Venna Melinda Menangis Ceritakan Kronologi KDRT dari Ferry Irawan, Bersyukur Selamat dari Maut
Senin, 16 Januari 2023 - 13:20 WIB
JAKARTA - Venna Melinda menangis menceritakan kronologi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan Ferry Irawan . Venna mengaku di dorong ke sudut tembok kamar hotel.
Perlakuan kasar Ferry ini membuat Venna ketakutan. Dia bahkan menatap mata sang suami untuk menyadarkannya. Namun apa yang dilakukan Venna tidak berhasil.
"Dia dorong aku ke sudut tembok. 'Ini mati aku'. Aku nggak tahu kenapa tatap matanya Ferry," kata Venna di kawasan Tendean, Jakarta Selatan pada Senin (16/1/2023).
"Punya ide mau menyerang kesekian kali. 'Bi jangan bunuh aku. Kamu punya ibu, kamu punya adik perempuan'. Mata Ferry berubah," sambungnya.
Setelah mengalami tindakan kekerasan dari Ferry, Venna berusaha menyelamatkan diri dengan keluar kamar hotel tempat mereka menginap. Dia bahkan sempat mendokumentasikan kondisinya yang babak belur saat itu.
Adapun dokumentasi itu digunakan Venna untuk memperkuat laporan KDRT yang dia buat di Polda Jatim.
"Kaget bisa lari kaya ringan banget, keluar kenceng banget teriak-teriak. Balik lagi rebutan ponsel, petugas hotel bilang hapus tetapi saya bisa ngarahin orang. Berceceran darah, 'Tolong divideoin'," jelas Venna.
"'Tolong difotoin, saya sampe foto selfi'. Orang sampai binggung, 'Ibu masih ingat sebagai korban KDRT'. Mau gue laporin detail, saya ingat dari jam kerja," tambahnya.
Di sisi lain, ibu Verrell Bramasta itu tak bisa membayangkan jika dirinya pingsan saat kejadian KDRT. Karena itu, dia bersyukur masih bisa selamat dari kejadian maut.
"Kalau pingsan gimana saya. Yang nyelamatin diri kita sendiri kalau bukan kita. Saya diberikan kehidupan lagi sama Allah setelah selamat, kalau saya bilang selamat dari maut ya," tandasnya.
Perlakuan kasar Ferry ini membuat Venna ketakutan. Dia bahkan menatap mata sang suami untuk menyadarkannya. Namun apa yang dilakukan Venna tidak berhasil.
"Dia dorong aku ke sudut tembok. 'Ini mati aku'. Aku nggak tahu kenapa tatap matanya Ferry," kata Venna di kawasan Tendean, Jakarta Selatan pada Senin (16/1/2023).
"Punya ide mau menyerang kesekian kali. 'Bi jangan bunuh aku. Kamu punya ibu, kamu punya adik perempuan'. Mata Ferry berubah," sambungnya.
Baca Juga
Setelah mengalami tindakan kekerasan dari Ferry, Venna berusaha menyelamatkan diri dengan keluar kamar hotel tempat mereka menginap. Dia bahkan sempat mendokumentasikan kondisinya yang babak belur saat itu.
Adapun dokumentasi itu digunakan Venna untuk memperkuat laporan KDRT yang dia buat di Polda Jatim.
"Kaget bisa lari kaya ringan banget, keluar kenceng banget teriak-teriak. Balik lagi rebutan ponsel, petugas hotel bilang hapus tetapi saya bisa ngarahin orang. Berceceran darah, 'Tolong divideoin'," jelas Venna.
"'Tolong difotoin, saya sampe foto selfi'. Orang sampai binggung, 'Ibu masih ingat sebagai korban KDRT'. Mau gue laporin detail, saya ingat dari jam kerja," tambahnya.
Di sisi lain, ibu Verrell Bramasta itu tak bisa membayangkan jika dirinya pingsan saat kejadian KDRT. Karena itu, dia bersyukur masih bisa selamat dari kejadian maut.
"Kalau pingsan gimana saya. Yang nyelamatin diri kita sendiri kalau bukan kita. Saya diberikan kehidupan lagi sama Allah setelah selamat, kalau saya bilang selamat dari maut ya," tandasnya.
(dra)
Lihat Juga :
tulis komentar anda