Kisah Cahyadi Eki Kam, Pengamen Jalanan yang Sukses Juarai All Together Now di Italia
Minggu, 09 Oktober 2022 - 00:34 WIB
JAKARTA - Nasib orang tidak pernah ada yang tahu. Tekun dan terus bekerja keras dalam menggapai mimpi bisa dilakukan oleh siapapun. Hal ini sebagaimana yang dialami seorang pengamen , Cahyadi Eki Kam.
Berkat kemampuannya dalam olah vokal, pria yang akrab disapa Eki itu pun viral dan sukses merebut gelar juara ajang All Together Now edisi ketiga di Roma, Italia. Eki tercatat sebagai orang Asia pertama yang memenangkan ajang tersebut.
Kini, dia ingin jadi mentor yang berbagi pengalaman dan semangat bagi pengamen untuk bisa meretas mimpi jadi penyanyi profesional.
Lantas bagaimana Eki bisa hadir di Italia, dan mengikuti, bahkan memenangkan ajang tersebut? Menurutnya, pada mulanya dia mengikuti sang istri yang merupakan warga negara setempat.
"Pada waktu awal pindah ke Italia 2019 bersama istri, aku struggle, susah cari kerjaan karena belum lancar bahasa Italia waktu itu. Jadi tukang cuci piring di resto Chinese food," ucapnya mengenai awal kehidupannya di Italia.
"Namun, passion jiwa sebagai penyanyi, rindu nyanyi, dan ketika aku jalan-jalan di Kota Milan kok banyak pengamen di jalan, bagus-bagus. Aku pun cari tahu bagaimana caranya jadi pengamen di sana," tuturnya ketika ditemui di kawasan M Bloc, Jakarta, belum lama ini.
Bakat menyanyi Eki sendiri sudah terlihat sejak dia masih kecil. Saat masih kecil, Eki telah mengikuti banyak sekali lomba menyanyi. "Dan kebetulan juara terus. Dan akhirnya papa aku juga nyuruh sekolah musik. Sekolah vokal," kenangnya.
Alhasil dia pun membulatkan tekad menjadi pengamen di Italia yang rupanya tak semudah di Indonesia. Ada berbagai syarat dan ketentuan yang harus dilalui untuk bisa meyakinkan pemerintah setempat memberikan izin untuk mengamen.
Berkat kemampuannya dalam olah vokal, pria yang akrab disapa Eki itu pun viral dan sukses merebut gelar juara ajang All Together Now edisi ketiga di Roma, Italia. Eki tercatat sebagai orang Asia pertama yang memenangkan ajang tersebut.
Kini, dia ingin jadi mentor yang berbagi pengalaman dan semangat bagi pengamen untuk bisa meretas mimpi jadi penyanyi profesional.
Lantas bagaimana Eki bisa hadir di Italia, dan mengikuti, bahkan memenangkan ajang tersebut? Menurutnya, pada mulanya dia mengikuti sang istri yang merupakan warga negara setempat.
"Pada waktu awal pindah ke Italia 2019 bersama istri, aku struggle, susah cari kerjaan karena belum lancar bahasa Italia waktu itu. Jadi tukang cuci piring di resto Chinese food," ucapnya mengenai awal kehidupannya di Italia.
"Namun, passion jiwa sebagai penyanyi, rindu nyanyi, dan ketika aku jalan-jalan di Kota Milan kok banyak pengamen di jalan, bagus-bagus. Aku pun cari tahu bagaimana caranya jadi pengamen di sana," tuturnya ketika ditemui di kawasan M Bloc, Jakarta, belum lama ini.
Bakat menyanyi Eki sendiri sudah terlihat sejak dia masih kecil. Saat masih kecil, Eki telah mengikuti banyak sekali lomba menyanyi. "Dan kebetulan juara terus. Dan akhirnya papa aku juga nyuruh sekolah musik. Sekolah vokal," kenangnya.
Alhasil dia pun membulatkan tekad menjadi pengamen di Italia yang rupanya tak semudah di Indonesia. Ada berbagai syarat dan ketentuan yang harus dilalui untuk bisa meyakinkan pemerintah setempat memberikan izin untuk mengamen.
tulis komentar anda