Dokter Spesialis: Senam Tulang Bisa Cegah Osteoporosis
Jum'at, 28 Oktober 2022 - 13:06 WIB
POLA hidup sehat seimbang dan diiringi olahraga yang teratur bisa mencegah seseorang terkena penyakit. Osteoporosis bisa dicegah melalui kegiatan olahraga teratur, seperti senam tulang.
Untuk membebaskan masyarakat dari osteoporosis, Siloam Hospitals Mampang menyosialisasikan cara hidup sehat dengan rutin menggelar senam tulang dan bincang sehat bersama dokter Spesialis Orthopedi, dr Henry Suhendra SpOT(K).
Senam tulang juga digelar dalam rangka memaknai Hari Osteoporosis yang jatuh pada 20 Oktober. Direktur Siloam Hospitals Mampang, dr.Hery Bertus MARS mengatakan, kegiatan senam tulang dilakukan untuk menyadarkan masyarakat terkait pentingnya pola hidup sehat.
"Melalui kegiatan ini, diharapkan agar masyarakat kembali mengingat pentingnya akan pola hidup sehat dan seimbang, sekaligus dapat diimplementasikan, khususnya dari warga sekitar wilayah Mampang, komunitas dan para orang tua," tutur dr.Hery Kamis (20/10/2022).
Kegiatan senam, lanjutnya, menjadi kegiatan rutin yang difasilitasi oleh Siloam Hospitals Mampang. "Ini sebagai bentuk aksi nyata kepedulian akan peningkatan kesehatan masyarakat sekitar Siloam Mampang," imbuhnya.
Senam osteoporosis, jelas dia, merupakan gabungan beberapa latihan dengan berbagai manfaat seperti aerobic low impact. Senam tulang berguna untuk meningkatkan kebugaran jantung dan paru, weight bearing exercise. Hasilnya bisa meningkatkan kepadatan tulang, resistensi untuk meningkatkan kekuatan otot dan kepadatan tulang.
"Bagi penderita osteoporosis, olahraga yang satu ini juga membantu meningkatkan keseimbangan tubuh. Dengan begitu, risiko patah tulang karena jatuh pun bisa dikurangi," ujarnya.
Meski osteoporosis dikenal sebagai penyakit pada usia lanjut, tambah dr Henry, namun tindakan pencegahan sudah harus dilakukan sejak dini. Osteoporosis disebabkan oleh menurunnya kemampuan tubuh dalam meregenerasi tulang sehingga kepadatan tulang berkurang.
Penurunan kemampuan regenerasi ini biasanya akan dimulai saat seseorang memasuki usia 35 tahun. Berkurangnya kepadatan tulang berdampak pada tulang menjadi keropos (osteoporosis) sangat berhubungan dengan jaringan otot dan tulang dari asupan nutrisi, vitamin D dan olahraga.
"Osteoporosis dikenal sebagai penyakit pada usia lanjut, tapi tindakan pencegahan sudah harus dilakukan sejak dini. Oleh karena itu pada saat usia belasan tahun perlu diperhatikan sejumlah hal yang dapat membangun tulang dengan maksimal, yaitu olah raga teratur dan terukur, terutama Strength Training untuk membangun otot," ungkapnya.
DHenry menjelaskan, peakbone mass, yaitu puncak massa tulang 90 persen dicapai pada usia 19 tahun. Sisanya 10 persen akan dipenuhi di usia 30 hingga 35 tahun. Karena itu, perlu diperhatikan gizi atau nutrisi yang baik, terutama mencukupi kebutuhan protein harian, vitamin dan mineral yang optimal, terutama kadar vitamin D di dalam darah yang optimal.
"Adapun bagi yang sudah berusia diatas 40 tahun sangat sangat dianjurkan untuk tetap strength training guna melawan Sarcopenia, yang akan berujung pada osteoporosis," imbuhnya.
Untuk membebaskan masyarakat dari osteoporosis, Siloam Hospitals Mampang menyosialisasikan cara hidup sehat dengan rutin menggelar senam tulang dan bincang sehat bersama dokter Spesialis Orthopedi, dr Henry Suhendra SpOT(K).
Senam tulang juga digelar dalam rangka memaknai Hari Osteoporosis yang jatuh pada 20 Oktober. Direktur Siloam Hospitals Mampang, dr.Hery Bertus MARS mengatakan, kegiatan senam tulang dilakukan untuk menyadarkan masyarakat terkait pentingnya pola hidup sehat.
"Melalui kegiatan ini, diharapkan agar masyarakat kembali mengingat pentingnya akan pola hidup sehat dan seimbang, sekaligus dapat diimplementasikan, khususnya dari warga sekitar wilayah Mampang, komunitas dan para orang tua," tutur dr.Hery Kamis (20/10/2022).
Kegiatan senam, lanjutnya, menjadi kegiatan rutin yang difasilitasi oleh Siloam Hospitals Mampang. "Ini sebagai bentuk aksi nyata kepedulian akan peningkatan kesehatan masyarakat sekitar Siloam Mampang," imbuhnya.
Senam osteoporosis, jelas dia, merupakan gabungan beberapa latihan dengan berbagai manfaat seperti aerobic low impact. Senam tulang berguna untuk meningkatkan kebugaran jantung dan paru, weight bearing exercise. Hasilnya bisa meningkatkan kepadatan tulang, resistensi untuk meningkatkan kekuatan otot dan kepadatan tulang.
"Bagi penderita osteoporosis, olahraga yang satu ini juga membantu meningkatkan keseimbangan tubuh. Dengan begitu, risiko patah tulang karena jatuh pun bisa dikurangi," ujarnya.
Baca Juga
Meski osteoporosis dikenal sebagai penyakit pada usia lanjut, tambah dr Henry, namun tindakan pencegahan sudah harus dilakukan sejak dini. Osteoporosis disebabkan oleh menurunnya kemampuan tubuh dalam meregenerasi tulang sehingga kepadatan tulang berkurang.
Penurunan kemampuan regenerasi ini biasanya akan dimulai saat seseorang memasuki usia 35 tahun. Berkurangnya kepadatan tulang berdampak pada tulang menjadi keropos (osteoporosis) sangat berhubungan dengan jaringan otot dan tulang dari asupan nutrisi, vitamin D dan olahraga.
"Osteoporosis dikenal sebagai penyakit pada usia lanjut, tapi tindakan pencegahan sudah harus dilakukan sejak dini. Oleh karena itu pada saat usia belasan tahun perlu diperhatikan sejumlah hal yang dapat membangun tulang dengan maksimal, yaitu olah raga teratur dan terukur, terutama Strength Training untuk membangun otot," ungkapnya.
DHenry menjelaskan, peakbone mass, yaitu puncak massa tulang 90 persen dicapai pada usia 19 tahun. Sisanya 10 persen akan dipenuhi di usia 30 hingga 35 tahun. Karena itu, perlu diperhatikan gizi atau nutrisi yang baik, terutama mencukupi kebutuhan protein harian, vitamin dan mineral yang optimal, terutama kadar vitamin D di dalam darah yang optimal.
"Adapun bagi yang sudah berusia diatas 40 tahun sangat sangat dianjurkan untuk tetap strength training guna melawan Sarcopenia, yang akan berujung pada osteoporosis," imbuhnya.
(don)
tulis komentar anda