Gandeng Kemenkes, Kemenparekraf Gencarkan Pembangunan Health Tourism di Bali
Senin, 28 November 2022 - 22:52 WIB
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan terus gencar mendorong pembangunan wisata kebugaran/kesehatan (wellness and health tourism) di Bali.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, tak hanya sebatas memiliki potensi yang besar dari segi pariwisata, Bali juga memiliki potensi wellness and health tourism yang sangat besar.
"Health tourism ini sangat besar potensinya, dan Bali sekarang diproyeksikan untuk menjadi destinasi unggulan untuk health tourism. Kami secara overall mempersiapkan destinasi pariwisata kesehatan dengan logo branding Indonesia health tourism," tutur Menparekraf Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin (28/11/2022).
"Di forum B20 rencana pengembangan Bali sebagai destinasi berbasis kesehatan telah disosialisasikan dengan beberapa unggulan. Dan Kemenparekraf terus berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan, dan kementerian/lembaga lainnya," katanya lagi.
Menurutnya, untuk merealisasikan wellness and health tourism di Bali, sejauh ini terdapat beberapa fasilitas kesehatan, termasuk beberapa rumah sakit di Bali yang akan dikembangkan.
Bahkan, Indonesia berencana turut menggandeng institusi internasional dari sejumlah negara yang memiliki bidang kesehatan yang maju, beberapa di antaranya Mayo Clinic dan John Hopkins University.
"Ada beberapa fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit yang akan dikembangkan. Bekerja sama dengan institusi-institusi internasional dari beberapa negara yang sudah maju dari bidang kesehatannya, salah satunya yang sering disebut adalah Mayo Clinic dan John Hopkins University," beber Sandiaga Uno.
Dia berharap, melalui kolaborasi tersebut, Indonesia, khususnya wellness and health tourism di Bali nantinya tak hanya bisa memberikan peluang layanan pariwisata yang memanjakan mata, namun juga layanan kesehatan yang lebih optimal. Baik itu untuk warga negara Indonesia, maupun warga negara asing yang tengah berlibur di Indonesia.
Sandi juga menambahkan, Kemenkes sendiri berencana turut menggandeng dokter-dokter asal Indonesia yang tengah bertugas di luar negeri untuk kembali ke Tanah Air dalam upaya mendukung program wellness and health tourism di Bali ini.
"Beberapa terobosan-terobosan dari bapak Menteri Kesehatan, seperti mengajak diaspora, khususnya dokter-dokter yang berasal dari Indonesia sedang berpraktik di luar negeri yang memiliki keilmuan yang tinggi untuk kembali ke Indonesia dan bisa juga memberikan kontribusi kepada pariwisata berbasis kesehatan di Indonesia," pungkasnya.
Lihat Juga: Angela Tanoesoedibjo Sebut Pesta Kesenian Bali Sarana Efektif untuk Promosikan Pariwisata Pulau Dewata
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, tak hanya sebatas memiliki potensi yang besar dari segi pariwisata, Bali juga memiliki potensi wellness and health tourism yang sangat besar.
"Health tourism ini sangat besar potensinya, dan Bali sekarang diproyeksikan untuk menjadi destinasi unggulan untuk health tourism. Kami secara overall mempersiapkan destinasi pariwisata kesehatan dengan logo branding Indonesia health tourism," tutur Menparekraf Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin (28/11/2022).
Baca Juga
"Di forum B20 rencana pengembangan Bali sebagai destinasi berbasis kesehatan telah disosialisasikan dengan beberapa unggulan. Dan Kemenparekraf terus berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan, dan kementerian/lembaga lainnya," katanya lagi.
Menurutnya, untuk merealisasikan wellness and health tourism di Bali, sejauh ini terdapat beberapa fasilitas kesehatan, termasuk beberapa rumah sakit di Bali yang akan dikembangkan.
Bahkan, Indonesia berencana turut menggandeng institusi internasional dari sejumlah negara yang memiliki bidang kesehatan yang maju, beberapa di antaranya Mayo Clinic dan John Hopkins University.
"Ada beberapa fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit yang akan dikembangkan. Bekerja sama dengan institusi-institusi internasional dari beberapa negara yang sudah maju dari bidang kesehatannya, salah satunya yang sering disebut adalah Mayo Clinic dan John Hopkins University," beber Sandiaga Uno.
Dia berharap, melalui kolaborasi tersebut, Indonesia, khususnya wellness and health tourism di Bali nantinya tak hanya bisa memberikan peluang layanan pariwisata yang memanjakan mata, namun juga layanan kesehatan yang lebih optimal. Baik itu untuk warga negara Indonesia, maupun warga negara asing yang tengah berlibur di Indonesia.
Sandi juga menambahkan, Kemenkes sendiri berencana turut menggandeng dokter-dokter asal Indonesia yang tengah bertugas di luar negeri untuk kembali ke Tanah Air dalam upaya mendukung program wellness and health tourism di Bali ini.
"Beberapa terobosan-terobosan dari bapak Menteri Kesehatan, seperti mengajak diaspora, khususnya dokter-dokter yang berasal dari Indonesia sedang berpraktik di luar negeri yang memiliki keilmuan yang tinggi untuk kembali ke Indonesia dan bisa juga memberikan kontribusi kepada pariwisata berbasis kesehatan di Indonesia," pungkasnya.
Lihat Juga: Angela Tanoesoedibjo Sebut Pesta Kesenian Bali Sarana Efektif untuk Promosikan Pariwisata Pulau Dewata
(nug)
tulis komentar anda