Habitat Edelweis Rawa di Ranca Upas Rusak, Pemerhati Hutan Murka dan Minta Perhutani Cek Kondisi di Lokasi
loading...
A
A
A
BANDUNG - Kegiatan offroad komunitas motor trail di Ranca Upas, Ciwidey, Bandung, Jawa Barat, belum lama ini telah merusak edelweis rawa yang tumbuh subur di sana. Kejadian itu kontan memicu kekesalan pemerhati hutan hingga meluapkannya di media sosial.
"Paham nggak? Lihat nih, hancur! Tuh lihat nih! Kalau nggak percaya nih, apa ini (sambil membanting bunga edelweis rawa yang sudah mati). Lihat! Lihat nih! Tumbuh lagi nggak? Susah! Menghijaukan lokasi ini juga kapan mau hijau lagi? Lama!" kata pria berkemeja hitam di video viral, dikutip Rabu (8/3/2023).
Pria itu diketahui bernama Mang Uprit. Ia sangat menyayangkan para peserta kegiatan Ranca Upas 5 Maret 2023 melakukan pengrusakan pada tanaman langka tersebut.
Acara itu, kata Mang Uprit, semata-mata untuk bisnis, tidak memperhatikan alam di sekitar lokasi acara.
"Anda pure-nya hanya ke bisnis, tidak peduli lingkungan. Lihat! Paham nggak kalian? Kalau merasa tersinggung, silakan datang ngobrol dengan saya langsung. Saya di kios Ranca Upas, tempat jualan bunga. Silakan datang," kata dia.
Di video itu Mang Uprit juga memberi tahu bahwa area yang rusak sejatinya tidak boleh dilintasi. Sebab, itu adalah habitat bunga edelweis rawa yang dirawat dan dijaga keasliannya.
Keterangan di plang bertuliskan, 'dilarang memetik atau mengambil bunga rawa'. "Sebelum kejadian, plang ini sudah berdiri. Lihat, plang ini sudah berdiri. Mestinya di sini (setelah membaca keterangan di plang) juga paham," tegas Mang Uprit.
Mang Uprit menilai para pelaku bukanlah orang yang cinta lingkungan, karena tega merusak alam hanya demi memenuhi kesenangan pribadi.
Foto/Twitter@MrBekalicky89
Di video yang sama, Mang Uprit juga menjelaskan soal begitu berharganya bunga edelweis rawa.
"Dari satu tunas ini bisa berkembang biak menjadi belasan tunas. Paham nggak? Di sini meski banyak rumput, kelihatannya hijau rumput semua, sudah ada bunga rawanya. Saya tanam lagi, saya perbanyak lagi, meskipun ini awalnya dari alam, saya budidayakan, saya lestarikan," paparnya.
Mang Uprit pun menantang pihak Perhutani untuk mengecek ke lokasi supaya melihat langsung apa yang sudah dilakukan di area kejadian.
"Kalau pihak Perhutani tidak percaya (kalau saya memperbanyak bunga rawa hampir setiap blok), silahkan cek langsung ke lokasi. Yuk kita lihat ke rawa," katanya.
Mang Uprit mengakui bahwa bunga yang tumbuh itu memang jadi ladang rezekinya. Ia menjual bunga tersebut, tapi tidak semata-mata mencari keuntungan.
"Saya mengambil bunganya, mencari keuntungan dari ini, tidak semata-mata mencari keuntungan. Saya ingin melestarikan, memperbanyak. Biar Anda paham," katanya lagi.
"Biar nanti, bunga ini bukan sekadar cerita tapi ini harus lestari, harus tetap ada," tambahnya.
Video ini pertama kali diunggah di akun TikTok @mang_uprit_mangprang79 dan berakhir di Twitter. Akun @MrBekalicky89 yang membagikannya ulang dan kini sudah ditonton lebih dari 62 ribu kali.
"Paham nggak? Lihat nih, hancur! Tuh lihat nih! Kalau nggak percaya nih, apa ini (sambil membanting bunga edelweis rawa yang sudah mati). Lihat! Lihat nih! Tumbuh lagi nggak? Susah! Menghijaukan lokasi ini juga kapan mau hijau lagi? Lama!" kata pria berkemeja hitam di video viral, dikutip Rabu (8/3/2023).
Pria itu diketahui bernama Mang Uprit. Ia sangat menyayangkan para peserta kegiatan Ranca Upas 5 Maret 2023 melakukan pengrusakan pada tanaman langka tersebut.
Acara itu, kata Mang Uprit, semata-mata untuk bisnis, tidak memperhatikan alam di sekitar lokasi acara.
"Anda pure-nya hanya ke bisnis, tidak peduli lingkungan. Lihat! Paham nggak kalian? Kalau merasa tersinggung, silakan datang ngobrol dengan saya langsung. Saya di kios Ranca Upas, tempat jualan bunga. Silakan datang," kata dia.
Di video itu Mang Uprit juga memberi tahu bahwa area yang rusak sejatinya tidak boleh dilintasi. Sebab, itu adalah habitat bunga edelweis rawa yang dirawat dan dijaga keasliannya.
Keterangan di plang bertuliskan, 'dilarang memetik atau mengambil bunga rawa'. "Sebelum kejadian, plang ini sudah berdiri. Lihat, plang ini sudah berdiri. Mestinya di sini (setelah membaca keterangan di plang) juga paham," tegas Mang Uprit.
Mang Uprit menilai para pelaku bukanlah orang yang cinta lingkungan, karena tega merusak alam hanya demi memenuhi kesenangan pribadi.
Bunga yang Sangat Berharga
Foto/Twitter@MrBekalicky89
Di video yang sama, Mang Uprit juga menjelaskan soal begitu berharganya bunga edelweis rawa.
"Dari satu tunas ini bisa berkembang biak menjadi belasan tunas. Paham nggak? Di sini meski banyak rumput, kelihatannya hijau rumput semua, sudah ada bunga rawanya. Saya tanam lagi, saya perbanyak lagi, meskipun ini awalnya dari alam, saya budidayakan, saya lestarikan," paparnya.
Baca Juga
Mang Uprit pun menantang pihak Perhutani untuk mengecek ke lokasi supaya melihat langsung apa yang sudah dilakukan di area kejadian.
"Kalau pihak Perhutani tidak percaya (kalau saya memperbanyak bunga rawa hampir setiap blok), silahkan cek langsung ke lokasi. Yuk kita lihat ke rawa," katanya.
Mang Uprit mengakui bahwa bunga yang tumbuh itu memang jadi ladang rezekinya. Ia menjual bunga tersebut, tapi tidak semata-mata mencari keuntungan.
"Saya mengambil bunganya, mencari keuntungan dari ini, tidak semata-mata mencari keuntungan. Saya ingin melestarikan, memperbanyak. Biar Anda paham," katanya lagi.
"Biar nanti, bunga ini bukan sekadar cerita tapi ini harus lestari, harus tetap ada," tambahnya.
Video ini pertama kali diunggah di akun TikTok @mang_uprit_mangprang79 dan berakhir di Twitter. Akun @MrBekalicky89 yang membagikannya ulang dan kini sudah ditonton lebih dari 62 ribu kali.
(tsa)