Masuki Era VUCA, Angela Tanoesoedibjo Dorong Anak Muda Kembangkan Potensi
Sabtu, 19 November 2022 - 12:05 WIB
JAKARTA - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Perindo Bidang Ekonomi Digital dan Kreatif, Angela Tanoesoedibjo menyampaikan tentang kondisi dunia saat ini.
Menurut pandangannya, dunia kini tengah dilanda masalah bertubi-tubi. Mulai dari pandemi, perang yang mendestruksi rantai pasok, hingga isu iklim yang mengganggu alam maupun kehidupan manusia.
Dari serangkaian masalah tersebut, Angela Tanoesoedibjo lantas menyebut jika era yang saat ini dihadapi oleh masyarakat dunia, termasuk Indonesia merupakan era VUCA.
"Kita sedang menghadapi era VUCA, atau Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity," terang Angela dalam Orasi Ilmiah Wisuda STIE Indonesia Banking School, Sabtu (19/11/2022).
Ya, VUCA adalah situasi di mana terdapat Volatilitas, Ketidakpastian, Kompleksitas, dan Ambiguitas. Terlebih lagi, mengingat populasi Indonesia saat ini dihuni kaum milenial dan Gen Z, kondisi tersebut memunculkan tantangan tersendiri.
"Tahun 2030 kita akan memasuki puncak bonus demografi yang artinya jumlah penduduk produktif akan mencapai jumlah yang tertinggi. Jadi tantangannya, Indonesia perlu memiliki ketersediaan lapangan pekerjaan yang sangat besar," jelas Angela.
Bagi Angela, sudah sepatutnya potensi anak muda di Indonesia terus dikembangkan. Mereka dirasa masih bisa lebih menggali kualitas demi menghadapi segala tantangan.
"Indonesia memiliki anak muda yang seharusnya lebih produktif inovatif dan dinamis dalam menghadapi beragam tantangan global yang sangat kompleks," paparnya.
Adapun Angela menegaskan bahwa saat ini pemerintah masih terus berupaya menggenjot investasi dan mendorong digitalisasi. Angela mengatakan bahwa semua ini berguna untuk meningkatkan lapangan pekerjaan, produktivitas yang tinggi, maupun ekonomi merata.
Menurut pandangannya, dunia kini tengah dilanda masalah bertubi-tubi. Mulai dari pandemi, perang yang mendestruksi rantai pasok, hingga isu iklim yang mengganggu alam maupun kehidupan manusia.
Dari serangkaian masalah tersebut, Angela Tanoesoedibjo lantas menyebut jika era yang saat ini dihadapi oleh masyarakat dunia, termasuk Indonesia merupakan era VUCA.
"Kita sedang menghadapi era VUCA, atau Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity," terang Angela dalam Orasi Ilmiah Wisuda STIE Indonesia Banking School, Sabtu (19/11/2022).
Ya, VUCA adalah situasi di mana terdapat Volatilitas, Ketidakpastian, Kompleksitas, dan Ambiguitas. Terlebih lagi, mengingat populasi Indonesia saat ini dihuni kaum milenial dan Gen Z, kondisi tersebut memunculkan tantangan tersendiri.
"Tahun 2030 kita akan memasuki puncak bonus demografi yang artinya jumlah penduduk produktif akan mencapai jumlah yang tertinggi. Jadi tantangannya, Indonesia perlu memiliki ketersediaan lapangan pekerjaan yang sangat besar," jelas Angela.
Bagi Angela, sudah sepatutnya potensi anak muda di Indonesia terus dikembangkan. Mereka dirasa masih bisa lebih menggali kualitas demi menghadapi segala tantangan.
"Indonesia memiliki anak muda yang seharusnya lebih produktif inovatif dan dinamis dalam menghadapi beragam tantangan global yang sangat kompleks," paparnya.
Adapun Angela menegaskan bahwa saat ini pemerintah masih terus berupaya menggenjot investasi dan mendorong digitalisasi. Angela mengatakan bahwa semua ini berguna untuk meningkatkan lapangan pekerjaan, produktivitas yang tinggi, maupun ekonomi merata.
(nug)
tulis komentar anda