Kisah Inspiratif Akrim Said, Pemuda Bone Peraih Gelar Master of Science lewat Beasiswa Ajinomoto
Selasa, 28 Juni 2022 - 05:00 WIB
JAKARTA - Bermodal keberanian, kesungguhan, persiapan akademis yang matang, dan diiringi ibadah serta doa, pemuda asal Bone, Sulawesi Selatan, Akrim Said, mampu menggapai mimpi untuk melanjutkan studi S-2 di Jepang. Kini Akrim telah lulus dan meraih gelar Master of Science dari Kagawa Nutrition University melalui Ajinomoto Scholarship.
Akrim Said merupakan peraih Ajinomoto Scholarship pada tahun ajaran 2019. Saat periode seleksi, ia berhasil mengalahkan puluhan kandidat lain dan menjadi pemenang untuk melanjutkan studi S-2 di Fakultas Ilmu Gizi Kagawa Nutrition University.
Menurut Akrim, mengikuti seleksi Ajinomoto Scholarship sangat ketat dan menantang, namun juga menjadi kebanggaan tersendiri.
“Ajinomoto Scholarship program beasiswa yang keren abis. Walaupun seleksinya ketat, tapi 1000% tim Ajinomoto sangat support dengan awardeenya. Selain dapat tuition fee, living cost, kita juga dapat kesempatan factory visit dan berbagi pengetahuan bersama awardee dari kampus dan bidang studi yang lain,” ungkap Akrim melalui keterangan tertulis, Senin (27/6/2022).
Akrim lalu memberikan tips untuk mereka yang ingin mengikuti Ajinomoto Scholarship yang akan datang.
"Pertama dan paling penting, luruskan niat agar tujuan kita belajar ke Jepang itu adalah supaya bisa bermanfaat. Kedua, jika masih mahasiswa, perbanyak aktif di banyak kegiatan, misalnya organisasi, ikut lomba, kegiatan sosial, hingga asisten praktikum. Ketiga, pelajari bahasa Jepang sebelum berangkat agar bisa lebih survive dan dapat nilai lebih saat seleksi beasiswa. Keempat dan tak kalah penting, perbanyak amal baik khususnya kepada orangtua, ditambah amal-amalan sunnah, bagi yang muslim,” bebernya.
Dalam kisah suksesnya, Akrim juga menceritakan bagaimana passion dia turut membantu dirinya untuk lulus dengan nilai baik dalam membuat tesis atau tugas akhir demi bisa meraih gelar Master of Science.
“Kebetulan, tesis saya itu membuat edukasi gizi berbasis eletronik (e-book) yang menceritakan tentang bagaimana cara mudah dan cerdas mempraktikkan hidup sehat dengan salah satunya memperhatikan makanan kemasan yang kita makanan, atau bahasa mudahnya cerdas membaca label makanan," ungkap Akrim.
"Tentu dari persiapan hingga mengolah hasil penelitian banyak proses yang sudah dilalui. Misalnya mulai dari pilih karakter tokoh cerita yang pas, membuat cerita yang menarik, mencari ilustrator, uji coba media hingga aplikasinya kepada anak sekolah yang ada di Indonesia dan Tokyo,” tambahnya.
Akrim Said merupakan peraih Ajinomoto Scholarship pada tahun ajaran 2019. Saat periode seleksi, ia berhasil mengalahkan puluhan kandidat lain dan menjadi pemenang untuk melanjutkan studi S-2 di Fakultas Ilmu Gizi Kagawa Nutrition University.
Menurut Akrim, mengikuti seleksi Ajinomoto Scholarship sangat ketat dan menantang, namun juga menjadi kebanggaan tersendiri.
“Ajinomoto Scholarship program beasiswa yang keren abis. Walaupun seleksinya ketat, tapi 1000% tim Ajinomoto sangat support dengan awardeenya. Selain dapat tuition fee, living cost, kita juga dapat kesempatan factory visit dan berbagi pengetahuan bersama awardee dari kampus dan bidang studi yang lain,” ungkap Akrim melalui keterangan tertulis, Senin (27/6/2022).
Akrim lalu memberikan tips untuk mereka yang ingin mengikuti Ajinomoto Scholarship yang akan datang.
"Pertama dan paling penting, luruskan niat agar tujuan kita belajar ke Jepang itu adalah supaya bisa bermanfaat. Kedua, jika masih mahasiswa, perbanyak aktif di banyak kegiatan, misalnya organisasi, ikut lomba, kegiatan sosial, hingga asisten praktikum. Ketiga, pelajari bahasa Jepang sebelum berangkat agar bisa lebih survive dan dapat nilai lebih saat seleksi beasiswa. Keempat dan tak kalah penting, perbanyak amal baik khususnya kepada orangtua, ditambah amal-amalan sunnah, bagi yang muslim,” bebernya.
Dalam kisah suksesnya, Akrim juga menceritakan bagaimana passion dia turut membantu dirinya untuk lulus dengan nilai baik dalam membuat tesis atau tugas akhir demi bisa meraih gelar Master of Science.
“Kebetulan, tesis saya itu membuat edukasi gizi berbasis eletronik (e-book) yang menceritakan tentang bagaimana cara mudah dan cerdas mempraktikkan hidup sehat dengan salah satunya memperhatikan makanan kemasan yang kita makanan, atau bahasa mudahnya cerdas membaca label makanan," ungkap Akrim.
"Tentu dari persiapan hingga mengolah hasil penelitian banyak proses yang sudah dilalui. Misalnya mulai dari pilih karakter tokoh cerita yang pas, membuat cerita yang menarik, mencari ilustrator, uji coba media hingga aplikasinya kepada anak sekolah yang ada di Indonesia dan Tokyo,” tambahnya.
tulis komentar anda