5 Tips Menerapkan Work Life Balance, Penting untuk Kehidupan Jangka Panjang
Selasa, 13 Desember 2022 - 17:24 WIB
JAKARTA - Istilah Work Life Balance mungkin sudah cukup sering terdengar di masyarakat, khususnya bagi para pekerja atau karyawan. Work Life Balance merupakan kondisi ketika seseorang benar-benar memprioritaskan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi secara adil.
Singkatnya, Anda sebagai pekerja mencoba untuk menyeimbangkan waktu antara bagian pekerjaan dengan waktu kehidupan pribadi bersama keluarga, teman, serta diri sendiri (me time).
Baca juga : BuddyKu Fest: Challenges in Journalist and Work Life Balance Workshop
Dilansir dari laman BetterUp, berikut sejumlah tips penting dalam menerapkan Work Life Balance.
1. Sempatkan Waktu untuk Istirahat
Saat bekerja, Anda tidak boleh terus-terusan memforsir tubuh dengan terus beraktivitas berat. Setidaknya, sempatkan beberapa waktu untuk beristirahat sejenak.
Seorang Dosen MIT Robert Pozen merekomendasikan untuk istirahat setiap 75-90 menit ketika bekerja. Menurutnya, hal tersebut akan membuat otak Anda lebih bugar dan nantinya bisa kembali bekerja dengan optimal.
2. Belajar untuk Berkata “Tidak”
Terkadang, seseorang terlalu memaksakan diri untuk menuruti kemauan orang lain. Adapun untuk alasannya sendiri biasanya karena merasa tidak enak jika menolak.
Singkatnya, Anda sebagai pekerja mencoba untuk menyeimbangkan waktu antara bagian pekerjaan dengan waktu kehidupan pribadi bersama keluarga, teman, serta diri sendiri (me time).
Baca juga : BuddyKu Fest: Challenges in Journalist and Work Life Balance Workshop
Dilansir dari laman BetterUp, berikut sejumlah tips penting dalam menerapkan Work Life Balance.
1. Sempatkan Waktu untuk Istirahat
Saat bekerja, Anda tidak boleh terus-terusan memforsir tubuh dengan terus beraktivitas berat. Setidaknya, sempatkan beberapa waktu untuk beristirahat sejenak.
Seorang Dosen MIT Robert Pozen merekomendasikan untuk istirahat setiap 75-90 menit ketika bekerja. Menurutnya, hal tersebut akan membuat otak Anda lebih bugar dan nantinya bisa kembali bekerja dengan optimal.
2. Belajar untuk Berkata “Tidak”
Terkadang, seseorang terlalu memaksakan diri untuk menuruti kemauan orang lain. Adapun untuk alasannya sendiri biasanya karena merasa tidak enak jika menolak.
tulis komentar anda