Deretan Negara yang Melarang Film Bioskop, Nomor 2 Masyarakatnya Susah Dibujuk
loading...
A
A
A
JAKARTA - Negara yang melarang film bioskop masih ada di dunia ini. Bahkan, negara tersebut tak memperbolehkan adanya bioskop di wilayahnya.
Keputusan tersebut tentu saja memiliki alasannya masing-masing. Entah karena kurangnya antusias maupun kondisi tertentu.
Lalu, negara mana saja yang melarang film bioskop? simak daftarnya berikut ini.
Baca juga: 5 Artis Indonesia Menikah dengan Idolanya, Nomor 3 Naksir Sejak SMP
1. Arab Saudi
Negara Arab Saudi sempat melarang film bioskop. Selama 35 tahun lamanya, Arab Saudi melarang tempat pemutaran film layar lebar itu.
Mengutip dari The Culture Trip, berpuluh-puluh tahun lalu, Arab Saudi tak memiliki komunitas pembuat film lokal yang cukup bersemangat. Selain itu, penonton juga seperti tak terpengaruh oleh budaya menonton film di bioskop.
Permasalahan tak hanya berhenti sampai di situ. Tumbuhnya sentimen ultra-konservatif di seluruh kerajaan pada akhir 1970-an dan awal 1980-an dipicu upaya menggulingkan keluarga kerajaan di Saudi. Lalu ada pula revolusi Islam Syiah di Iran.
Alhasil, di sana banyak muncul aturan, mulai dari berpakaian, pemisahan gender di depan umum, hingga pelarangan bioskop. Tahun-tahun berikutnya pun kondisi masih tak memungkinkan Arab Saudi mendirikan bioskop.
Ini disebabkan kurangnya infrastruktur yang sesuai sehingga mempersulit pembangunan bioskop oleh individu maupun mereka dengan kepentingan bisnis untuk menantang status quo.
Keputusan tersebut tentu saja memiliki alasannya masing-masing. Entah karena kurangnya antusias maupun kondisi tertentu.
Lalu, negara mana saja yang melarang film bioskop? simak daftarnya berikut ini.
Baca juga: 5 Artis Indonesia Menikah dengan Idolanya, Nomor 3 Naksir Sejak SMP
1. Arab Saudi
Negara Arab Saudi sempat melarang film bioskop. Selama 35 tahun lamanya, Arab Saudi melarang tempat pemutaran film layar lebar itu.
Mengutip dari The Culture Trip, berpuluh-puluh tahun lalu, Arab Saudi tak memiliki komunitas pembuat film lokal yang cukup bersemangat. Selain itu, penonton juga seperti tak terpengaruh oleh budaya menonton film di bioskop.
Permasalahan tak hanya berhenti sampai di situ. Tumbuhnya sentimen ultra-konservatif di seluruh kerajaan pada akhir 1970-an dan awal 1980-an dipicu upaya menggulingkan keluarga kerajaan di Saudi. Lalu ada pula revolusi Islam Syiah di Iran.
Alhasil, di sana banyak muncul aturan, mulai dari berpakaian, pemisahan gender di depan umum, hingga pelarangan bioskop. Tahun-tahun berikutnya pun kondisi masih tak memungkinkan Arab Saudi mendirikan bioskop.
Ini disebabkan kurangnya infrastruktur yang sesuai sehingga mempersulit pembangunan bioskop oleh individu maupun mereka dengan kepentingan bisnis untuk menantang status quo.