Deteksi Dini Penyakit, Produsen Alkes Lokal Didorong Ciptakan Rapid Test DBD hingga TBC
Rabu, 05 Oktober 2022 - 09:59 WIB
JAKARTA - Direktur Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Sodikin Sadek meminta produsen alat kesehatan (alkes) lokal mengembangkan rapid test untuk DBD hingga TBC.
Langkah tersebut dinilai penting agar deteksi dini penyakit di masyarakat semakin tinggi.
Menurutnya, belajar dari pandemi Covid-19 bahwa banyak produsen alkes lokal yang berhasil mengembangkan rapid test Covid-19. Ini menjadi pertanda bahwa sebetulnya Indonesia mampu menciptakan alat deteksi dini.
"Kami cukup yakin bahwa Indonesia akan memiliki alat deteksi dini DBD hingga TBC berkaca dari pandemi Covid-19. Karena itu, kami mendorong sekali agar produsen alkes lokal agar mampu menciptakan Rapid Test beberapa penyakit lain yang masih menjadi endemi," tuturnya saat ditemui langsung di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa, 4 Oktober 2022.
Sodikin menjelaskan, penting bagi suatu negara untuk meningkatkan deteksi dini penyakit di masyarakat. Ini menentukan seperti apa upaya pencegahan penyakit yang tepat sesuai dengan epidemiologinya.
Dengan tingginya angka deteksi dini, artinya masyarakat peduli dengan kesehatan tubuhnya. Akhirnya, upaya preventif yang merupakan bagian penting dalam memastikan kesehatan publik bisa tercapai dengan baik.
"DBD, TBC, maupun pemeriksaan kadar HB pada remaja perempuan penting untuk bisa dideteksi sejak awal. Ini pun tentunya akan meringankan beban pembiayaan pengobatan penyakit-penyakit tersebut maupun komplikasinya," kata Sodikin.
Pada pencegahan anemia di kelompok remaja perempuan, Rapid Test HB diperlukan guna mencegah stunting. Bagaimana kaitannya?
"Ketika kita tahu berapa kadar HB di tubuh si remaja perempuan, kita bisa lakukan intervensi lebih cepat jika ditemukan kasus anemia. Dengan begitu, kelompok perempuan muda ini dapat meminimalisir risiko bayi lahir stunting di kemudian hari," jelas Sodikin.
"Jadi, itu kenapa kami terus mendorong produsen alkes lokal agar segera mengembangkan rapid test bagi penyakit-penyakit yang masih tinggi kasusnya di Indonesia, demi masa depan dunia kesehatan yang lebih baik. Masyarakat juga yang nantinya akan merasakan manfaat alat tes tersebut," katanya lagi.
Langkah tersebut dinilai penting agar deteksi dini penyakit di masyarakat semakin tinggi.
Menurutnya, belajar dari pandemi Covid-19 bahwa banyak produsen alkes lokal yang berhasil mengembangkan rapid test Covid-19. Ini menjadi pertanda bahwa sebetulnya Indonesia mampu menciptakan alat deteksi dini.
"Kami cukup yakin bahwa Indonesia akan memiliki alat deteksi dini DBD hingga TBC berkaca dari pandemi Covid-19. Karena itu, kami mendorong sekali agar produsen alkes lokal agar mampu menciptakan Rapid Test beberapa penyakit lain yang masih menjadi endemi," tuturnya saat ditemui langsung di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa, 4 Oktober 2022.
Sodikin menjelaskan, penting bagi suatu negara untuk meningkatkan deteksi dini penyakit di masyarakat. Ini menentukan seperti apa upaya pencegahan penyakit yang tepat sesuai dengan epidemiologinya.
Dengan tingginya angka deteksi dini, artinya masyarakat peduli dengan kesehatan tubuhnya. Akhirnya, upaya preventif yang merupakan bagian penting dalam memastikan kesehatan publik bisa tercapai dengan baik.
"DBD, TBC, maupun pemeriksaan kadar HB pada remaja perempuan penting untuk bisa dideteksi sejak awal. Ini pun tentunya akan meringankan beban pembiayaan pengobatan penyakit-penyakit tersebut maupun komplikasinya," kata Sodikin.
Pada pencegahan anemia di kelompok remaja perempuan, Rapid Test HB diperlukan guna mencegah stunting. Bagaimana kaitannya?
"Ketika kita tahu berapa kadar HB di tubuh si remaja perempuan, kita bisa lakukan intervensi lebih cepat jika ditemukan kasus anemia. Dengan begitu, kelompok perempuan muda ini dapat meminimalisir risiko bayi lahir stunting di kemudian hari," jelas Sodikin.
"Jadi, itu kenapa kami terus mendorong produsen alkes lokal agar segera mengembangkan rapid test bagi penyakit-penyakit yang masih tinggi kasusnya di Indonesia, demi masa depan dunia kesehatan yang lebih baik. Masyarakat juga yang nantinya akan merasakan manfaat alat tes tersebut," katanya lagi.
(nug)
tulis komentar anda