Geowisata Batu Angus Dikembangkan Jadi Geopark Nasional, Sandiaga Uno: Ekonomi Bangkit, Pariwisata Berkualitas & Berkelanjutan

Kamis, 16 Juni 2022 - 10:40 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/KaBaparekrqf) Sandiaga Salahuddin Uno mendukung pengembangan Geowisata Batu Angus menjadi bagian dari Taman Bumi atau Geopark Nasional. Foto/MNC Media
TERNATE - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/KaBaparekrqf) Sandiaga Salahuddin Uno mendukung pengembangan Geowisata Batu Angus menjadi bagian dari Taman Bumi atau Geopark Nasional.

Menparekraf Sandiaga Uno saat berkunjung ke Geowisata Batu Angus di Kota Ternate, Maluku Utara, Kamis (16/6/2022) mengatakan Batu Angus menjadi Daya Tarik Wisata (DTW) yang merupakan fenomena geologi yang menarik wisatawan untuk belajar dan berkunjung ke kota yang berjuluk Kota Rempah.

“Saya mendukung dan ini menyuguhkan keindahan bongkahan batuan hitam yang bentuknya unik bekas aliran lava Gunung Gamalama. Tidak perlu banyak mengeluarkan biaya, karena Allah SWT sudah menghadirkan suatu fenomena alam yang luar biasa dan saya mendukung aspirasi dari geopark Ternate menjadi geopark nasional,” katanya.



Terkait pengembangan geopark, Kemenparekraf telah menerbitkan peraturan menteri nomor 2 tahun 2020 tentang pedoman teknis pengembangan geopark sebagai destinasi wisata.



Peraturan ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk memenuhi prinsip-prinsip pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan serta membangun geopark yang kompetitif dan berkelas dunia.

“Saya juga ingin memberikan nasihat, bahwa geopark itu bukan hanya secarik kertas. Namun, tujuannya luhur untuk kelestarian lingkungan, konservasi, edukasi dan ujungnya kesejahteraan masyarakat. Percuma ada geopark kalo masyarakatnya tidak sejahtera,” kata Menparekraf Sandiaga.

Sandiaga juga menjelaskan, pengembangan geopark ini juga harus melibatkan UMKM, juga destinasi wisata alam lainnya yang terintegrasi dan terimplementasi dengan baik.

“Menurut standar UNESCO, pengembangan geopark wajib mengedepankan konservasi dan edukasi dan mengedepankan prinsip ekonomi setempat dan budaya setempat, termasuk flora dan fauna endemik setempat,” ujarnya.

Menurut sejarah, Batu angus merupakan tumpukan bebatuan dari lahar beku yang mengarah ke laut.

Lava ini terbentuk akibat letusan Gunung Gamalama yang megah tepat menjadi latar belakang Batu Angus pada tahun 1737, yang kemudian membentuk Batu Angus di Kulaba, juga pada tahun 1763 membentuk Batu Angus di Tubo Tugurara dan tahun 1907 membentuk Batu Angus di antara belakang Bandara Sultan Babullah hingga Tarau, Kecamatan Ternate Utara.
(hri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More