Cacar Monyet Disebut Bisa Menular Lewat Tempat Tidur dan Handuk, Begini Penjelasan Ahli
Sabtu, 25 Juni 2022 - 15:06 WIB
JAKARTA - Cacar monyet disebut bisa menular lewat tempat tidur dan handuk. Terbaru, kasus cacar monyet ditemukan di klaster keluarga dan tempat tidur diduga jadi penyebab penularannya.
Tempat tidur dianggap sebagai medium penyebaran cacar monyet di klaster keluarga. Berbagi handuk dengan anggota keluarga lain juga disebut bisa menyebabkan penularan virus cacar monyet.
"Kami menerima laporan bahwa virus cacar monyet kini menular secara lokal, termasuk di klaster keluarga contohnya berbagi tempat tidur dan handuk," kata staf CDC dr Agam Rao dilansir dari Reuters, Sabtu (25/6/2022).
Ini menunjukkan bahwa cacar monyet tidak hanya terjadi pada pria yang berhubungan seks dengan pria, sekalipun kasus pada perempuan juga ada. Laporan tersebut pun menegaskan bahwa cacar monyet kini menular lewat transmisi lokal, bukan lagi akibat perjalanan individu dari negara endemik.
Menariknya, kasus cacar monyet yang saat ini banyak dilaporkan itu berbeda dengan cacar monyet klasik. Hal tersebut dilihat dari bentuk lesi yang dinilai lebih kecil dibanding cacar monyet klasik.
Upaya vaksinasi sudah dilakukan beberapa negara. Sebelumnya, CDC menerbitkan pedoman untuk merekomendasikan penggunaan vaksin BAVA.CO Jynneos Bavarian Nordic untuk petugas laboratorium dan orang berisiko lainnya.
New York City menjadi salah satu wilayah yang sudah memberikan vaksin tersebut. Vaksin diberikan sebanyak 2 dosis kepada individu yang berisiko tinggi terinfeksi virus cacar monyet, termasuk pria gay dan biseksual.
Tempat tidur dianggap sebagai medium penyebaran cacar monyet di klaster keluarga. Berbagi handuk dengan anggota keluarga lain juga disebut bisa menyebabkan penularan virus cacar monyet.
"Kami menerima laporan bahwa virus cacar monyet kini menular secara lokal, termasuk di klaster keluarga contohnya berbagi tempat tidur dan handuk," kata staf CDC dr Agam Rao dilansir dari Reuters, Sabtu (25/6/2022).
Ini menunjukkan bahwa cacar monyet tidak hanya terjadi pada pria yang berhubungan seks dengan pria, sekalipun kasus pada perempuan juga ada. Laporan tersebut pun menegaskan bahwa cacar monyet kini menular lewat transmisi lokal, bukan lagi akibat perjalanan individu dari negara endemik.
Menariknya, kasus cacar monyet yang saat ini banyak dilaporkan itu berbeda dengan cacar monyet klasik. Hal tersebut dilihat dari bentuk lesi yang dinilai lebih kecil dibanding cacar monyet klasik.
Upaya vaksinasi sudah dilakukan beberapa negara. Sebelumnya, CDC menerbitkan pedoman untuk merekomendasikan penggunaan vaksin BAVA.CO Jynneos Bavarian Nordic untuk petugas laboratorium dan orang berisiko lainnya.
New York City menjadi salah satu wilayah yang sudah memberikan vaksin tersebut. Vaksin diberikan sebanyak 2 dosis kepada individu yang berisiko tinggi terinfeksi virus cacar monyet, termasuk pria gay dan biseksual.
(dra)
tulis komentar anda