Kemenkes: Tidak Ada Tambahan Kasus, 11 Pasien Gangguan Ginjal Akut Masih Dirawat di RSCM
Kamis, 24 November 2022 - 15:34 WIB
JAKARTA - Kasus gangguan ginjal akut sempat menghebohkan Indonesia, beberapa waktu lalu. Bahkan penyakit tersebut membuat ratusan keluarga kehilangan anak-anak mereka.
Terbaru, masih terdapat 11 anak yang saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, lantaran gangguan ginjal akut.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan , dr. Muhammad Syahril memaparkan, sudah 14 hari berlalu, tidak ada penambahan kasus dan angka kematian.
"Kita sangat bersyukur bahwasannya sejak 2 minggu yang lalu sampai sekarang, tidak ada lagi penambahan kasus. Jadi total ada 324 kasus tercatat di kita, dan dari 27 provinsi ya, dan saat ini yang masih dirawat tinggal 11 orang," ungkap dr. Syahril dalam Webinar Perkembangan Penelitian Obat Mengandung EG dan DEG pada Kasus Gagal Ginjal Akut secara online, Kamis (24/11/2022).
Dia pun menuturkan bahwa tak ada lagi penambahan jumlah kematian juga dari dampak penggunaan penawar GGA yaitu antidote Fomepizole. Jumlah kasus tercatat masih di angka 324 orang yang berasal dari 27 provinsi.
"Nah, itu update terakhir dan selanjutnya kita berharap yang masih dirawat ada 11 orang, terutama di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini dapat pulih dan kembali setelah juga diberikan obat penawar," ungkap dr. Syahril.
Sebelumnya, dia mengatakan bahwa kasus meninggal merupakan pasien yang telah menjalani perawatan. Dia juga menambahkan bahwa pasien yang dirawat tidak memiliki penyakit penyerta (komorbid). Melainkan murni sakit GGA yang disebabkan oleh intoksikasi dari EG dan DEG pada sirop/obat.
"Jadi tidak ada komorbid atau penyakit penyerta karena ini masih anak-anak semua ya," ujar dr. Syahril dalam konferensi pers, pekan lalu.
Terbaru, masih terdapat 11 anak yang saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, lantaran gangguan ginjal akut.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan , dr. Muhammad Syahril memaparkan, sudah 14 hari berlalu, tidak ada penambahan kasus dan angka kematian.
"Kita sangat bersyukur bahwasannya sejak 2 minggu yang lalu sampai sekarang, tidak ada lagi penambahan kasus. Jadi total ada 324 kasus tercatat di kita, dan dari 27 provinsi ya, dan saat ini yang masih dirawat tinggal 11 orang," ungkap dr. Syahril dalam Webinar Perkembangan Penelitian Obat Mengandung EG dan DEG pada Kasus Gagal Ginjal Akut secara online, Kamis (24/11/2022).
Dia pun menuturkan bahwa tak ada lagi penambahan jumlah kematian juga dari dampak penggunaan penawar GGA yaitu antidote Fomepizole. Jumlah kasus tercatat masih di angka 324 orang yang berasal dari 27 provinsi.
"Nah, itu update terakhir dan selanjutnya kita berharap yang masih dirawat ada 11 orang, terutama di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini dapat pulih dan kembali setelah juga diberikan obat penawar," ungkap dr. Syahril.
Sebelumnya, dia mengatakan bahwa kasus meninggal merupakan pasien yang telah menjalani perawatan. Dia juga menambahkan bahwa pasien yang dirawat tidak memiliki penyakit penyerta (komorbid). Melainkan murni sakit GGA yang disebabkan oleh intoksikasi dari EG dan DEG pada sirop/obat.
Baca Juga
"Jadi tidak ada komorbid atau penyakit penyerta karena ini masih anak-anak semua ya," ujar dr. Syahril dalam konferensi pers, pekan lalu.
(nug)
tulis komentar anda