Menikmati Mie Aceh Sambil Ngobrol Santai Bahas Politik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mie Aceh yang memiliki bumbu serta cita rasa khas termasuk makanan populer dan digemari banyak orang. Untuk makin memanjakan lidah pecinta kuliner khususnya yang berasal dari Aceh di Ibu Kota, kedai baru mie Aceh hadir di Jalan Pakubuwono VI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Namanya Kopi Politik (Kopol).
Kedai ini unik berkat namanya yang "berbau" politik. Ya, di kedai ini pengunjung bebas membahas politik.
Salah satu pengunjung, Cholil Ilyas, mengaku rutin mengajak koleganya menyantap mie Aceh sembari membahas situasi politik di Indonesia. “Enak mie Acehnya, bumbunya pas. Membawa saya seolah berada di Aceh sana,” kata Cholil saat dijumpai di Kopol, Selasa (14/3/2023) malam.
Pria yang merupakan tenaga ahli di DPD RI itu bercerita, dirinya sengaja memilih menyantap mie Aceh agar bisa mengobrol berlama-lama dengan kolega. Pasalnya, kata dia, usai perut terisi, pengunjung bisa langsung memesan kopi yang juga khas Aceh.
“Biasanya ngobrolin politik itu panjang, meskipun pasti ada ujungnya. Seperti mie, meski panjang tapi berujung. Makanya mie Aceh paling pas. Perut kenyang lalu dilanjut ngopi sanger,” beber Cholil.
Kedai ini menawarkan menu dengan harga yang ramah di kantong. Jenisnya ada mie goreng basah, goreng kering, dan mie kuah yang bisa dinikmati bersama es mentimun. Saat dicoba, tekstur mienya kenyal. Irisan daging ataupun seafood udang dan cumi ikut memberi warna pada cita rasa Aceh yang kaya rempah.
Kedai mie Aceh ini buka pukul 11.00-22.30 WIB dan tersedia juga di aplikasi online.
Kedai ini unik berkat namanya yang "berbau" politik. Ya, di kedai ini pengunjung bebas membahas politik.
Salah satu pengunjung, Cholil Ilyas, mengaku rutin mengajak koleganya menyantap mie Aceh sembari membahas situasi politik di Indonesia. “Enak mie Acehnya, bumbunya pas. Membawa saya seolah berada di Aceh sana,” kata Cholil saat dijumpai di Kopol, Selasa (14/3/2023) malam.
Pria yang merupakan tenaga ahli di DPD RI itu bercerita, dirinya sengaja memilih menyantap mie Aceh agar bisa mengobrol berlama-lama dengan kolega. Pasalnya, kata dia, usai perut terisi, pengunjung bisa langsung memesan kopi yang juga khas Aceh.
“Biasanya ngobrolin politik itu panjang, meskipun pasti ada ujungnya. Seperti mie, meski panjang tapi berujung. Makanya mie Aceh paling pas. Perut kenyang lalu dilanjut ngopi sanger,” beber Cholil.
Kedai ini menawarkan menu dengan harga yang ramah di kantong. Jenisnya ada mie goreng basah, goreng kering, dan mie kuah yang bisa dinikmati bersama es mentimun. Saat dicoba, tekstur mienya kenyal. Irisan daging ataupun seafood udang dan cumi ikut memberi warna pada cita rasa Aceh yang kaya rempah.
Kedai mie Aceh ini buka pukul 11.00-22.30 WIB dan tersedia juga di aplikasi online.
(tsa)