Dedikasi Profesional Coach Pungki M. Kusuma Berkontribusi Kembangkan Ekonomi UMKM
Selasa, 27 Desember 2022 - 10:10 WIB
JAKARTA - Profesional coach yang membimbing para praktisi UMKM menjadi salah satu faktor keberhasilan mereka mengembangkan bisnis.
Peran besar UMKM dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia sudah menjadi rahasia umum. Terlebih selama pandemi Covid-19 melanda. Hasil Survei Aktivitas kewirausahaan UMKM yang dilakukan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara pada Agustus lalu menunjukkan, pertumbuhan indeks kewirausahaan UMKM menjadi skor 109,4 pada kuartal II dari sebelumnya skor 104,6 di kuartal I 2022.
Hal ini tak terlepas dari peran para profesional coach yang membimbing para praktisi UMKM. Salah satunya Coach Pungki M. Kusuma, M.M dari SAHARA Empowering People dan Business Coaching, yang menyediakan pelatihan bisnis, konsultasi, serta bimbingan bagi para pelaku usaha UMKM.
“Salah satu bekal ilmu saya adalah dari sosok-sosok legendaris kewirausahaan seperti Bob Sadino dan Chairul Tanjung. Selain ilmu coaching yang telah saya miliki, saya sering memberikan motivasi, inspirasi, dan ilmu bisnis kepada para pelaku UMKM berdasarkan pengalaman saya dalam berwirausaha dan bekerja di perusahaan multinasional,” ujar Coach Pungki pada awak media, Senin (26/12/2022).
Petuah yang amat Coach Pungki suka dari Bob Sadino adalah, bisnis yang baik adalah yang dibuka, bukan hanya ada di dalam benak. Untuk itu, kata Coach Pungki, dalam ratusan seminar dan workshop yang dihadiri ribuan UMKM, ia selalu mendorong para pelaku UMKM berani memulai bisnis dengan segera.
“Jangan menunggu sempurna,” tegas Coach Pungki.
Mental blocking adalah hal yang selalu Coach Pungki jumpai dari para pengusaha. Karena itu, ia selalu membekali ilmu-ilmu seperti cash flow, inovasi, komunikasi berkewirausahaan, dan ilmu-ilmu lain dalam dunia kewirausahaan kepada pelaku UMKM agar berani memulai usahanya dengan segera.
Berkat bimbingan secara berkala, lanjut Coach Pungki, mata para pelaku UMKM jadi lebih terbuka. Awalnya hanya berkutat dengan cara berpikir mengelola usaha secara offline, kemudian berkembang menjadi pengelolaan usaha serbadigital.
“Mereka yang sejak awal tidak memahami filosofi logo dari sebuah brand, jadi paham bagaimana suatu kewirausahaan tumbuh dengan branding dan mengukuhkan kewirausahaan tersebut,” katanya.
Peran besar UMKM dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia sudah menjadi rahasia umum. Terlebih selama pandemi Covid-19 melanda. Hasil Survei Aktivitas kewirausahaan UMKM yang dilakukan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara pada Agustus lalu menunjukkan, pertumbuhan indeks kewirausahaan UMKM menjadi skor 109,4 pada kuartal II dari sebelumnya skor 104,6 di kuartal I 2022.
Hal ini tak terlepas dari peran para profesional coach yang membimbing para praktisi UMKM. Salah satunya Coach Pungki M. Kusuma, M.M dari SAHARA Empowering People dan Business Coaching, yang menyediakan pelatihan bisnis, konsultasi, serta bimbingan bagi para pelaku usaha UMKM.
“Salah satu bekal ilmu saya adalah dari sosok-sosok legendaris kewirausahaan seperti Bob Sadino dan Chairul Tanjung. Selain ilmu coaching yang telah saya miliki, saya sering memberikan motivasi, inspirasi, dan ilmu bisnis kepada para pelaku UMKM berdasarkan pengalaman saya dalam berwirausaha dan bekerja di perusahaan multinasional,” ujar Coach Pungki pada awak media, Senin (26/12/2022).
Petuah yang amat Coach Pungki suka dari Bob Sadino adalah, bisnis yang baik adalah yang dibuka, bukan hanya ada di dalam benak. Untuk itu, kata Coach Pungki, dalam ratusan seminar dan workshop yang dihadiri ribuan UMKM, ia selalu mendorong para pelaku UMKM berani memulai bisnis dengan segera.
“Jangan menunggu sempurna,” tegas Coach Pungki.
Mental blocking adalah hal yang selalu Coach Pungki jumpai dari para pengusaha. Karena itu, ia selalu membekali ilmu-ilmu seperti cash flow, inovasi, komunikasi berkewirausahaan, dan ilmu-ilmu lain dalam dunia kewirausahaan kepada pelaku UMKM agar berani memulai usahanya dengan segera.
Berkat bimbingan secara berkala, lanjut Coach Pungki, mata para pelaku UMKM jadi lebih terbuka. Awalnya hanya berkutat dengan cara berpikir mengelola usaha secara offline, kemudian berkembang menjadi pengelolaan usaha serbadigital.
“Mereka yang sejak awal tidak memahami filosofi logo dari sebuah brand, jadi paham bagaimana suatu kewirausahaan tumbuh dengan branding dan mengukuhkan kewirausahaan tersebut,” katanya.
tulis komentar anda