Raffi Ahmad Blak-blakan Belum Siap Punya Anak Perempuan: Takut Dimainin Pacarnya

JAKARTA - Raffi Ahmad blak-blakan belum siap mempunyai anak perempuan . Bagi Raffi, dikaruniai anak laki-laki dan perempuan merupakan hal yang sama dan akan dia syukuri.

Namun, Raffi tak menampik dirinya ada keinginan untuk mempunyai anak perempuan. Ini karena melilhat sang istri, Nagita Slavina yang begitu mendambakan kehadiran anak prempuan di keluarga mereka.

"Gue pengin punya anak cewek karena Gigi pengin banget punya anak cewek. Kalau gue mau cewek mau cowok sama aja," kata Raffi dikutip dari kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, Rabu (1/2/2023).

Menurut Raffi, Nagita seringkali membayangkan memiliki seorang anak perempuan yang bisa diajaknya untuk mempercantik diri, melakukan kegiatan sesama perempuan.





"Dia (Nagita Slavina) selalu bilang, 'Aku tuh pengin punya anak cewek, karena aku tuh pengin dandanin, begini, begitu'. Cuma gue mikir nanti besarnya gimana. Kepikiran gue," jelas Raffi.

Sementara itu, Raffi beralasan dirinya belum siap mempunyai anak perempuan karena membayangkan buah hatinya itu ketika sudah tumbuh menjadi remaja dan dewasa nantinya. Terlebih, dia memiliki kekhawatiran ketika putrinya mulai berpacaran.

Ketika putrinya mulai menjalin hubungan asmara dan menemukan sosok laki-laki, Raffi takut anak perempuannya memilih lelaki yang salah, yang hanya akan merusaknya. Bayangan tentang hal-hal buruk yang mungkin akan menimpa putrinya itu pun selalu menghantui pikirannya.

"Kalau anak cewek bukannya nggak mau, tapi nggak siap. Bukan nggak siap sekarang, nggak siap nanti pas gedenya. Takut dia dimainin, takut dia dirusak, dirusaknya yang gue takut. Cewek apalagi di masa mungkin 17 tahun, 20 tahun, 21 tahun," ujar Raffi.



"Ya kalau dia dapat cowok yang baik dan bertanggung jawab. Kalau misalnya malah dapat pacar, tiba-tiba dirusak sama pacarnya, amit-amit, nanti seks bebas, dihamilin, narkoba, itu yang gue takutin," lanjutnya.

Terlebih lagi, Raffi melihat fenomena di Indonesia di mana perempuan lebih sering dihakimi, disalahkan, dicap buruk ketimbang laki-laki ketika keduanya melakukan kesalahan. Stigma ini membuat Sultan Andara itu semakin ketar-ketir.

"Perempuan dan laki-laki punya hak dan kewajiban yang sama, tapi kan ini Indonesia. Laki-laki atau perempuan itu judgementnya nggak tau kenapa lebih ke perempuan. Itu yang berbahaya dan terjadi di sini," tandasnya.