Vino G Bastian Ziarah ke Makam Buya Hamka Jelang Penayangan Film
loading...
A
A
A
JAKARTA - Vino G Bastian ziarah ke makam Buya Hamka yang berada di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan hari ini, Kamis (30/3/2023). Ziarah kubur ini dilakukan jelang penayangan film Buya Hamka: Vol. 1 pada 20 April 2023.
Pada kesempatan ini, pemain film Buya Hamka: Vol. 1 lainnya juga ikut berziarah bersama Vino . Mereka di antaranya adalah Donny Damara dan Izzati Khanza.
Chand Parwez selaku produser film Buya Hamka: Vol. 1 juga tampak hadir. Mereka mengirim doa serta menabur bunga di atas makam Buya Hamka dan sang istri, Siti Raham yang berada di sebelahnya.
Perwakilan keluarga Buya Hamka juga ikut menyaksikan prosesi ziarah kubur yang dilakukan oleh Vino dan kawan-kawan. Sementara itu, dalam sambutannya, Vino mengatakan bahwa momen ini mengingatkannya akan kematian.
Foto/Nurul Amanah
Baca Juga: Bintangi Film Buya Hamka, Vino Bastian dan Laudya Cynthia Bella Belajar Bahasa Minang 2 Bulan
Foto/Nurul Amanah
Melalui Buya Hamka, suami Marsha Timothy ini juga diingatkan untuk tidak menyia-nyiakan hidupnya. Sehingga Vino berusaha bermanfaat untuk banyak orang seperti apa yang dilakukan oleh pemilik nama asli Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo itu.
"Buya Hamka menjadi pengingat kita bahwa kematian akan datang. Tapi apa yang harus kita perbuat agar kehidupan kita tidak sia-sia," kata Vino di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Kamis (30/3/2023).
Foto/Nurul Amanah
Buya Hamka: Vol. 1, diharapkan Vino tidak hanya sebagai tontonan untuk masyarakat, tapi juga bisa menjadi film yang menuntun. Terlebih, ada kisah perjuangan Buya Hamka untuk menyerbarluaskan agama Islam.
"Semoga film ini tidak hanya sebagai tontonan, tapi juga bisa sebagai tuntunan, sebagai dakwah, tentang perjuangan Buya Hamka bahwa Islam itu adalah rahmatan lil alamin. Bukan hanya untuk seluruh manusia tapi untuk alam semesta," tandasnya.
Buya Hamka: Vol. 1 menceritakan tentang Hamka menjadi manajer Muhammadiyah di Makassar dan berhasil membawa kemajuan yang signifikan bagi organisasi. Hamka juga mulai menulis literatur untuk surat kabar dan cerita romannya sangat disukai oleh pembaca.
Hamka dan keluarganya pindah ke Medan karena diangkat sebagai pemimpin redaksi majalah Pedoman Masyarakat.Posisi ini menyebabkan Hamka bentrok dengan pihak berwenang Jepang, yang menyebabkan majalah ditutup karena dianggap berbahaya. Kehidupan keluarga Hamka juga terguncang ketika salah satu anaknya meninggal karena sakit.
Upaya Hamka untuk mendekati pihak berwenang Jepang dipandang sebagai penjilat dan disambut dengan permusuhan. Sehingga dia diminta untuk mundur dari posisinya sebagai manajer Muhammadiyah.
Pada kesempatan ini, pemain film Buya Hamka: Vol. 1 lainnya juga ikut berziarah bersama Vino . Mereka di antaranya adalah Donny Damara dan Izzati Khanza.
Chand Parwez selaku produser film Buya Hamka: Vol. 1 juga tampak hadir. Mereka mengirim doa serta menabur bunga di atas makam Buya Hamka dan sang istri, Siti Raham yang berada di sebelahnya.
Perwakilan keluarga Buya Hamka juga ikut menyaksikan prosesi ziarah kubur yang dilakukan oleh Vino dan kawan-kawan. Sementara itu, dalam sambutannya, Vino mengatakan bahwa momen ini mengingatkannya akan kematian.
Foto/Nurul Amanah
Baca Juga: Bintangi Film Buya Hamka, Vino Bastian dan Laudya Cynthia Bella Belajar Bahasa Minang 2 Bulan
Foto/Nurul Amanah
Melalui Buya Hamka, suami Marsha Timothy ini juga diingatkan untuk tidak menyia-nyiakan hidupnya. Sehingga Vino berusaha bermanfaat untuk banyak orang seperti apa yang dilakukan oleh pemilik nama asli Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo itu.
"Buya Hamka menjadi pengingat kita bahwa kematian akan datang. Tapi apa yang harus kita perbuat agar kehidupan kita tidak sia-sia," kata Vino di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Kamis (30/3/2023).
Foto/Nurul Amanah
Buya Hamka: Vol. 1, diharapkan Vino tidak hanya sebagai tontonan untuk masyarakat, tapi juga bisa menjadi film yang menuntun. Terlebih, ada kisah perjuangan Buya Hamka untuk menyerbarluaskan agama Islam.
"Semoga film ini tidak hanya sebagai tontonan, tapi juga bisa sebagai tuntunan, sebagai dakwah, tentang perjuangan Buya Hamka bahwa Islam itu adalah rahmatan lil alamin. Bukan hanya untuk seluruh manusia tapi untuk alam semesta," tandasnya.
Buya Hamka: Vol. 1 menceritakan tentang Hamka menjadi manajer Muhammadiyah di Makassar dan berhasil membawa kemajuan yang signifikan bagi organisasi. Hamka juga mulai menulis literatur untuk surat kabar dan cerita romannya sangat disukai oleh pembaca.
Hamka dan keluarganya pindah ke Medan karena diangkat sebagai pemimpin redaksi majalah Pedoman Masyarakat.Posisi ini menyebabkan Hamka bentrok dengan pihak berwenang Jepang, yang menyebabkan majalah ditutup karena dianggap berbahaya. Kehidupan keluarga Hamka juga terguncang ketika salah satu anaknya meninggal karena sakit.
Upaya Hamka untuk mendekati pihak berwenang Jepang dipandang sebagai penjilat dan disambut dengan permusuhan. Sehingga dia diminta untuk mundur dari posisinya sebagai manajer Muhammadiyah.
(dra)