Jadi Sutradara Film Ghost Writer 2 dan Gara-gara Warisan, Muhadkly Acho Akui Sempat Ragu

Jum'at, 08 Juli 2022 - 05:30 WIB
Komika sekaligus aktor yang kini menjadi sutradara film, Muhadkly Acho baru saja menyelesaikan dua film garapannya yang berjudul Ghost Writer 2 dan Gara-Gara Warisan. Foto/Syifa Fauziah/MPI
JAKARTA - Sukses menjadi aktor dan aktris dalam sebuah film rupanya tak membuat para artis tak puas begitu saja. Beberapa dari mereka pun memutuskan untuk mengambil peran di balik layar sebagai sutradara.

Seperti halnya dengan komika sekaligus aktor Muhadkly Acho. Pria kelahiran Jakarta, 16 Oktober 1983 itu baru saja menyelesaikan dua film garapannya yang berjudul Ghost Writer 2 dan Gara-Gara Warisan.

“Jadi sebenarnya debut pertama saya sebagai sutradara itu di film Ghost Writer 2. Tapi secara urutan tayang Gara-Gara Warisan dulu karena itu tayang habis Lebaran kan. Selama ini saya dikenal debutnya di film Gara-Gara Warisan karena yang tayang duluan film itu. Anggap aja ini (Ghost Writer 2) film kedua, nggak apa-apa,” ujar pria yang akrab disapa Acho itu kepada MNC Portal saat ditemui di Gedung Sindo, Kamis (7/7/2022).



Acho menceritakan menjadi sutradara sebenarnya keinginannya sejak lama. Bahkan sejak dirinya masih bermain film.



“Saya main film dan jadi aktor dari tahun 2013 atau 2014. Setelah dijalankan jadi aktor punya ketertarikan baru untuk di belakang layar. Karena kebetulan sebagai stand up komedian saya terbiasa menulis materi komedi sendiri. Emang basicnya suka nulis. Makanya begitu lihat, kayaknya seru nih bikin film,” jelas Acho.

Namun saat itu Acho belum terpikirkan dirinya akan menjadi sutradara, sebab dibayangannya sutradara itu harus teknis banget sementara nulis lebih ke imajinasi.

“Akhirnya coba-coba cari tahu cara penulisan skenario. Di 2017 dapat kesempatan menulis skenario film panjang, Kapal Goyang Kapten. Dari situ ada penawaran lain juga kaya series Cek Toko Sebelah season 2, terus belakangan ikut di produksi Ernest Prakasa sebagai comedy consultant,” papar Acho.

Sejak saat itulah, sambung Acho, dia semakin merasa tidak hanya cukup menulis saja tapi juta harus menyutradarai. Meskipun tidak sekolah khusus sutradara, namun berkat dirinya terlibat sebagai comedy consultant dia bisa belajar banyak sebagai sutradara.

“Karena comedy consultant itu saya akan berada di samping sutradara terus. Apa yang dibutuhkan sutradara, apa yang disiapkan sampai akhirnya setelah tiga sampai empat berikutnya saya dapat kesempatan untuk menyutradarai film pertama yaitu ghost writer 2,” papar Acho.

Beralih profesi sebagai sutradara tanpa sekolah khusus membuatnya sempat ragu mengenai kemampuannya. Namun berkat pengalaman yang dimiliki, dia merasa mampu.

“Sebagai sineas cuma mengingat bahwa film bukan sebuah produk scientific. Ini karya seni nggak ada patokan benar atau salahnya. Itu yg jadi pertimbangan saya kenapa saya berani mengambil. Yg penting saya paham apa yang mau saya achieve, sampaikan dan bagaimana mengarahkannya. Ketika sudah bisa pegang, buat saya yang terpenting dalam penyutradaraan adalah bagaimana saya punya kemampuan untuk bertutur dan bercerita,” tutup Acho.
(hri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More