Latar Belakang Hari Valentine 14 Februari, Legenda Pendeta di Roma
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hari Valentine biasanya dirayakan pada 14 Februari . Hampir seluruh dunia merayakan hari yang umumnya disebut sebagai hari kasih sayang itu.
Valentine biasanya dirayakan dengan orang-orang tercinta, bertukar hadiah, mengirim kartu ucapan sebagai penanda kasih sayang serta menghabiskan waktu bersama.
Baca juga : Hari Valentine, Ini Sejarah, Makna dan Perayaannya
Namun jika merunut lagi jauh sebelum ada perayaan valentine, sebenarnya bagaimana Valentine terbentuk serta apa yang melatarbelakanginya?
Dalam sejarahnya, Valentine datang dari sebuah legenda pendeta dari Roma bernama Valentine yang memiliki kisah hidup yang tragis. Legenda ini telah menceritakan bahwa pendeta Valentine dipukuli dan berakhir kisah hidupnya dengan cara dipancung pada 14 Februari 271 Masehi.
Bentuk eksekusi tersebut merupakan sebuah hukuman untuknya karena Pendeta Valentine sudah dianggap menentang seluruh kebijakan dari seorang Kaisar yang bernama Claudius II yang dikenal kejam terhadap rakyatnya.
Kekejaman dari Claudius II di antaranya memaksa rakyat untuk berperang, melarang pertunangan hingga melarang rakyatnya untuk melakukan pernikahan. Hal ini terjadi karena kaisar membutuhkan banyak prajurit untuk perang.
Sayangnya pendeta Valentine ini menentang kebijakan tersebut dan berusaha diam-diam menikahkan pasangan-pasangan muda di Roma. Tindakan tersebut ternyata tercium oleh kaisar dan Pendeta Valentine ditangkap dan dihukum.
Selama mendekam di penjara, Valentine bertemu dengan sipir bernama Asterius. Sipir yang satu ini sangat mengejek kemampuan dari Valentin sebagai Imam Katolik dengan menantang sang pendetanya untuk menyembuhkan putrinya bernama Julia karena terlahir buta.
Baca juga : Sejarah Perayaan Hari Valentine yang Perlu Kalian Tahu
Sebagai Pendeta yang saleh, Valentine lantas mencoba untuk menyembuhkannya dengan membacakan doa-doa untuk memulihkan kembali penglihatan dari Julia. Atas kebesaran dari kuasa Tuhan, kebutaan mata Julia benar-benar sembuh dan dapat melihat dengan jelas.
Melihat hal tersebut, Asterius pun takjub atas kekuatan dari Valentine dan akhirnya memeluk kristen serta membebaskannya dari penjara. Namun berita ini tersebar dan terdengar ke telinga Kaisar Claudius II.
Mendengar berita tersebut Claudius II murka dan segera menurunkan semua prajurit keamanannya untuk menangkap dan memenggal kepala Valentine dan Asterius pada tanggal 14 Februari 271 M.
Tepat pada hari kematiannya, Valentine sebelum meninggal sempat menuliskan sepucuk surat kepada Julia yang tertera “From Your Valentine”. Hari kematian Valentine dan Asterius inilah yang kemudian dijadikan sebagai cikal bakal perayaan hari kasih sayang.
Sedangkan Hari valentine sendiri ditetapkan oleh Paus Roma Gelasius pada abad ke-5 Masehi. Hingga kini 14 Februari dianggap sebagai perayaan momen spesial pemberian kasih sayang kepada orang tercinta.
Valentine biasanya dirayakan dengan orang-orang tercinta, bertukar hadiah, mengirim kartu ucapan sebagai penanda kasih sayang serta menghabiskan waktu bersama.
Baca juga : Hari Valentine, Ini Sejarah, Makna dan Perayaannya
Namun jika merunut lagi jauh sebelum ada perayaan valentine, sebenarnya bagaimana Valentine terbentuk serta apa yang melatarbelakanginya?
Dalam sejarahnya, Valentine datang dari sebuah legenda pendeta dari Roma bernama Valentine yang memiliki kisah hidup yang tragis. Legenda ini telah menceritakan bahwa pendeta Valentine dipukuli dan berakhir kisah hidupnya dengan cara dipancung pada 14 Februari 271 Masehi.
Bentuk eksekusi tersebut merupakan sebuah hukuman untuknya karena Pendeta Valentine sudah dianggap menentang seluruh kebijakan dari seorang Kaisar yang bernama Claudius II yang dikenal kejam terhadap rakyatnya.
Kekejaman dari Claudius II di antaranya memaksa rakyat untuk berperang, melarang pertunangan hingga melarang rakyatnya untuk melakukan pernikahan. Hal ini terjadi karena kaisar membutuhkan banyak prajurit untuk perang.
Sayangnya pendeta Valentine ini menentang kebijakan tersebut dan berusaha diam-diam menikahkan pasangan-pasangan muda di Roma. Tindakan tersebut ternyata tercium oleh kaisar dan Pendeta Valentine ditangkap dan dihukum.
Selama mendekam di penjara, Valentine bertemu dengan sipir bernama Asterius. Sipir yang satu ini sangat mengejek kemampuan dari Valentin sebagai Imam Katolik dengan menantang sang pendetanya untuk menyembuhkan putrinya bernama Julia karena terlahir buta.
Baca juga : Sejarah Perayaan Hari Valentine yang Perlu Kalian Tahu
Sebagai Pendeta yang saleh, Valentine lantas mencoba untuk menyembuhkannya dengan membacakan doa-doa untuk memulihkan kembali penglihatan dari Julia. Atas kebesaran dari kuasa Tuhan, kebutaan mata Julia benar-benar sembuh dan dapat melihat dengan jelas.
Melihat hal tersebut, Asterius pun takjub atas kekuatan dari Valentine dan akhirnya memeluk kristen serta membebaskannya dari penjara. Namun berita ini tersebar dan terdengar ke telinga Kaisar Claudius II.
Mendengar berita tersebut Claudius II murka dan segera menurunkan semua prajurit keamanannya untuk menangkap dan memenggal kepala Valentine dan Asterius pada tanggal 14 Februari 271 M.
Tepat pada hari kematiannya, Valentine sebelum meninggal sempat menuliskan sepucuk surat kepada Julia yang tertera “From Your Valentine”. Hari kematian Valentine dan Asterius inilah yang kemudian dijadikan sebagai cikal bakal perayaan hari kasih sayang.
Sedangkan Hari valentine sendiri ditetapkan oleh Paus Roma Gelasius pada abad ke-5 Masehi. Hingga kini 14 Februari dianggap sebagai perayaan momen spesial pemberian kasih sayang kepada orang tercinta.
(bim)