DKI Jakarta Catatkan Kasus Terbanyak, Ini Data Kasus Gangguan Ginjal Akut pada Anak di Indonesia
Rabu, 26 Oktober 2022 - 12:57 WIB
JAKARTA - Kasus gangguan ginjal akut pada anak terus bertambah. Dalam data terakhir Kementerian Kesehatan, Senin, 24 Oktober 2022, tercatat terdapat 255 kasus.
Berdasarkan dari data tersebut, juga diketahui jika DKI Jakarta menempati peringkat teratas dengan total 55 kasus.
Juru Bicara Kemenkes , dr. Mohammad Syahril memaparkan bahwa jumlah kasus yang ada saat ini bukanlah kasus baru. Melainkan kasus yang terlambat dilaporkan, di mana sebelumnya jumlah data 245, dan bertambah 10 kasus.
"Kasus yang dilaporkan tersebut dalah kasus lama yang terjadi di bulan September dan awal Oktober yang baru dilaporkan pada Senin. Sejak 22 Oktober hingga Senin tidak ada lagi kasus baru," terang dr. Syahril saat Konferensi Pers di YouTube Kemenkes, dikutip Rabu (26/10/2022).
Gangguan ginjal akut misterius di Indonesia hingga kini masih ditelurusi Kemenkes dan pihak terkait guna memastikan apa penyebabnya. Namun dugaan kuat sementara, karena adanya senyawa berbahaya dalam obat sirup yaitu etilen glikol (EG).
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa dalam darah pasien terbukti ditemukan senyawa etilen glikol. Sehingga dipastikan bahwa rusaknya ginjal karena senyawa tersebut.
Berikut data jumlah kasus gagal ginjal akut misterius pada anak di 11 Provinsi di Indonesia.
Berdasarkan dari data tersebut, juga diketahui jika DKI Jakarta menempati peringkat teratas dengan total 55 kasus.
Juru Bicara Kemenkes , dr. Mohammad Syahril memaparkan bahwa jumlah kasus yang ada saat ini bukanlah kasus baru. Melainkan kasus yang terlambat dilaporkan, di mana sebelumnya jumlah data 245, dan bertambah 10 kasus.
"Kasus yang dilaporkan tersebut dalah kasus lama yang terjadi di bulan September dan awal Oktober yang baru dilaporkan pada Senin. Sejak 22 Oktober hingga Senin tidak ada lagi kasus baru," terang dr. Syahril saat Konferensi Pers di YouTube Kemenkes, dikutip Rabu (26/10/2022).
Gangguan ginjal akut misterius di Indonesia hingga kini masih ditelurusi Kemenkes dan pihak terkait guna memastikan apa penyebabnya. Namun dugaan kuat sementara, karena adanya senyawa berbahaya dalam obat sirup yaitu etilen glikol (EG).
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa dalam darah pasien terbukti ditemukan senyawa etilen glikol. Sehingga dipastikan bahwa rusaknya ginjal karena senyawa tersebut.
Baca Juga
Berikut data jumlah kasus gagal ginjal akut misterius pada anak di 11 Provinsi di Indonesia.
tulis komentar anda