Ini Jenis Kanker yang Banyak Diidap Anak Muda, Gaya Hidup Tak Sehat Jadi Pemicu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perubahan gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat pada anak muda menempatkan mereka pada risiko kanker. Tidak heran, angka kasus kanker pada anak muda semakin tinggi beberapa tahun belakang.
Dokter Spesialis Bedah Onkologi dr. M. Yadi Permana, SpB(K)Onk menjelaskan, pada laki-laki dan perempuan muda, sudah terbaca jenis kanker apa yang menghantui mereka.
"Mengacu pada data Globocan, kasus kanker itu pada umumnya dilihat dari gender. Pada laki-laki adalah kanker paru dan perempuan kanker payudara, ini pun terjadi pada kelompok usia muda," terangnya dalam webinar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) soal Kanker di Indonesia, Kamis (2/2/2023).
Dokter Yadi melanjutkan, pada laki-laki muda, kasus kanker paru telah meningkat. Ada faktor penyebabnya, salah satunya merokok baik aktif maupun pasif.
"Terlebih, anak zaman now mulai merokok di usia SD atau SMP. Paparan rokok sejak dini memicu sel kanker di paru aktif dan itu yang membuat pria berusia di bawah 30-40 tahun sudah ada yang kena kanker paru," jelasnya.
Rokok yang dihisap pria muda memicu paparan yang bersifat karsinogenik atau pemicu kanker. Jadi, jika tubuh sudah terpapar zat buruk itu lebih dari 10 tahun lamanya, ada kemungkinan sel kanker akan hidup di paru-paru.
Lalu, pada perempuan muda juga kasus kanker payudara semakin banyak ditemukan. Menurut dr Yadi yang juga menjabat sebagai Sekjen Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI), hal itu disebabkan oleh lifestyle yang tidak sehat juga.
"Perempuan muda zaman now banyak yang lifestyle-nya berubah ke arah yang tidak sehat. Gaya hidup buruk itu memicu kanker payudara, makanya banyak juga ditemukan kasus kanker payudara di perempuan berusia di bawah 30 tahun," kata dr Yani.
Tren kasus kanker pada anak muda ini sangat mengkhawatirkan. Kejadian kasus kanker sudah berbeda jauh dari 5 tahun lalu, salah satunya naiknya tren kanker pada anak muda.
Dokter Yadi mengimbau agar anak zaman now mulai memperhatikan kesehatan tubuh, termasuk berolahraga, konsumsi makanan yang sehat, tidur cukup, kelola stres, maupun mau melakukan pencegahan kanker lain serta melakukan deteksi dini.
"Deteksi dini itu penting. Ketika kanker ditemukan di stadium awal, kemungkinan sembuhnya bisa 100%, tentu dengan penanganan yang tepat. Kalau terlambat, mau pakai alat secanggih apapun tetap akan memengaruhi kualitas hidup," kata dr Yadi.
Dokter Spesialis Bedah Onkologi dr. M. Yadi Permana, SpB(K)Onk menjelaskan, pada laki-laki dan perempuan muda, sudah terbaca jenis kanker apa yang menghantui mereka.
"Mengacu pada data Globocan, kasus kanker itu pada umumnya dilihat dari gender. Pada laki-laki adalah kanker paru dan perempuan kanker payudara, ini pun terjadi pada kelompok usia muda," terangnya dalam webinar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) soal Kanker di Indonesia, Kamis (2/2/2023).
Dokter Yadi melanjutkan, pada laki-laki muda, kasus kanker paru telah meningkat. Ada faktor penyebabnya, salah satunya merokok baik aktif maupun pasif.
"Terlebih, anak zaman now mulai merokok di usia SD atau SMP. Paparan rokok sejak dini memicu sel kanker di paru aktif dan itu yang membuat pria berusia di bawah 30-40 tahun sudah ada yang kena kanker paru," jelasnya.
Rokok yang dihisap pria muda memicu paparan yang bersifat karsinogenik atau pemicu kanker. Jadi, jika tubuh sudah terpapar zat buruk itu lebih dari 10 tahun lamanya, ada kemungkinan sel kanker akan hidup di paru-paru.
Lalu, pada perempuan muda juga kasus kanker payudara semakin banyak ditemukan. Menurut dr Yadi yang juga menjabat sebagai Sekjen Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI), hal itu disebabkan oleh lifestyle yang tidak sehat juga.
"Perempuan muda zaman now banyak yang lifestyle-nya berubah ke arah yang tidak sehat. Gaya hidup buruk itu memicu kanker payudara, makanya banyak juga ditemukan kasus kanker payudara di perempuan berusia di bawah 30 tahun," kata dr Yani.
Tren kasus kanker pada anak muda ini sangat mengkhawatirkan. Kejadian kasus kanker sudah berbeda jauh dari 5 tahun lalu, salah satunya naiknya tren kanker pada anak muda.
Dokter Yadi mengimbau agar anak zaman now mulai memperhatikan kesehatan tubuh, termasuk berolahraga, konsumsi makanan yang sehat, tidur cukup, kelola stres, maupun mau melakukan pencegahan kanker lain serta melakukan deteksi dini.
"Deteksi dini itu penting. Ketika kanker ditemukan di stadium awal, kemungkinan sembuhnya bisa 100%, tentu dengan penanganan yang tepat. Kalau terlambat, mau pakai alat secanggih apapun tetap akan memengaruhi kualitas hidup," kata dr Yadi.
(tsa)