Jalani Traveling Tailor saat Pandemi, Samuel Wongso Merasa Agak Lebay

Rabu, 24 Juni 2020 - 23:30 WIB
Samuel Wongso tetap memperhatikan kesehatan serta keselamatan dirinya selama melakukan aktivitasnya di tengah pandemi Covid-19. / Foto: ist
JAKARTA - Sendi-sendi kegiatan ekonomi, termasuk fesyen , benar-benar terdampak pandemi Covid-19 . Banyak perancang busana yang kehilangan potensi-potensi pemasukannya lantaran harus mengurangi banyak kegiatannya selama sekitar tiga bulan. Hal ini juga turut dirasakan desainer kenamaan Tanah Air, Samuel Wongso.

(Baca juga: 4 Trik Berpakaian Ini Bikin Pria Gemuk Tetap Stylish )

Samuel Wongso mengutarakan bahwa dunia fesyen dan wedding Tanah Air sangat terdampak pandemi Covid-19, bahkan selama tiga bulan masa Pembatasan Sosial Berskla Besar (PSBB) , omzet menurun hingga 85%. "Semua program terganggu, banyak jadwal yang tertunda seperti harus ke Medan, Batam, Singapore dan Melbourne," keluh Samuel melalui pernyataan tertulisnya, Rabu (24/6).



Pria yang akrab disapa Sam itu mengungkapkan jika Covid-19 membuat kliennya menunda dan membatalkan rencana pernikahan, karena tak mendapatkan izin keramaian. "Banyak klien yang membatalkan rencana prewedding keluar negeri dan banyak juga yang menunda pernikahan sampai waktu yang belum ditentukan. Itu berasa banget sih," ucap desainer busana pengantin beberapa artis Indonesia.

Menurutnya, ada beberapa juga busana pengantin yang sudah dirancang namun belum diambil pemiliknya dan melunasi sisa pembayarannya. "Karena pernikahannya ditunda, jadi ya ditunda juga ngambilnya. Ya itu lah, jadi berdampak pada omzet," ungkapnya.

Setelah tiga bulan tak ada pemasukan, desainer kelahiran 22 Desember 1990 itu harus memutar otak. Dia pun kembali mendekati para pelanggan dengan cara traveling tailor atau jemput bola. Bak gayung bersambut, usahanya membuahkan hasil, dia memperoleh tawaran pemesanan busana pernikahan di Medan, Sumatera Utara.

(Baca juga: Tips Tampil Cantik Berhijab dengan Perawatan yang Tepat )

"Jadi aku kembali menjalani lagi traveling tailor. Aku menerima pekerjaan pesanan busana sekaligus aku traveling ke Medan, ada pemesanan busana. Di sana masih ada melakukan pernikahan yang relatif banyak, tapi dengan metode new normal. Tapi ya memang prosesnya ribet sekarang, mau keluar kota saja harus rapid test dan ke tim gugus tugas dulu 5 jam sebelum terbang," jelas putra desainer senior Peter Wongso ini.

Lantaran menjadi tuntutan profesi dan pemesanan gaun pengantin mengantre di Medan, Sam pun turut memperhatikan kesehatan serta keselamatan dirinya. "Jadi saya minum banyak vitamin untuk daya tahan tubuh, saya bawa alkohol untuk semprot-semprot kursi dan toilet, dan saya memakai APD medis dan topeng transparan agar merasa aman" kata dia.

"Memang agak lebay kelihatannya, tapi untuk safety, keamanan dan perlindungan diri," imbuhnya.
(nug)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More