Bukan Hanya Diet, Ini Beragam Manfaat Puasa buat Kesehatan Tubuh
loading...
A
A
A
JAKARTA - Puasa bagi umat Islam merupakan suatu ibadah. Puasa diketahui sebagai upaya menahan diri dari segala perbuatan yang membatalkan, seperti makan, minum dan senggama, sejak terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan niat dan persyaratan tertentu.
Selain sebagai bentuk ibadah, puasa juga telah dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan untuk tubuh. Penurunan berat badan, mengontrol gula darah, menurunkan peradangan, merupakan beberapa manfaat yang didapat dari berpuasa.
Berikut ini adalah beberapa manfaat berpuasa untuk kesehatan tubuh seperti dirangkum dari laman Medicinenet dan Healthline.
Baca juga: 6 Manfaat Buah Naga untuk Kesehatan dan Kecantikan
1. Menurunkan Berat Badan
Penelitian menyebutkan bahwa puasa dapat meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga pembakaran kalori dan lemak di dalam tubuh ikut meningkat. Hal tersebut yang kemudian menyebabkan berat badan menurun.
Puasa tidak hanya menurunkan berat badan, tetapi juga menjaga berat badan tetap ideal dengan catatan mengonsumsi makanan secara bijak saat berbuka.
2. Mengurangi Peradangan
Stres oksidatif merupakan faktor penyebab penuaan dini dan perkembangan banyak penyakit kronis. Adapun radikal bebas menyebabkan kerusakan pada molekul penting lainnya, seperti DNA dan protein. Yang mana saat berinteraksi dengan molekul ini akan menyebabkan kerusakan dalam prosesnya.
Menurut beberapa penelitian, puasa dapat membantu tubuh meminimalkan peradangan akibat kerusakan oksidatif, memperlambat proses penuaan, dan mencegah perkembangan penyakit tertentu.
3. Menjaga Kesehatan Jantung
Beberapa riset menunjukkan bahwa seseorang yang berpuasa selama sekitar 1 bulan terbukti memiliki risiko yang lebih rendah untuk terkena penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi.
Hal tersebut didapatkan ketika orang-orang yang berpuasa mengatur pola makannya menjadi lebih sehat, termasuk dengan mengurangi makanan tinggi lemak.
Mengonsumsi makanan atau minuman dengan kandungan flavonoid, seperti teh diyakini dapat mencegah naiknya kadar lemak darah (kolesterol), menurunkan risiko terjadinya diabetes, bahkan melancarkan peredaran darah.
4. Menginduksi Berbagai Proses Perbaikan Sel
Saat berpuasa, sel-sel dalam tubuh memulai proses "pembuangan limbah" seluler yang disebut autophagy.
Proses tersebut melibatkan sel-sel yang rusak dan memetabolisme protein yang rusak dan tidak berfungsi yang menumpuk di dalam sel seiring waktu.
Peningkatan autophagy dapat memberikan perlindungan terhadap beberapa penyakit, termasuk kanker dan penyakit neurodegeneratif seperti penyakit alzheimer.
5. Mencegah Kanker
Kanker ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali. Puasa telah terbukti memiliki beberapa efek menguntungkan pada metabolisme yang dapat menurunkan risiko kanker.
6. Bermanfaat untuk Kesehatan Otak
Apa yang baik untuk tubuh seringkali juga baik untuk otak. Dengan berpuasa membantu mengurangi stres oksidatif, peradangan, kadar gula darah, resistensi insulin.
Baca juga: 6 Manfaat Goji Berry buat Kesehatan, Nomor 5 Tingkatkan Kolesterol Baik
Puasa juga meningkatkan kadar hormon otak yang disebut brain-derived neurotrophic factor (BDNF). Kekurangan BDNF telah dikaitkan dengan depresi dan berbagai masalah otak lainnya.
Selain sebagai bentuk ibadah, puasa juga telah dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan untuk tubuh. Penurunan berat badan, mengontrol gula darah, menurunkan peradangan, merupakan beberapa manfaat yang didapat dari berpuasa.
Berikut ini adalah beberapa manfaat berpuasa untuk kesehatan tubuh seperti dirangkum dari laman Medicinenet dan Healthline.
Baca juga: 6 Manfaat Buah Naga untuk Kesehatan dan Kecantikan
1. Menurunkan Berat Badan
Penelitian menyebutkan bahwa puasa dapat meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga pembakaran kalori dan lemak di dalam tubuh ikut meningkat. Hal tersebut yang kemudian menyebabkan berat badan menurun.
Puasa tidak hanya menurunkan berat badan, tetapi juga menjaga berat badan tetap ideal dengan catatan mengonsumsi makanan secara bijak saat berbuka.
2. Mengurangi Peradangan
Stres oksidatif merupakan faktor penyebab penuaan dini dan perkembangan banyak penyakit kronis. Adapun radikal bebas menyebabkan kerusakan pada molekul penting lainnya, seperti DNA dan protein. Yang mana saat berinteraksi dengan molekul ini akan menyebabkan kerusakan dalam prosesnya.
Menurut beberapa penelitian, puasa dapat membantu tubuh meminimalkan peradangan akibat kerusakan oksidatif, memperlambat proses penuaan, dan mencegah perkembangan penyakit tertentu.
3. Menjaga Kesehatan Jantung
Beberapa riset menunjukkan bahwa seseorang yang berpuasa selama sekitar 1 bulan terbukti memiliki risiko yang lebih rendah untuk terkena penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi.
Hal tersebut didapatkan ketika orang-orang yang berpuasa mengatur pola makannya menjadi lebih sehat, termasuk dengan mengurangi makanan tinggi lemak.
Mengonsumsi makanan atau minuman dengan kandungan flavonoid, seperti teh diyakini dapat mencegah naiknya kadar lemak darah (kolesterol), menurunkan risiko terjadinya diabetes, bahkan melancarkan peredaran darah.
4. Menginduksi Berbagai Proses Perbaikan Sel
Saat berpuasa, sel-sel dalam tubuh memulai proses "pembuangan limbah" seluler yang disebut autophagy.
Proses tersebut melibatkan sel-sel yang rusak dan memetabolisme protein yang rusak dan tidak berfungsi yang menumpuk di dalam sel seiring waktu.
Peningkatan autophagy dapat memberikan perlindungan terhadap beberapa penyakit, termasuk kanker dan penyakit neurodegeneratif seperti penyakit alzheimer.
5. Mencegah Kanker
Kanker ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali. Puasa telah terbukti memiliki beberapa efek menguntungkan pada metabolisme yang dapat menurunkan risiko kanker.
6. Bermanfaat untuk Kesehatan Otak
Apa yang baik untuk tubuh seringkali juga baik untuk otak. Dengan berpuasa membantu mengurangi stres oksidatif, peradangan, kadar gula darah, resistensi insulin.
Baca juga: 6 Manfaat Goji Berry buat Kesehatan, Nomor 5 Tingkatkan Kolesterol Baik
Puasa juga meningkatkan kadar hormon otak yang disebut brain-derived neurotrophic factor (BDNF). Kekurangan BDNF telah dikaitkan dengan depresi dan berbagai masalah otak lainnya.
(nug)