Moon River Dairy, Pelopor Produksi Farmstead Cheese di Asia Tenggara
Minggu, 05 Juli 2020 - 18:30 WIB
JAKARTA - Produksi keju bukan hanya monopoli negara Eropa, karena di Indonesia pun bahan pangan yang berasal dari susu itu sudah banyak dibuat. Salah satunya oleh produsen keju asal Banyuwangi, Jawa Timur, Moon River Dairy.
Dalam proses produksinya, Moon River Dairy menggunakan bahan-bahan lokal berkualitas tinggi yang diambil sekaligus diolah di kompleks Margo Utomo Resort, Kalibaru, Banyuwangi. Susu yang menjadi bahan utama keju ini diperah dari sapi setiap pagi yang peternakannya hanya berjarak beberapa langkah dari pabrik keju. Hal ini untuk menjaga bahan baku susu tetap segar. ( )
Konsep sustainability atau keberlangsungan lingkungan menjadi nilai yang diutamakan dalam proses produksi Moon River Dairy. Demi mengurangi limbah, Moon River Dairy menerapkan pendekatan cradle to cradle, di mana semua aspek dalam tahap-tahap produksi dapat didaur ulang tanpa meninggalkan sampah yang tak dapat diurai.
Rumput dan jagung ditanam di area peternakan sebagai pakan sapi. Sementara kotoran sapi dan limbah produksi ditampung serta diolah menjadi biogas yang digunakan untuk kebutuhan energi di eco resort dan pabrik keju. Sisa-sisa limbah ini didaur ulang menjadi pupuk bioslurry yang dimanfaatkan untuk menyuburkan tanah tempat rumput dan jagung pakan sapi tumbuh. Siklus yang terus berlanjut ini diupayakan untuk menjaga keberlangsungan ekosistem hingga di masa mendatang.
Mengutip siaran resmi Moon River Dairy, disebutkan bahwa brand ini berusaha membuktikan kalau produksi keju bukan hanya monopoli negara Eropa. Dengan bahan baku hasil bumi lokal dan mesin produksi buatan Indonesia, keju Moon River Dairy tak hanya berkualitas tinggi, tapi juga mencerminkan karakter daerah asal keju diproduksi. ( )
Saat ini Moon River Dairy telah memproduksi dua jenis keju yaitu Anagata Cheese, keju bergaya alpine buatan lokal pertama di Indonesia, dan Amaya Cheese, keju bergaya cantal yang serupa keju cheddar. Dengan memelopori produksi farmstead cheese di Asia Tenggara, Moon River Dairy berkomitmen untuk membawa nama Indonesia ke garis depan industri dairy global.
Dalam proses produksinya, Moon River Dairy menggunakan bahan-bahan lokal berkualitas tinggi yang diambil sekaligus diolah di kompleks Margo Utomo Resort, Kalibaru, Banyuwangi. Susu yang menjadi bahan utama keju ini diperah dari sapi setiap pagi yang peternakannya hanya berjarak beberapa langkah dari pabrik keju. Hal ini untuk menjaga bahan baku susu tetap segar. ( )
Konsep sustainability atau keberlangsungan lingkungan menjadi nilai yang diutamakan dalam proses produksi Moon River Dairy. Demi mengurangi limbah, Moon River Dairy menerapkan pendekatan cradle to cradle, di mana semua aspek dalam tahap-tahap produksi dapat didaur ulang tanpa meninggalkan sampah yang tak dapat diurai.
Rumput dan jagung ditanam di area peternakan sebagai pakan sapi. Sementara kotoran sapi dan limbah produksi ditampung serta diolah menjadi biogas yang digunakan untuk kebutuhan energi di eco resort dan pabrik keju. Sisa-sisa limbah ini didaur ulang menjadi pupuk bioslurry yang dimanfaatkan untuk menyuburkan tanah tempat rumput dan jagung pakan sapi tumbuh. Siklus yang terus berlanjut ini diupayakan untuk menjaga keberlangsungan ekosistem hingga di masa mendatang.
Mengutip siaran resmi Moon River Dairy, disebutkan bahwa brand ini berusaha membuktikan kalau produksi keju bukan hanya monopoli negara Eropa. Dengan bahan baku hasil bumi lokal dan mesin produksi buatan Indonesia, keju Moon River Dairy tak hanya berkualitas tinggi, tapi juga mencerminkan karakter daerah asal keju diproduksi. ( )
Saat ini Moon River Dairy telah memproduksi dua jenis keju yaitu Anagata Cheese, keju bergaya alpine buatan lokal pertama di Indonesia, dan Amaya Cheese, keju bergaya cantal yang serupa keju cheddar. Dengan memelopori produksi farmstead cheese di Asia Tenggara, Moon River Dairy berkomitmen untuk membawa nama Indonesia ke garis depan industri dairy global.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda