Digelar di Kediaman Erina Gudono, Ini Makna Cethik Geni
Jum'at, 09 Desember 2022 - 08:39 WIB
JAKARTA - Rangkaian prosesi pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono sudah mulai digelar. Pagi ini, Jumat (9/12/2022), tradisi cethik geni akan dilaksanakan di kediaman Erina Gudono.
Kediaman Erina sendiri berada di Dusun Purwosari RT 03/RW 59, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tradisi cethik geni merupakan pertanda dimulainya upacara adat Jawa jelang pernikahan. Tradisi tersebut memiliki makna filosofi yang sangat dalam.
Menurut keterangan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM, secara harfiah cethik geni adalah memantik api. Secara filosofi, cethik geni dapat diartikan menyalakan api kehidupan dan api penghidupan masyarakat.
Lebih lanjut, panitia acara Anjas Larasati menjelaskan bahwa cethik geni dilakukan sebagai penanda dimulainya hajat pernikahan kali pertama dalam keluarga Erina Gudono.
Jadi, saat cethik geni pemangku hajat (keluarga Erina) akan memasak dalam jumlah besar untuk menjamu semua tamu.
"Geni itu kan api, jadi nyetik api gitu. Filosofinya, menandakan upacara hajat mantu pisanan. Pisanan itu yang pertama perempuan," ungkap Anjas pada awak media, belum lama ini.
Tradisi ini sudah ada sejak dulu kala. Konon, untuk membuat api di zaman dulu, tidak semudah sekarang. Dulu, membuat api itu pakai batu yang dipercik-percikkan ke batu lain di atas serutan kayu atau daun kering.
Kediaman Erina sendiri berada di Dusun Purwosari RT 03/RW 59, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tradisi cethik geni merupakan pertanda dimulainya upacara adat Jawa jelang pernikahan. Tradisi tersebut memiliki makna filosofi yang sangat dalam.
Menurut keterangan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM, secara harfiah cethik geni adalah memantik api. Secara filosofi, cethik geni dapat diartikan menyalakan api kehidupan dan api penghidupan masyarakat.
Lebih lanjut, panitia acara Anjas Larasati menjelaskan bahwa cethik geni dilakukan sebagai penanda dimulainya hajat pernikahan kali pertama dalam keluarga Erina Gudono.
Jadi, saat cethik geni pemangku hajat (keluarga Erina) akan memasak dalam jumlah besar untuk menjamu semua tamu.
"Geni itu kan api, jadi nyetik api gitu. Filosofinya, menandakan upacara hajat mantu pisanan. Pisanan itu yang pertama perempuan," ungkap Anjas pada awak media, belum lama ini.
Tradisi ini sudah ada sejak dulu kala. Konon, untuk membuat api di zaman dulu, tidak semudah sekarang. Dulu, membuat api itu pakai batu yang dipercik-percikkan ke batu lain di atas serutan kayu atau daun kering.
tulis komentar anda