Kisah Cahyadi Eki Kam, Pengamen Jalanan yang Sukses Juarai All Together Now di Italia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nasib orang tidak pernah ada yang tahu. Tekun dan terus bekerja keras dalam menggapai mimpi bisa dilakukan oleh siapapun. Hal ini sebagaimana yang dialami seorang pengamen , Cahyadi Eki Kam.
Berkat kemampuannya dalam olah vokal, pria yang akrab disapa Eki itu pun viral dan sukses merebut gelar juara ajang All Together Now edisi ketiga di Roma, Italia. Eki tercatat sebagai orang Asia pertama yang memenangkan ajang tersebut.
Kini, dia ingin jadi mentor yang berbagi pengalaman dan semangat bagi pengamen untuk bisa meretas mimpi jadi penyanyi profesional.
Baca juga: Kena Mental, Kuasa Hukum Sebut Rizky Billar Enggak Doyan Makan
Lantas bagaimana Eki bisa hadir di Italia, dan mengikuti, bahkan memenangkan ajang tersebut? Menurutnya, pada mulanya dia mengikuti sang istri yang merupakan warga negara setempat.
"Pada waktu awal pindah ke Italia 2019 bersama istri, aku struggle, susah cari kerjaan karena belum lancar bahasa Italia waktu itu. Jadi tukang cuci piring di resto Chinese food," ucapnya mengenai awal kehidupannya di Italia.
"Namun, passion jiwa sebagai penyanyi, rindu nyanyi, dan ketika aku jalan-jalan di Kota Milan kok banyak pengamen di jalan, bagus-bagus. Aku pun cari tahu bagaimana caranya jadi pengamen di sana," tuturnya ketika ditemui di kawasan M Bloc, Jakarta, belum lama ini.
Bakat menyanyi Eki sendiri sudah terlihat sejak dia masih kecil. Saat masih kecil, Eki telah mengikuti banyak sekali lomba menyanyi. "Dan kebetulan juara terus. Dan akhirnya papa aku juga nyuruh sekolah musik. Sekolah vokal," kenangnya.
Alhasil dia pun membulatkan tekad menjadi pengamen di Italia yang rupanya tak semudah di Indonesia. Ada berbagai syarat dan ketentuan yang harus dilalui untuk bisa meyakinkan pemerintah setempat memberikan izin untuk mengamen.
"Ternyata banyak sekali yang harus dilalui untuk ngamen di jalan, enggak sembarangan. Kita ada audisinya dari pemerintah daerah setempat. Kita harus datang dan memberitahu bagaimana konsep kita. Jika layak kita dapat lisensinya, dan kalau enggak, enggak bisa ngamen sembarangan dan sempat pandemi akhirnya ketemu talent scout untuk casting," bebernya.
Eki pun lolos audisi dan bisa mulai mengamen hingga berjalan 1 tahun. Setelah setahun, pandemi Covid-19 melanda dunia dan sempat parah di Italia. Kegiatan Eki pun terhenti, dan bisa mengamen lagi setelah new normal.
Respons warga Milan melihat penampilan Eki sangat baik. Tak sedikit orang yang mengambil video saat dia beraksi. Video tersebut akhirnya sampai ke tim redaksi All Together Now. Eki pun dipanggil untuk mengikuti ajang bergengsi tersebut.
"Aku suka sekali apresiasinya warga lokal dan turis di sini, banyak yang post di Instagramnya sampai dilihat redaksi All Together Now. Akhirnya aku dikontak dan suruh aku audisi, jadi senang sekali bisa dapat apresiasi apalagi juara 1 yang pertama dari kalangan warga negara Asia," ungkapnya.
Bukan perkara mudah untuk melalui setiap tahap dalam ajang tersebut. Pada tahap audisi, Eki harus bersaing dengan 4.000 peserta dari seluruh Italia dan luar Italia. Dia pun lolos 500 besar, 100 besar, 30 besar, 12 besar, final, dan akhirnya menang.
Dia pun memberi semangat bagi para musisi Indonesia untuk terus berkarya. "Tetap berkarya, jangan patah semangat karena rencana Tuhan itu indah, percaya diri dan pastinya jadi diri kamu sendiri because dreams do come true," pesannya.
Kesuksesan menjadi juara pertama dalam acara All Together Now Italia pada 2020 tak lantas meninggikan hati pribadi Eki. Sebaliknya, Eki tetap rendah hati dan menganggap ini adalah sebuah langkah awal untuk mewujudkan visinya ke depan, yaitu itikad mulia untuk berbuat sesuatu bagi bangsa Indonesia dalam hal musik.
Sebelumnya, Eki sempat mengasah bakat suara dan kemampuan bernyanyinya dengan mengikuti ajang Vocea Romaniei atau The Voice Romania. Di tengah mengikuti ajang tersebut, dia kembali ke Tanah Air ingin berbagi ilmu dan pengalaman guna mengembangkan kemampuan dan taraf hidup pengamen jalanan agar bisa mengikuti jejaknya jadi penyanyi profesional.
Baca juga: Polisi Akan Periksa ART dan Penjaga Rumah Lesti Kejora sebagai Saksi Tambahan
"Aku serius menjajaki karier penyanyi di Italia, dan sekarang mengikuti ajang The Voice Romania ikut blind audition, dan lolos, kebetulan semua jurinya berputar. November akan berjuang lagi ke tahap berikutnya. Aku ingin ke Indonesia karena ingin pulang dan bring legacy teman-teman di Indonesia terutama musisi jalanan," tuturnya.
