Berapa Besar Bahaya Subvarian BA.2.75? Ini Penjelasan Epidemiolog

Senin, 01 Agustus 2022 - 08:26 WIB
Penularan BA.2.75 sangat efektif lewat udara dengan kecepatan sebaran yang luar biasa. Foto Ilustrasi/Istimewa
JAKARTA - Subvarian BA.2.75 pertama kali ditemukan di India. Hingga saat ini, kasusnya sudah menyebar di 15 negara, termasuk Indonesia.

Ahli Epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan sedikit soal karakter subvarian BA.2.75. Salah satu yang cukup bisa mengancam masyarakat global adalah kemampuannya menurunkan efikasi antibodi.

"Subvarian BA.2.75 yang pertama kali teridentifikasi di India itu punya karakter jumlah mutasi di spike-nya sangat tinggi dan kemungkinan menurunkan efikasi antibodi," papar Dicky, beberapa waktu lalu.



Tak hanya itu, penularan BA.2.75 sangat efektif lewat udara dengan kecepatan sebaran yang luar biasa. "Subvarian ini sembilan kali lipat lebih cepat menyebar daripada BA.5," tegas Dicky.



Itu kenapa, masyarakat diminta untuk ketatkan lagi masker dan protokol kesehatan lain. Sebab, subvarian ini cukup bisa menyebabkan dampak yang serius pada kesehatan manusia.

Tak hanya itu, bagi yang belum menerima booster agar segera menerimanya. "Booster terbukti menurunkan risiko seseorang alami keparahan jika terinfeksi Covid-19," tandas Dicky.
(tsa)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More