Waspada! Tahi Lalat Bisa Jadi Kanker

Sabtu, 22 Agustus 2015 - 06:05 WIB
Waspada! Tahi Lalat Bisa Jadi Kanker
Waspada! Tahi Lalat Bisa Jadi Kanker
A A A
JAKARTA - Kanker kulit masih menjadi momok bagi banyak orang. Penyakit ini memiliki gejala bintik hitam yang menyerupai tahi lalat.

Dilansir dari Zeenews, sayangnya, gejala ini kerap tak disadari banyak orang. Padahal, hal ini kerap membuat penanganan kanker kulit menjadi terlambat. Menurut para peneliti, bintik hitam tersebut bisa berkembang menjadi sebuah kanker yang ganas. Hal ini disebabkan adanya peran protein dalam pengembangan bintik hitam ini.

Penelitian yang dilakukan tim dari University of Pennsylvania menyebutkan, antara kanker kulit dan tahi lalat sama-sama berasal dari sel melanosit yang menghasilkan melanin, pigmen yang memberi warna pada kulit.

Normalnya, sel-sel kulit berkembang dengan teratur dan dapat dikontrol. Sel yang baru akan tumbuh, sedangkan sel lama akan mati.

Tetapi, ketika beberapa sel mengalami kerusakan DNA, pertumbuhan sel menjadi tak terkendali dan dapat membentuk sel kanker.DNA yang dikenal dengan sebutan BRAF ini jika bermutasi akan menstimulasi produksi tumor dan mengusir molekul protein P15, sehingga merangsang pertumbuhan sel kanker melanoma.

"Ketika sel kehilangan protein P15 maka sejak itu tahi lalat bertransformasi menjadi kanker kulit," papar pemimpin peneliti Todd Ridky.

Sebelumnya, peneliti telah menganalisis sel tahi lalat pasien dan membandingkannya dengan
melanosit dari kulit normal. Ditemukan, melanosit pada tahi lalat ternyata mengandung 140 kali lebih banyak protein P15 dibanding pada kulit normal.

"Ketika protein P15 pada tahi lalat berkurang, maka potensi munculnya kanker melanoma semakin
tinggi," pungkasnya.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8181 seconds (0.1#10.140)