Lihat Juga: Ingin Jadi Role Model Perempuan Muda, Ini Definisi Cantik Peserta Miss Indonesia 2025 asal Yogya
Berkat kemampuannya dalam olah vokal, pria yang akrab disapa Eki itu pun viral dan sukses merebut gelar juara ajang All Together Now edisi ketiga di Roma, Italia. Eki tercatat sebagai orang Asia pertama yang memenangkan ajang tersebut.
Kini, dia ingin jadi mentor yang berbagi pengalaman dan semangat bagi pengamen untuk bisa meretas mimpi jadi penyanyi profesional.
Baca juga: Kena Mental, Kuasa Hukum Sebut Rizky Billar Enggak Doyan Makan
Lantas bagaimana Eki bisa hadir di Italia, dan mengikuti, bahkan memenangkan ajang tersebut? Menurutnya, pada mulanya dia mengikuti sang istri yang merupakan warga negara setempat.
"Pada waktu awal pindah ke Italia 2019 bersama istri, aku struggle, susah cari kerjaan karena belum lancar bahasa Italia waktu itu. Jadi tukang cuci piring di resto Chinese food," ucapnya mengenai awal kehidupannya di Italia.
"Namun, passion jiwa sebagai penyanyi, rindu nyanyi, dan ketika aku jalan-jalan di Kota Milan kok banyak pengamen di jalan, bagus-bagus. Aku pun cari tahu bagaimana caranya jadi pengamen di sana," tuturnya ketika ditemui di kawasan M Bloc, Jakarta, belum lama ini.
Bakat menyanyi Eki sendiri sudah terlihat sejak dia masih kecil. Saat masih kecil, Eki telah mengikuti banyak sekali lomba menyanyi. "Dan kebetulan juara terus. Dan akhirnya papa aku juga nyuruh sekolah musik. Sekolah vokal," kenangnya.
Alhasil dia pun membulatkan tekad menjadi pengamen di Italia yang rupanya tak semudah di Indonesia. Ada berbagai syarat dan ketentuan yang harus dilalui untuk bisa meyakinkan pemerintah setempat memberikan izin untuk mengamen.
"Ternyata banyak sekali yang harus dilalui untuk ngamen di jalan, enggak sembarangan. Kita ada audisinya dari pemerintah daerah setempat. Kita harus datang dan memberitahu bagaimana konsep kita. Jika layak kita dapat lisensinya, dan kalau enggak, enggak bisa ngamen sembarangan dan sempat pandemi akhirnya ketemu talent scout untuk casting," bebernya.
Eki pun lolos audisi dan bisa mulai mengamen hingga berjalan 1 tahun. Setelah setahun, pandemi Covid-19 melanda dunia dan sempat parah di Italia. Kegiatan Eki pun terhenti, dan bisa mengamen lagi setelah new normal.
Respons warga Milan melihat penampilan Eki sangat baik. Tak sedikit orang yang mengambil video saat dia beraksi. Video tersebut akhirnya sampai ke tim redaksi All Together Now. Eki pun dipanggil untuk mengikuti ajang bergengsi tersebut.
"Aku suka sekali apresiasinya warga lokal dan turis di sini, banyak yang post di Instagramnya sampai dilihat redaksi All Together Now. Akhirnya aku dikontak dan suruh aku audisi, jadi senang sekali bisa dapat apresiasi apalagi juara 1 yang pertama dari kalangan warga negara Asia," ungkapnya.
Bukan perkara mudah untuk melalui setiap tahap dalam ajang tersebut. Pada tahap audisi, Eki harus bersaing dengan 4.000 peserta dari seluruh Italia dan luar Italia. Dia pun lolos 500 besar, 100 besar, 30 besar, 12 besar, final, dan akhirnya menang.
Dia pun memberi semangat bagi para musisi Indonesia untuk terus berkarya. "Tetap berkarya, jangan patah semangat karena rencana Tuhan itu indah, percaya diri dan pastinya jadi diri kamu sendiri because dreams do come true," pesannya.
Kesuksesan menjadi juara pertama dalam acara All Together Now Italia pada 2020 tak lantas meninggikan hati pribadi Eki. Sebaliknya, Eki tetap rendah hati dan menganggap ini adalah sebuah langkah awal untuk mewujudkan visinya ke depan, yaitu itikad mulia untuk berbuat sesuatu bagi bangsa Indonesia dalam hal musik.
Sebelumnya, Eki sempat mengasah bakat suara dan kemampuan bernyanyinya dengan mengikuti ajang Vocea Romaniei atau The Voice Romania. Di tengah mengikuti ajang tersebut, dia kembali ke Tanah Air ingin berbagi ilmu dan pengalaman guna mengembangkan kemampuan dan taraf hidup pengamen jalanan agar bisa mengikuti jejaknya jadi penyanyi profesional.
Baca juga: Polisi Akan Periksa ART dan Penjaga Rumah Lesti Kejora sebagai Saksi Tambahan
"Aku serius menjajaki karier penyanyi di Italia, dan sekarang mengikuti ajang The Voice Romania ikut blind audition, dan lolos, kebetulan semua jurinya berputar. November akan berjuang lagi ke tahap berikutnya. Aku ingin ke Indonesia karena ingin pulang dan bring legacy teman-teman di Indonesia terutama musisi jalanan," tuturnya.
Lihat Juga: Ingin Jadi Role Model Perempuan Muda, Ini Definisi Cantik Peserta Miss Indonesia 2025 asal Yogya
(nug)