Tingkatkan Akses Penanganan Diabetes di Daerah Terpencil, Novo Nordisk Indonesia Gandeng Pemprov Jabar
Kamis, 07 Juli 2022 - 18:07 WIB
JAKARTA - Novo Nordisk Indonesia dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk Affordability Project, sebuah upaya bersama untuk meningkatkan akses penanganan diabetes bagi kelompok rentan di daerah terpencil dan sangat terpencil melalui transformasi fasilitas layanan primer.
Hingga hari ini, diabetes masih merupakan salah satu isu kesehatan yang paling mendesak di Indonesia, yang mengakibatkan tingginya angka penderita dan juga kematian. Menurut data International Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita diabetes terus meningkat dari 10,7 juta jiwa pada 2019 menjadi 19,5 juta pada 2021, membawa Indonesia ke peringkat kelima di dunia, naik dari peringkat tujuh pada 2019.1 Dari 19,5 juta penderita diabetes, diperkirakan bahwa 50 persen dari mereka belum terdiagnosa, hanya 13 persen pasien yang sudah terdiagnosa menjalani perawatan melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dan hanya 1,2 persen kasus yang terkontrol dengan baik.
Orang dengan diabetes memerlukan pengobatan jangka panjang dan pendekatan komprehensif untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Namun untuk menjawab kebutuhan ini, masih banyak tantangan yang terjadi di daerah terpencil dan sangat terpencil, seperti infrastruktur, sumber daya, dan kompetensi tenaga kesehatan yang terbatas.
Hal ini menyebabkan banyak kasus diabetes di daerah terpencil dan sangat terpencil yang harus dirujuk ke rumah sakit besar, tetapi isu geografis menyebabkan tidak semua pasien mau dan dapat pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan. Ditambah dengan pengetahuan tentang cara pencegahan dan penanganan diabetes yang terbatas, banyak kasus yang menjadi tidak dapat dikontrol dengan baik.
Untuk mengatasi permasalahan ini, transformasi layanan kesehatan primer dianggap sebagai salah satu cara terbaik untuk membantu penduduk di daerah terpencil dan sangat terpencil mencegah dan menangani diabetes.
Sebagai bagian dari strategi tanggung jawab sosial untuk mengatasi diabetes secara global, Novo Nordisk membawa Affordability Project ke Indonesia – sebuah upaya bersama untuk menghilangkan hambatan akses ke layanan diabetes di layanan kesehatan daerah terpencil dan sangat terpencil.
Di Indonesia, Affordability Project bertujuan untuk: (1) memperkuat program Posbindu untuk meningkatkan pemahaman mengenai diabetes dan skrining faktor risiko penyakit tidak menular; dan (2) memperkuat kapasitas dan kapabilitas layanan kesehatan primer dalam mengelola diabetes secara optimal. Semua tujuan ini akan dicapai dengan cara meningkatkan kapasitas dan kapabilitas tenaga Kesehatan dan menyediakan perlengkapan untuk memonitor dan mengelola gula darah, termasuk menyediakan insulin, yang saat ini hanya tersedia di rumah sakit.
Untuk pilot project, Affordability Project menargetkan 46 fasilitas kesehatan primer di empat kabupaten di Jawa Barat, yaitu Cianjur, Garut, Tasikmalaya, dan Bandung Barat.
Hingga hari ini, diabetes masih merupakan salah satu isu kesehatan yang paling mendesak di Indonesia, yang mengakibatkan tingginya angka penderita dan juga kematian. Menurut data International Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita diabetes terus meningkat dari 10,7 juta jiwa pada 2019 menjadi 19,5 juta pada 2021, membawa Indonesia ke peringkat kelima di dunia, naik dari peringkat tujuh pada 2019.1 Dari 19,5 juta penderita diabetes, diperkirakan bahwa 50 persen dari mereka belum terdiagnosa, hanya 13 persen pasien yang sudah terdiagnosa menjalani perawatan melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dan hanya 1,2 persen kasus yang terkontrol dengan baik.
Orang dengan diabetes memerlukan pengobatan jangka panjang dan pendekatan komprehensif untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Namun untuk menjawab kebutuhan ini, masih banyak tantangan yang terjadi di daerah terpencil dan sangat terpencil, seperti infrastruktur, sumber daya, dan kompetensi tenaga kesehatan yang terbatas.
Hal ini menyebabkan banyak kasus diabetes di daerah terpencil dan sangat terpencil yang harus dirujuk ke rumah sakit besar, tetapi isu geografis menyebabkan tidak semua pasien mau dan dapat pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan. Ditambah dengan pengetahuan tentang cara pencegahan dan penanganan diabetes yang terbatas, banyak kasus yang menjadi tidak dapat dikontrol dengan baik.
Baca Juga
Untuk mengatasi permasalahan ini, transformasi layanan kesehatan primer dianggap sebagai salah satu cara terbaik untuk membantu penduduk di daerah terpencil dan sangat terpencil mencegah dan menangani diabetes.
Sebagai bagian dari strategi tanggung jawab sosial untuk mengatasi diabetes secara global, Novo Nordisk membawa Affordability Project ke Indonesia – sebuah upaya bersama untuk menghilangkan hambatan akses ke layanan diabetes di layanan kesehatan daerah terpencil dan sangat terpencil.
Di Indonesia, Affordability Project bertujuan untuk: (1) memperkuat program Posbindu untuk meningkatkan pemahaman mengenai diabetes dan skrining faktor risiko penyakit tidak menular; dan (2) memperkuat kapasitas dan kapabilitas layanan kesehatan primer dalam mengelola diabetes secara optimal. Semua tujuan ini akan dicapai dengan cara meningkatkan kapasitas dan kapabilitas tenaga Kesehatan dan menyediakan perlengkapan untuk memonitor dan mengelola gula darah, termasuk menyediakan insulin, yang saat ini hanya tersedia di rumah sakit.
Untuk pilot project, Affordability Project menargetkan 46 fasilitas kesehatan primer di empat kabupaten di Jawa Barat, yaitu Cianjur, Garut, Tasikmalaya, dan Bandung Barat.
tulis komentar anda