Campak 7 Kali Lipat Lebih Menular dari Covid-19, Ini Penjelasan Ahli

Minggu, 29 Januari 2023 - 10:01 WIB
loading...
Campak 7 Kali Lipat Lebih Menular dari Covid-19, Ini Penjelasan Ahli
Campak merupakan salah satu penyakit yang disebabkan virus. Secara umum masyarakat, terutama orang tua memahami campak tidak separah Covid, faktanya lebih menular hingga 7 kali lipat. Foto/Ilustrasi/Parents
A A A
JAKARTA - Campak merupakan salah satu penyakit yang disebabkan virus. Secara umum masyarakat, terutama orang tua memahami campak tidak separah Covid, faktanya lebih menular hingga 7 kali lipat.

Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Subspesialis Kesehatan Anak Infeksi dan Penyakit Tropis, Prof Hinky Hindra Irawan Satari, Sp. A, Subsp, mengatakan bahwa penularan saat di dalam ruangan dan berdampingan dengan orang terinfeksi campak bisa menularkan sampai 13 orang.

Angka ini jauh, dengan tingkat penularan SARs-COV-2 (Covid) hanya bisa menularkan 1-3 orang terdekatnya. Sehingga para orang tua diminta waspada dengan penyakit campak di Indonesia karena sekitar 12 Provinsi pada 2022 sudah menyatakan kejadian luar biasa (KLB).

"Benar sekali bahwa campak merupakan penyakit infeksi yang sangat menular, dapat menularkan dari 1 penderita campak ke 12/13 orang disekitarnya, yang menghirup udara yang mengandung virus dikeluarkan si penderita, kalau SARs-COV-2 itu menularkan hanya 1-3 dari penderita, jadi bayangkan ini memang sangat menular," kata Prof Hinky dalam Media Briefing virtual bersama RS Pondok Indah, Jumat (27/1/2023).



"Campak ini 6 sampai 7 kali jauh lebih menular daripada Covid-19, jadi sangat mudah menular dan menimbulkan kejadian luar biasa," tambahnya.

Melansir laman Sehat Negeriku, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahwa Campak disebabkan oleh virus dan penularannya melalui droplet, percikan ludah saat batuk, bersin, bicara, atau bisa melalui cairan hidung.

Pencegahan campak hanya bisa diperoleh dari imunisasi, sehingga imunisasi sesuai jadwalnya harus dilakukan supaya anak-anak terhindar dari campak. Keadaan di Indonesia 2 tahun terakhir atau hampir 3 tahun karena terdampak dari pandemi Covid-19, membuat implikasi tidak baik terhadap cakupan imunisasi.

"Pencegahan kita sudah paham dan mengerti bahwa pencegahan itu tindakan paling efektif adalah vaksinasi, memberikan kekebalan sebelum terjangkit penyakit sangat menular ini," pesan Prof Hinky.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2035 seconds (0.1#10.140)