Wisata Medis Luar Negeri Jadi Pilihan Masyarakat Indonesia karena Murah, Ini Fakta Sebenarnya
Sabtu, 16 Juli 2022 - 19:05 WIB
JAKARTA - Wisata medis luar negeri masih menjadi pilihan masyarakat Indonesia untuk berobat dibandingkan di negara sendiri. Alasannya karena wisata medis luar negeri dipercaya memiliki harga yang relatif murah.
Ketua Asosiasi Wisata Medis Indonesia DR. Dr. Taufik Jamaan, Sp.OG mengungkapkan alasan mengapa rumah sakit negara tetangga bisa lebih murah ketimbang di Indonesia.
Dalam Podcast Aksi Nyata Partai Perindo , Taufik mengatakan bahwa obat-obatan mereka tersubsidi pemerintah.
"Ada beberapa (rumah sakit) tertentu mereka murah karena subsidi. Misalnya bayi tabung, obat-obatan kalau di luar negeri mereka subsidi pemerintah jadi murah," kata Taufik dikutip dari kanal YouTube Partai Perindo, Sabtu (16/7/2022).
Hal itu jelas berbanding terbalik dengan obat-obatan bayi tabung di Indonesia. Taufik bahkan mengibaratkannya sama dengan membeli tas branded.
"Kalau di kita obat bayi tabung itu sama kayak beli tas mahal, kena pajaknya tinggi sekali, dianggap barang mewah. Kalau di luar negeri mereka subsidi sehingga bisa ditekan," jelas Taufik.
Untuk itu, sebagai Ketua Asosiasi Wisata Medis Indonesia, Taufik akan bekerjasama dengan menteri keuangan.
"Priscing strategy pemerintah juga harus diperhatikan, kita akan dorong ke kementerian keuangan untuk bisa menekan hal-hal seperti ini," ujar Taufik.
Ketua Asosiasi Wisata Medis Indonesia DR. Dr. Taufik Jamaan, Sp.OG mengungkapkan alasan mengapa rumah sakit negara tetangga bisa lebih murah ketimbang di Indonesia.
Dalam Podcast Aksi Nyata Partai Perindo , Taufik mengatakan bahwa obat-obatan mereka tersubsidi pemerintah.
"Ada beberapa (rumah sakit) tertentu mereka murah karena subsidi. Misalnya bayi tabung, obat-obatan kalau di luar negeri mereka subsidi pemerintah jadi murah," kata Taufik dikutip dari kanal YouTube Partai Perindo, Sabtu (16/7/2022).
Hal itu jelas berbanding terbalik dengan obat-obatan bayi tabung di Indonesia. Taufik bahkan mengibaratkannya sama dengan membeli tas branded.
"Kalau di kita obat bayi tabung itu sama kayak beli tas mahal, kena pajaknya tinggi sekali, dianggap barang mewah. Kalau di luar negeri mereka subsidi sehingga bisa ditekan," jelas Taufik.
Untuk itu, sebagai Ketua Asosiasi Wisata Medis Indonesia, Taufik akan bekerjasama dengan menteri keuangan.
"Priscing strategy pemerintah juga harus diperhatikan, kita akan dorong ke kementerian keuangan untuk bisa menekan hal-hal seperti ini," ujar Taufik.
tulis komentar anda