Menkes Budi Ajak Lansia Vaksinasi Booster: Kurangi Risiko Kematian
Kamis, 11 Agustus 2022 - 08:01 WIB
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengajak masyarakat lanjut usia (lansia) segera melakukan vaksinasi booster Covid-19. Hal itu melihat, mayoritas penyebab pasien Covid-19 dengan kondisi berat di rumah sakit belum divaskinasi.
Meskipun kasus di Indonesia saat ini lebih sedikit yakni sekitar 7 ribuan per hari, daripada di luar negeri seperti Jepang yang mencapai 300 ribuan per hari. Ia mengingatkan perlunya vaksinasi booster, bisa mengurangi risiko kematian dan masuk rumah sakit.
“Kalau sudah divaksin atau booster, maka risiko seseorang tertular Covid-19 turun jauh dibandingkan yang belum vaksin atau booster,” ujar Menkes Budi dalam laman resmi Kemenkes, dikutip Kamis (11/8/2022)
Lebih lanjut, Budi mengatakan lansia yang tertular Covid-19 dan dirawat di rumah sakit memiliki risiko kematian 20 kali lebih tinggi, daripada lansia di bawah usia 50 tahun. Kemudian paling banyak masuk rumah sakit dan meninggal adalah yang belum divaksin.
“Jadi pesan saya cuman satu, cepat-cepat divaksin dan booster, kalau tertular tidak apa-apa tapi insha Allah tidak masuk rumah sakit dan mengurangi risiko kematian,” imbuhnya.
Kendati demikian, dia meminta jangan sampai merasa aman hanya karena sudah vaksinasi dosis 1 dan dosis 2. Sebab manfaat atau efikasi vaksin akan turun, setelah 6 bulan karena itu perlu dilakukan vaksinasi booster.
“Kita lihat kemungkinan orang tertular Covid-19 yang masuk rumah sakit setelah vaksin dosis 1 dan 2, serta booster jumlahnya kecil sekali. Oleh karena itu masyarakat diimbau divaksinasi dosis lengkap dan booster karena mengulangi risiko masuk rumah sakit atau risiko kematian,” jelas Menkes Budi.
Lihat Juga: Menkes Budi Buka Peluang Mediasi usai Dilaporkan ke Polisi soal Kematian Peserta PPDS Undip
Meskipun kasus di Indonesia saat ini lebih sedikit yakni sekitar 7 ribuan per hari, daripada di luar negeri seperti Jepang yang mencapai 300 ribuan per hari. Ia mengingatkan perlunya vaksinasi booster, bisa mengurangi risiko kematian dan masuk rumah sakit.
“Kalau sudah divaksin atau booster, maka risiko seseorang tertular Covid-19 turun jauh dibandingkan yang belum vaksin atau booster,” ujar Menkes Budi dalam laman resmi Kemenkes, dikutip Kamis (11/8/2022)
Lebih lanjut, Budi mengatakan lansia yang tertular Covid-19 dan dirawat di rumah sakit memiliki risiko kematian 20 kali lebih tinggi, daripada lansia di bawah usia 50 tahun. Kemudian paling banyak masuk rumah sakit dan meninggal adalah yang belum divaksin.
“Jadi pesan saya cuman satu, cepat-cepat divaksin dan booster, kalau tertular tidak apa-apa tapi insha Allah tidak masuk rumah sakit dan mengurangi risiko kematian,” imbuhnya.
Kendati demikian, dia meminta jangan sampai merasa aman hanya karena sudah vaksinasi dosis 1 dan dosis 2. Sebab manfaat atau efikasi vaksin akan turun, setelah 6 bulan karena itu perlu dilakukan vaksinasi booster.
“Kita lihat kemungkinan orang tertular Covid-19 yang masuk rumah sakit setelah vaksin dosis 1 dan 2, serta booster jumlahnya kecil sekali. Oleh karena itu masyarakat diimbau divaksinasi dosis lengkap dan booster karena mengulangi risiko masuk rumah sakit atau risiko kematian,” jelas Menkes Budi.
Lihat Juga: Menkes Budi Buka Peluang Mediasi usai Dilaporkan ke Polisi soal Kematian Peserta PPDS Undip
(hri)
tulis komentar anda