Proses Pengolahan yang Baik Dapat Menjaga Nilai Nutrisi Pangan

Selasa, 08 November 2022 - 21:12 WIB
Food Technology and Industry Festival 2022 mengangkat tema Science and Technology for a Better Food Industry in Indonesia. / Foto: dok. SINDOnews
TANGERANG - Kualitas asupan dan kecukupan gizi telah lama dipelajari pengaruhnya terhadap tingkat kesehatan masyarakat . Makanan sehat yang masuk ke dalam tubuh tentunya memberikan imunitas dan perlindungan dari virus.

Pendekatan pola konsumsi pangan yang lebih sehat dapat ditempuh dengan dua inisiatif mendasar, yakni edukasi masyarakat, dan inovasi teknologi produksi pangan untuk menjaga nilai nutrisi bahan pangan selama proses pengolahan.

Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat melalui pangan dan teknologi menjadi salah satu fokus riset Swiss German University (SGU).





Dalam rangkaian Food Technology and Industry Festival 2022 bertema Science and Technology for a Better Food Industry in Indonesia, SGU menhadirkan Presiden Direktur Re.juve Indonesia, Richard Anthony untuk memberikan General Lecture mengenai teknologi High Pressure Processing (HPP).

HPP merupakan teknologi pengawetan tanpa panas untuk menjaga nutrisi dan kebaikan alami lainnya dari bahan pangan, dan prinsip clean label untuk menjamin menjamin kualitas terbaik produk pangan.

Sama-sama memiliki visi pada pengembangan teknologi dan industri pangan untuk Indonesia yang lebih sehat, SGU dan Re.juve pun melakukan MoU untuk kerjasama tridharma universitas.

"SGU mendorong kolaborasi dengan mitra industri untuk aktivitas dosen dan mahasiswa yang memberikan pengalaman belajar real-life kepada mahasiswa dan memiliki dampak luas ke masyarakat," ungkap Rektor Swiss German University, Dr.rer.nat Filiana Santoso di SGU, Tangerang, Selasa, 8 November 2022.

Dalam kesempatan yang sama, Richard Anthony memperkenalkan teknologi True Cold-Pressed Production Facility (CPF) yang terintegrasi dengan High Pressure Technology (HPP) yang pertama di ASEAN.

Proses ekstraksi dan tanpa panas dengan teknologi ini diyakini tidak membuang nutrisi dari perasan buah dan sayuran. "Sebenarnya untuk menjaga agar produk itu tetap fresh dan nutrisinya tetap terjaga, saya tidak bilang 100 persen (nutrisi terjaga), tapi mendekati 100 persen, Kita share experience terkait industri ini," tutur Richard Anthony.



"Jadi kita jangan hanya memikirkan komersialisasinya saja, tapi bagaimana mengembangkan atau membagikan value kepada masyarakat melalui pertemuan dengan para calon engineer dan leader masa depan. Semoga mereka bisa terinspirasi untuk menghasilkan produk yang sangat baik di masa depan," pungkasnya.
(nug)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More