Tingkatkan Kesadaran Masyarakat terhadap Kesehatan Gigi, Klinik Ini Buka 2 Cabang Baru
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kesadaran masyarakat Indonesia dalam merawat kesehatan gigi dan mulut masih cukup rendah. Berdasar hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018, sebesar 57,6 persen warga Indonesia mengalami masalah gigi dan mulut .
Kemudian, baru sebanyak 10,2 persen masyarakat yang telah mendapat pelayanan medis. Prevalensi gigi berlubang pada anak usia dini pun sangat tinggi, bahkan mencapai angka 93 persen.
Menurut Chief Operating Officer Orange Dental, drg. Sandra Intan Sari, akses terhadap layanan kesehatan gigi di Indonesia juga masih terbatas.
Baca juga: Kemenkes Masih Menanti Hasil Pemeriksaan Lanjutan Bayi Obesitas Kenzi usai Dirujuk ke RSCM
"Layanan kesehatan gigi, bahkan yang dasar sekalipun, masih belum bisa diakses dengan baik oleh banyak orang di Indonesia," ungkapnya saat dijumpai di tengah pembukaan Orange Dental Ciracas di kawasan Jalan Raya Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (3/3/2023).
"Berdasarkan Riskesdas 2018, hampir 90% masyarakat Indonesia mengalami permasalahan gigi berlubang. Akan tetapi hanya sekitar 4% yang bisa mendapatkan perawatan tambal gigi," paparnya.
Dalam upaya mendukung meningkatkan kesadaran masyarakat dalam merawat serta menjaga kesehatan giginya, drg. Sandra Intan Sari pun terus mengembangkan Orange Dental, klinik gigi yang didirikan bersama suaminya, Syifail Ramadhana sejak 2014.
Bahkan, drg. Sandra dan Syifail menambah keberadaan Orange Dental. Selain di Ciracas, jaringan klinik gigi ini juga membuka klinik baru di Kebun Jeruk, Jakarta Barat.
Syifail Ramadhan pun menyebutkan bahwa pembukaan dua cabang itu berhasil dilakukan, setelah memperoleh seed funding dari para pendiri Bukalapak.
"Kami sangat senang dan berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh para pendiri Bukalapak dalam memperluas jangkauan layanan kesehatan gigi kami," ungkap Syifail, yang juga berperan sebagai Chief Executive Officer Orange Dental.
Kemudian, baru sebanyak 10,2 persen masyarakat yang telah mendapat pelayanan medis. Prevalensi gigi berlubang pada anak usia dini pun sangat tinggi, bahkan mencapai angka 93 persen.
Menurut Chief Operating Officer Orange Dental, drg. Sandra Intan Sari, akses terhadap layanan kesehatan gigi di Indonesia juga masih terbatas.
Baca juga: Kemenkes Masih Menanti Hasil Pemeriksaan Lanjutan Bayi Obesitas Kenzi usai Dirujuk ke RSCM
"Layanan kesehatan gigi, bahkan yang dasar sekalipun, masih belum bisa diakses dengan baik oleh banyak orang di Indonesia," ungkapnya saat dijumpai di tengah pembukaan Orange Dental Ciracas di kawasan Jalan Raya Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (3/3/2023).
"Berdasarkan Riskesdas 2018, hampir 90% masyarakat Indonesia mengalami permasalahan gigi berlubang. Akan tetapi hanya sekitar 4% yang bisa mendapatkan perawatan tambal gigi," paparnya.
Dalam upaya mendukung meningkatkan kesadaran masyarakat dalam merawat serta menjaga kesehatan giginya, drg. Sandra Intan Sari pun terus mengembangkan Orange Dental, klinik gigi yang didirikan bersama suaminya, Syifail Ramadhana sejak 2014.
Bahkan, drg. Sandra dan Syifail menambah keberadaan Orange Dental. Selain di Ciracas, jaringan klinik gigi ini juga membuka klinik baru di Kebun Jeruk, Jakarta Barat.
Syifail Ramadhan pun menyebutkan bahwa pembukaan dua cabang itu berhasil dilakukan, setelah memperoleh seed funding dari para pendiri Bukalapak.
"Kami sangat senang dan berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh para pendiri Bukalapak dalam memperluas jangkauan layanan kesehatan gigi kami," ungkap Syifail, yang juga berperan sebagai Chief Executive Officer Orange Dental.