Manfaat dan Tips Berolahraga untuk Lansia, Ini Kata Pendiri Fitology Fitness
Senin, 05 Desember 2022 - 21:01 WIB
JAKARTA - Golongan lanjut usia (lansia) merupakan sebuah tahapan hidup manusia yang dialami setiap orang yang berumur panjang. Pada umumnya mereka yang digolongkan sebagai lansia telah menginjak usia 60 tahun, di mana pada masa ini ditandai dengan adanya kemunduran kapasitas fisik, mental dan sosial.
Tak sedikit pula yang tergantung pada pertolongan orang lain dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Itulah kenapa kata lansia erat kaitannya dengan keluhan kesehatan dan ketidakberdayaan. Padahal di samping bertambahnya usia, lansia dapat tetap mempertahankan keberdayaan mereka apabila mau dan mampu mempertahankan kebugarannya.
"Kita sebaiknya memahami bahwa adanya perbedaan antara sehat dan bugar. Sehat adalah suatu keadaan baik fisik, mental dan sosial yang terbebas dari penyakit atau kelemahan," kata Jansen Ongko selaku ketua umum APKI dan pendiri Fitology Fitness dalam keterangan tertulis yang diterima Senin (5/12/2022).
"Bugar adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak mudah lelah setelah melakukan berbagai aktivitas. Apakah orang yang bugar sudah pasti sehat? Tentu saja. Namun hal ini tidak berlaku sebaliknya. Dalam kata lain, orang sehat belum tentu bugar," tambahnya.
Menurut Jansen Ongko, kondisi industri kebugaran di Indonesia belum terlalu ramah terhadap lansia. Memang sangatlah sulit mencari pusat kebugaran dengan fasilitas yang mendukung dan nyaman suasananya untuk mereka berolahraga, terutama untuk melatih kekuatan. Kalaupun ada untuk lansia, umumnya adalah sanggar yang menyediakan senam untuk menjaga kesehatan kardiovaskular atau tempat rehabilitasi untuk mengatasi gangguan gerak yang mereka alami.
"Pendapat yang mengatakan latihan kekuatan itu berbahaya bagi lansia tidak sepenuhnya benar. Justru lansia perlu menjaga kekuatan otot mereka. Apapun program latihannya apabila dilakukan dengan baik, benar, terukur dan teratur serta disesuaikan dengan kemampuan tentunya aman,"katanya menambahkan.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), bahwa jumlah penduduk lanjut usia (lansia) Indonesia diproyeksikan terus bertambah hingga mencapai 19,9 persen pada tahun 2045.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah Republik Indonesia sendiri telah mempersiapkan segala bentuk kebijakan dalam rangka mengubah paradigma penuaan penduduk dari beban menjadi potensi dengan beberapa konsep seperti penuaan sukses dan penuaan aktif.
Tak sedikit pula yang tergantung pada pertolongan orang lain dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Itulah kenapa kata lansia erat kaitannya dengan keluhan kesehatan dan ketidakberdayaan. Padahal di samping bertambahnya usia, lansia dapat tetap mempertahankan keberdayaan mereka apabila mau dan mampu mempertahankan kebugarannya.
"Kita sebaiknya memahami bahwa adanya perbedaan antara sehat dan bugar. Sehat adalah suatu keadaan baik fisik, mental dan sosial yang terbebas dari penyakit atau kelemahan," kata Jansen Ongko selaku ketua umum APKI dan pendiri Fitology Fitness dalam keterangan tertulis yang diterima Senin (5/12/2022).
"Bugar adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak mudah lelah setelah melakukan berbagai aktivitas. Apakah orang yang bugar sudah pasti sehat? Tentu saja. Namun hal ini tidak berlaku sebaliknya. Dalam kata lain, orang sehat belum tentu bugar," tambahnya.
Baca Juga
Menurut Jansen Ongko, kondisi industri kebugaran di Indonesia belum terlalu ramah terhadap lansia. Memang sangatlah sulit mencari pusat kebugaran dengan fasilitas yang mendukung dan nyaman suasananya untuk mereka berolahraga, terutama untuk melatih kekuatan. Kalaupun ada untuk lansia, umumnya adalah sanggar yang menyediakan senam untuk menjaga kesehatan kardiovaskular atau tempat rehabilitasi untuk mengatasi gangguan gerak yang mereka alami.
"Pendapat yang mengatakan latihan kekuatan itu berbahaya bagi lansia tidak sepenuhnya benar. Justru lansia perlu menjaga kekuatan otot mereka. Apapun program latihannya apabila dilakukan dengan baik, benar, terukur dan teratur serta disesuaikan dengan kemampuan tentunya aman,"katanya menambahkan.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), bahwa jumlah penduduk lanjut usia (lansia) Indonesia diproyeksikan terus bertambah hingga mencapai 19,9 persen pada tahun 2045.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah Republik Indonesia sendiri telah mempersiapkan segala bentuk kebijakan dalam rangka mengubah paradigma penuaan penduduk dari beban menjadi potensi dengan beberapa konsep seperti penuaan sukses dan penuaan aktif.
Lihat Juga :
tulis komentar anda