Sambangi Kota Lama Semarang, Sandiaga Uno Hadirkan Program Kelana Nusantara
Senin, 18 Juli 2022 - 10:44 WIB
Pemerintah Kota Semarang juga didorong untuk mengembangkan potensi fesyennya, melalui gagasan Semarang Fashion Week. Hal ini mengingat fesyen merupakan subsektor unggulan yang ditetapkan melalui Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) pada tahun 2017 lalu.
Dalam acara Kelana Nusantara ini, pelaku ekonomi kreatif mengeluhkan minimnya aktivitas dan kendala dalam peminjaman peralatan yang ada di Creative Hub Kota Semarang. Selain itu, para pelaku juga menyampaikan kendala dalam mendapatkan akses informasi program-program pemerintah yang sampai ke pelaku ekraf, dan pemasaran produk kreatif.
“Saya juga mengimbau para peserta yang hadir saat ini untuk dapat saling membantu menjembatani diseminasi informasi program-program Kemenparekraf untuk sampai ke pelaku parekraf di daerah,” ujarnya.
Sementera itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, R. Wing Wiyarso Poespojoedho menambahkan, Kota Lama Semarang saat ini memang menjadi fokus pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Semarang. Maka tak dapat dipungkiri, bahwa Kota Lama telah menjadi magnet bagi wisatawan domestik dan internasional.
Ia juga menyebut, pengembangan sektor parekraf di Kota Semarang akan mencakup area Kampung Pecinan, Kampung Melayu, dan Kampung Arab. Semarang dulunya adalah kota bandara, termasuk dalam jalur rempah.
“Kami akan gali potensi seni dan budaya, untuk memajukan Kota Semarang dan Indonesia pada umumnya,” pungkasnya.
Dalam acara Kelana Nusantara ini, pelaku ekonomi kreatif mengeluhkan minimnya aktivitas dan kendala dalam peminjaman peralatan yang ada di Creative Hub Kota Semarang. Selain itu, para pelaku juga menyampaikan kendala dalam mendapatkan akses informasi program-program pemerintah yang sampai ke pelaku ekraf, dan pemasaran produk kreatif.
“Saya juga mengimbau para peserta yang hadir saat ini untuk dapat saling membantu menjembatani diseminasi informasi program-program Kemenparekraf untuk sampai ke pelaku parekraf di daerah,” ujarnya.
Sementera itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, R. Wing Wiyarso Poespojoedho menambahkan, Kota Lama Semarang saat ini memang menjadi fokus pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Semarang. Maka tak dapat dipungkiri, bahwa Kota Lama telah menjadi magnet bagi wisatawan domestik dan internasional.
Ia juga menyebut, pengembangan sektor parekraf di Kota Semarang akan mencakup area Kampung Pecinan, Kampung Melayu, dan Kampung Arab. Semarang dulunya adalah kota bandara, termasuk dalam jalur rempah.
“Kami akan gali potensi seni dan budaya, untuk memajukan Kota Semarang dan Indonesia pada umumnya,” pungkasnya.
(hri)
tulis komentar anda