Promosi Kunci Wisata Medis Indonesia Bersaing di Pasar Internasional

Sabtu, 16 Juli 2022 - 18:35 WIB
loading...
Promosi Kunci Wisata Medis Indonesia Bersaing di Pasar Internasional
Promosi diyakini menjadi kunci wisata medis Indonesia bersaing di pasar internasional. Wisata medis saat ini menjadi salah satu perhatian pemerintah Indonesia. Foto/tangkapan layar YouTube Partai Perindo
A A A
JAKARTA - Promosi diyakini menjadi kunci wisata medis Indonesia bersaing di pasar internasional. Wisata medis saat ini menjadi salah satu perhatian pemerintah Indonesia. Pasalnya beberapa tahun terkahir data menyebutkan hampir 2 juta masyarakat Indonesia lebih memilih wisata medis atau berobat ke luar negeri.

Tak tanggung-tanggung, menurut Ketua Asosiasi Wisata Medis Indonesia, DR. Dr. Taufik Jamaan, Sp.OG, sebanyak Rp150 triliun disumbangkan masyarakat Indonesia yang sering ke luar negeri.

Oleh karena itu, Taufik bersama dengan pemerintah tengah berusaha untuk wisata medis Indonesia agar bisa bersaing di pasar internasional.

Dalam Podcast Aksi Nyata Partai Perindo , Taufik menjelaskan hal-hal apa saja yang bisa membuat wisata medis Indonesia sukses di kancah internasional. Salah satunya adalah promosi sampai menimbulkan rasa kepercayaan.


"Pertama tentu kita harus edukasi, promosi utamanya bangaimana menemukan kepercayaan," kata Taufik dikutip dari kanal YouTube Partai Perindo pada, Sabtu (16/7/2022).

Taufik menjelaskan bahwa dokter-dokter di Indonesia juga sudah dibekali dengan kemampuan mumpuni. Bahkan ada yang menjadi panutan di luar negeri.

"Dokter-dokter kita banyak yang jadi role model di luar negeri. Dari skill oke, cuma kadang-kadang orang-orang kita karena rumah sakit promosinya kurang, sehingga itu di ambil pasarnya oleh luar negeri," jelas Taufik.

Dia pun membandingkan jenis promosi yang dilakukan beberapa rumah sakit di luar negeri yang terkesan bebas. Berbeda dengan Indonesia, yang memiliki banyak aturan-aturan.



"Kalau mereka (di luar negeri) bebas menjual, kalau di kita ada etika aturan-aturan. Kalau kode etiknya dokter enggak boleh berpromosi, tidak boleh banner," ujar Taufik.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2794 seconds (0.1#10.140)