambah dr Tirta, yang akan terjadi adalah stroke. Makanya, itu kenapa begadang yang dilakukan secara terus-menerus bisa menyebabkan stroke.

Selain sebabkan stroke, menurut dr Tirta, begadang juga bisa menyebabkan gagal ginjal hingga gagal jantung.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More