Agar Bisa Digunakan 2030 Mendatang, Inggris Percepat Penelitian Vaksin Kanker mRNA
Jum'at, 06 Januari 2023 - 23:55 WIB
JAKARTA - Negara Inggris belakangan ini sedang memulai rencana ambisiusnya untuk mempercepat penelitian vaksin kanker mRNA, dengan perusahaan farmasi Jerman BioNTech.
Rencana ini menyusul kesuksesan teknologi mRNA yang telah digunakan dalam pembuatan vaksin Covid-19 yakni vaksin Pfizer-BioNTech dan vaksin Moderna.
Sehingga pada penelitian vaksin mRNA kali ini para ilmuwan tidak akan menargetkan virus corona, melainkan sel kanker.
Mereka berharap dapat memberikan jenis perawatan yang dipersonalisasi ini kepada sekitar 10.000 pasien pada tahun 2030 mendatang.
Inggris menjadi negara pertama yang menandatangani kemitraan ini. BioNTech sendiri memiliki beberapa uji coba vaksin kanker internasional yang sedang berlangsung.
Namun, menurut BioNTech Inggris merupakan salah satu negara yang ideal karena memiliki rekam jejak dan infrastruktur yang bagus untuk penelitian medis.
"Inggris adalah mitra yang hebat untuk upaya ini. Kami telah melihat dalam pandemi Covid-19 dengan persetujuan cepat vaksin di Inggris bahwa otoritas regulasi luar biasa,” ujar salah satu pendiri BioNTech, Prof Ozlem Tureci, Jumat, (6/1/2023).
“Dan kemudian ada kemampuan analisis genom. Inggris adalah salah satu negara terkemuka dalam hal itu. Konsepnya di sini adalah menggunakan fitur molekuler spesifik pada kanker individu pasien untuk menyandikannya ke dalam vaksin mRNA dan melatih sistem kekebalan untuk menyerang,” lanjutnya.
Rencana ini menyusul kesuksesan teknologi mRNA yang telah digunakan dalam pembuatan vaksin Covid-19 yakni vaksin Pfizer-BioNTech dan vaksin Moderna.
Sehingga pada penelitian vaksin mRNA kali ini para ilmuwan tidak akan menargetkan virus corona, melainkan sel kanker.
Mereka berharap dapat memberikan jenis perawatan yang dipersonalisasi ini kepada sekitar 10.000 pasien pada tahun 2030 mendatang.
Inggris menjadi negara pertama yang menandatangani kemitraan ini. BioNTech sendiri memiliki beberapa uji coba vaksin kanker internasional yang sedang berlangsung.
Namun, menurut BioNTech Inggris merupakan salah satu negara yang ideal karena memiliki rekam jejak dan infrastruktur yang bagus untuk penelitian medis.
"Inggris adalah mitra yang hebat untuk upaya ini. Kami telah melihat dalam pandemi Covid-19 dengan persetujuan cepat vaksin di Inggris bahwa otoritas regulasi luar biasa,” ujar salah satu pendiri BioNTech, Prof Ozlem Tureci, Jumat, (6/1/2023).
“Dan kemudian ada kemampuan analisis genom. Inggris adalah salah satu negara terkemuka dalam hal itu. Konsepnya di sini adalah menggunakan fitur molekuler spesifik pada kanker individu pasien untuk menyandikannya ke dalam vaksin mRNA dan melatih sistem kekebalan untuk menyerang,” lanjutnya.
tulis komentar anda