Daliatex Kusuma Gandeng Brand Lokal Kembangkan Mode Indonesia melalui Jakarta Muslim Fashion Week 2022
Sabtu, 22 Oktober 2022 - 09:09 WIB
"Untuk menciptakan Ultrafine, Daliatex harus melalui proses yang sangat panjang serta penuh trial and error, hingga akhirnya menghasilkan kain yang sangat diminati di pasar modest fashion," tambahnya.
Daliatex berharap dapat terus menjadi pabrik kain yang mampu mengakomodasi kebutuhan industri fashion di Indonesia.
“Daliatex telah mendukung dan berkolaborasi dengan brand-brand lokal Indonesia selama lebih dari 10 tahun. Beberapa tahun belakangan ini, industri fashion di Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang pesat. Kami sangat bangga dapat menyaksikan dan menjadi bagian dari perkembangan brand-brand tersebut,” papar Devina.
Dalam pagelaran kolaboratif ini, desainer Restu Anggraini menampilkan busana wanita yang terinspirasi dari kisah/cerita rakyat Indonesia.
"Koleksi kali ini berjudul “SABAI” yang diadaptasi oleh cerita rakyat berasal dari Sumatera Barat. Terinspirasi dari sosok Sabai Nan Aluih, seorang putri yang lembut, berbudi pekerti luhur, serta memiliki kecantikan yang memancarkan aura wanita yang kuat," beber Restu Anggraini
Sentuhan feminin yang hangat serta kelembutan look koleksi ini tersiratkan pada desain busana berlapis atau layering menggunakan material satin, sifon, serta poly-linen bersiluet A-Line dan flowy.
"Motif floral menampilkan warna-warna pastel menggunakan teknik aplikasi hand painting pada setiap helai kelopaknya. Hand painting ini tidak hanya diterapkan pada permukaan material bermotif untuk menambahkan efek timbul dan shiny, juga pada lapisan-lapisan kelopak bunga sehingga memperlembut dan memperkaya look secara keseluruhan," ungkapnya.
Sementara Klamby memilih koleksi The Tudor Rose yang terinspirasi dari salah satu wastra Nusantara yang menarik perhatian karena tampilannya yang terlihat berbeda dibandingkan dengan wastra lain yang sudah familiar di tengah masyarakat. Wastra tersebut adalah Tenun Bulu Sutera Garut.
Teksturnya menarik, ragam hias yang bervariasi, serta warna yang beragam menambah daya tarik dari selembar wastra Tenun Bulu Sutera Garut yang ditenun dengan benang sutera menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).
"Dari situlah kemudian muncul inspirasi untuk mengeksplorasi tekstur, sejarah, dan ragam hias yang ada dalam selembar wastra yang mengalami banyak revolusi perubahan zaman dan teknologi," ujar Klamby.
Daliatex berharap dapat terus menjadi pabrik kain yang mampu mengakomodasi kebutuhan industri fashion di Indonesia.
“Daliatex telah mendukung dan berkolaborasi dengan brand-brand lokal Indonesia selama lebih dari 10 tahun. Beberapa tahun belakangan ini, industri fashion di Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang pesat. Kami sangat bangga dapat menyaksikan dan menjadi bagian dari perkembangan brand-brand tersebut,” papar Devina.
Dalam pagelaran kolaboratif ini, desainer Restu Anggraini menampilkan busana wanita yang terinspirasi dari kisah/cerita rakyat Indonesia.
"Koleksi kali ini berjudul “SABAI” yang diadaptasi oleh cerita rakyat berasal dari Sumatera Barat. Terinspirasi dari sosok Sabai Nan Aluih, seorang putri yang lembut, berbudi pekerti luhur, serta memiliki kecantikan yang memancarkan aura wanita yang kuat," beber Restu Anggraini
Sentuhan feminin yang hangat serta kelembutan look koleksi ini tersiratkan pada desain busana berlapis atau layering menggunakan material satin, sifon, serta poly-linen bersiluet A-Line dan flowy.
"Motif floral menampilkan warna-warna pastel menggunakan teknik aplikasi hand painting pada setiap helai kelopaknya. Hand painting ini tidak hanya diterapkan pada permukaan material bermotif untuk menambahkan efek timbul dan shiny, juga pada lapisan-lapisan kelopak bunga sehingga memperlembut dan memperkaya look secara keseluruhan," ungkapnya.
Sementara Klamby memilih koleksi The Tudor Rose yang terinspirasi dari salah satu wastra Nusantara yang menarik perhatian karena tampilannya yang terlihat berbeda dibandingkan dengan wastra lain yang sudah familiar di tengah masyarakat. Wastra tersebut adalah Tenun Bulu Sutera Garut.
Teksturnya menarik, ragam hias yang bervariasi, serta warna yang beragam menambah daya tarik dari selembar wastra Tenun Bulu Sutera Garut yang ditenun dengan benang sutera menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).
"Dari situlah kemudian muncul inspirasi untuk mengeksplorasi tekstur, sejarah, dan ragam hias yang ada dalam selembar wastra yang mengalami banyak revolusi perubahan zaman dan teknologi," ujar Klamby.
tulis komentar anda