Obat Modern Asli Indonesia Fitofarmaka, Dukungan Dexa Group bagi Ketahanan dan Kemandirian Farmasi Indonesia
Sabtu, 05 November 2022 - 20:20 WIB
JAKARTA - Sebagai salah satu upaya strategis terkait kemandirian di bidang obat modern asli Indonesia (OMAI), Dexa Group memiliki produk dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi karena mulai dari bahan baku, produsen bahan baku, peneliti dan proses penelitian, pengembangan, hingga distribusinya berasal dari Indonesia.
Hal itu disampaikan Fitofarmaka Director of Research and Business Development Dexa Group Prof. Raymond Tjandrawinata dalam talkshow bertajuk Menuju Kejayaan Obat Modern Asli Indonesia di sela-sela Pameran Hari Kesehatan Nasional di ICE BSD, Jumat (4/11/2022).
Saat ini, Dexa Group telah memproduksi 63% produk OMAI fitofarmaka dari 57 item Fitofarmaka yang terdaftar dalam Nomor Izin Edar (NIE) Badan POM. Sementara Obat Herbal Terstandar (OHT) yang diproduksi Dexa Group mencapai 26% dari 125 NIE Badan POM.
“Kami mengapresiasi dukungan dan langkah yang telah diambil pemerintah khususnya Kementerian Kesehatan, Badan POM, dan Kementerian Perindustrian untuk pengembangan OMAI melalui sejumlah kebijakan, termasuk Formularium Fitofarmaka yang telah diluncurkan, penggunaan produk dalam negeri melalui e-katalog, pembangunan fasilitas riset dan infrastruktur industri hingga kemudahan percepatan perizinan," kata Prof. Raymond.
"Ini sebagai wujud nyata keseriusan pemerintah dan pelaku industri dalam mendorong pemanfaatan OMAI. Diharapkan komitmen ini turut dibarengi dengan kontribusi serta dukungan masyarakat dalam memilih produk dalam negeri untuk ketahanan dan kemandirian kesehatan nasional,” lanjutnya.
Prof. Raymond mengemukakan, seharusnya masyarakat tidak ragu memilih OMAI. Itu karena seluruh produk OMAI yang diproduksi Dexa Medica memiliki evidencebased medicine.
“Kebanyakan Fitofarmaka diresepkan oleh para dokter melalui Formularium Fitofarmaka dari Kemenkes. Dexa Medica punya evidence-based medicine, walaupun herbal tapi diproses secara modern, sehingga dokter percaya bagaimana cara kerjanya. Kita melakukan uji klinis dan terpercaya, bahwa obat ini punya khasiat yang baik sekali,” papar Prof. Raymond.
Prof. Raymond menjelaskan, keseriusan Dexa Group untuk membangun kemandirian melalui OMAI dapat dibuktikan salah satunya dari proses uji klinis produk Fitofarmaka yang dilakukan.
“Setiap produk memiliki uji klinis berbeda, misalnya Inaclin punya 8 tahapan uji klinis. Setiap tahapan rata-rata butuh 2 tahun, berarti 8 kali 2 tahun. Semakin banyak kita menambah data, maka dokter akan semakin convinced untuk menggunakan obat ini,” jelas Prof. Raymond.
Hal itu disampaikan Fitofarmaka Director of Research and Business Development Dexa Group Prof. Raymond Tjandrawinata dalam talkshow bertajuk Menuju Kejayaan Obat Modern Asli Indonesia di sela-sela Pameran Hari Kesehatan Nasional di ICE BSD, Jumat (4/11/2022).
Saat ini, Dexa Group telah memproduksi 63% produk OMAI fitofarmaka dari 57 item Fitofarmaka yang terdaftar dalam Nomor Izin Edar (NIE) Badan POM. Sementara Obat Herbal Terstandar (OHT) yang diproduksi Dexa Group mencapai 26% dari 125 NIE Badan POM.
“Kami mengapresiasi dukungan dan langkah yang telah diambil pemerintah khususnya Kementerian Kesehatan, Badan POM, dan Kementerian Perindustrian untuk pengembangan OMAI melalui sejumlah kebijakan, termasuk Formularium Fitofarmaka yang telah diluncurkan, penggunaan produk dalam negeri melalui e-katalog, pembangunan fasilitas riset dan infrastruktur industri hingga kemudahan percepatan perizinan," kata Prof. Raymond.
"Ini sebagai wujud nyata keseriusan pemerintah dan pelaku industri dalam mendorong pemanfaatan OMAI. Diharapkan komitmen ini turut dibarengi dengan kontribusi serta dukungan masyarakat dalam memilih produk dalam negeri untuk ketahanan dan kemandirian kesehatan nasional,” lanjutnya.
Prof. Raymond mengemukakan, seharusnya masyarakat tidak ragu memilih OMAI. Itu karena seluruh produk OMAI yang diproduksi Dexa Medica memiliki evidencebased medicine.
“Kebanyakan Fitofarmaka diresepkan oleh para dokter melalui Formularium Fitofarmaka dari Kemenkes. Dexa Medica punya evidence-based medicine, walaupun herbal tapi diproses secara modern, sehingga dokter percaya bagaimana cara kerjanya. Kita melakukan uji klinis dan terpercaya, bahwa obat ini punya khasiat yang baik sekali,” papar Prof. Raymond.
Prof. Raymond menjelaskan, keseriusan Dexa Group untuk membangun kemandirian melalui OMAI dapat dibuktikan salah satunya dari proses uji klinis produk Fitofarmaka yang dilakukan.
“Setiap produk memiliki uji klinis berbeda, misalnya Inaclin punya 8 tahapan uji klinis. Setiap tahapan rata-rata butuh 2 tahun, berarti 8 kali 2 tahun. Semakin banyak kita menambah data, maka dokter akan semakin convinced untuk menggunakan obat ini,” jelas Prof. Raymond.
tulis komentar anda