Ini Batasan Aman Konsumsi Makanan Manis saat Natal, Cegah Diabetes
Sabtu, 24 Desember 2022 - 15:37 WIB
JAKARTA - Mengonsumsi makanan manis saat Natal tidak boleh berlebihan. Ada batasan tertentu yang harus diketahui untuk mencegah masalah kesehatan serius seperti obesitas hingga diabetes .
Namun sayang, banyak orang tak mengetahui batasan konsumsi makanan manis. Apalagi, saat Natal tiba, kerap tersaji berbagai macam makanan, kudapan hingga minuman manis yang menguggah selera.
Kondisi ini diperparah dengan kebiasaan yang mengonsumsinya dalam jumlah banyak atau berlebihan. Akibatnya, obesitas hingga penyakit diabetes pun tak terhindari.
Spesialis gizi klinik RS Pondok Indah, dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK mengatakan asupan gula tambahan yang tinggi akan menyebabkan asupan energi menjadi berlebih sehingga meningkatkan risiko mengalami penambahan berat badan hingga obesitas.
Konsumsi gula tambahan juga dapat meningkatkan risiko resistensi insulin. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk mengatur kadar gula darah.
“Resistensi insulin ini akan menyebabkan gangguan metabolisme karbohidrat yang akhirnya memicu timbulnya diabetes melitus. Diabetes dapat menyebabkan komplikasi lainnya seperti penyakit pembuluh darah di jantung dan perifer,” kata dr. Juwalita melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (24/12/2022).
Melihat risikonya yang berbahaya bagi kesehatan, konsumsi gula harian harus dibatasi jumlahnya. Jenis gula yang perlu diwaspadai konsumsinya adalah gula tambahan.
Gula alami atau intrinsik masih relatif lebih baik dan lebih aman untuk dikonsumsi. Ketika mengonsumsi gula dalam bentuk buah utuh, maka yang Anda konsumsi bukan hanya gula, tetapi juga serat, vitamin, dan antioksidan yang memberikan manfaat bagi tubuh.
Namun sayang, banyak orang tak mengetahui batasan konsumsi makanan manis. Apalagi, saat Natal tiba, kerap tersaji berbagai macam makanan, kudapan hingga minuman manis yang menguggah selera.
Kondisi ini diperparah dengan kebiasaan yang mengonsumsinya dalam jumlah banyak atau berlebihan. Akibatnya, obesitas hingga penyakit diabetes pun tak terhindari.
Spesialis gizi klinik RS Pondok Indah, dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK mengatakan asupan gula tambahan yang tinggi akan menyebabkan asupan energi menjadi berlebih sehingga meningkatkan risiko mengalami penambahan berat badan hingga obesitas.
Konsumsi gula tambahan juga dapat meningkatkan risiko resistensi insulin. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk mengatur kadar gula darah.
“Resistensi insulin ini akan menyebabkan gangguan metabolisme karbohidrat yang akhirnya memicu timbulnya diabetes melitus. Diabetes dapat menyebabkan komplikasi lainnya seperti penyakit pembuluh darah di jantung dan perifer,” kata dr. Juwalita melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (24/12/2022).
Melihat risikonya yang berbahaya bagi kesehatan, konsumsi gula harian harus dibatasi jumlahnya. Jenis gula yang perlu diwaspadai konsumsinya adalah gula tambahan.
Gula alami atau intrinsik masih relatif lebih baik dan lebih aman untuk dikonsumsi. Ketika mengonsumsi gula dalam bentuk buah utuh, maka yang Anda konsumsi bukan hanya gula, tetapi juga serat, vitamin, dan antioksidan yang memberikan manfaat bagi tubuh.
tulis komentar anda