Sajikan Drama Musikal Mimpi Kirana, Ini Harapan Yayasan Belantara Budaya Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Yayasan Belantara Budaya Indonesia (BBI) menggandeng MNC Life merayakan Hari Down Syndrom Sedunia, yang jatuh setiap 21 Maret, dengan menyelenggarakan drama musikal Mimpi Kirana di Balai Sarbini Jakarta, Sabtu (1/4/2023).
Founder Belantara Budaya Indonesia, Diah Kusumawardhani Wijayanti mengungkapkan bahwa drama musikal Mimpi Kirana ini adalah mimpinya untuk mengajak anak Indonesia mencintai budaya dan tradisi Tanah Air.
"Mengajak anak Indonesia untuk cerdas di media sosial bagaimana memviralkan konten tentang Indonesia agar mendunia. Di Mimpi Kirana ini kita juga mau mengajak semua anak Indonesia berkarya dan berdaya, dan kita harus bisa menembus batas karena semua diawali oleh mimpi," tutur Diah kepada media saat ditemui di Balai Sarbini, Jakarta, Sabtu (1/4/2023).
Menurutnya, drama musikal ini menceritakan tentang seorang anak yang bermimpi diberikan wangsit untuk mencintai budaya dan tradisi Indonesia. Kirana mengajak teman-teman di sekolahnya untuk membuat konten di media sosial tentang kekayaan nusantara.
"Ada konflik, seseorang followers-nya banyak tapi enggak mau memasarkan keindahan Indonesia, akhirnya mereka bergabung dan kontennya viral serta mendunia. Di sinilah mereka mengajak anak-anak Indonesia mencintai budaya dan juga bermedia sosial dengan bijak," paparnya.
Drama musikal ini melibatkan 241 anak dan 48 anak difabel. Hal itu karena pihaknya ingin memberi anak-anak difabel panggung yang spektakuler, di mana bisa have fun dan berdaya bersama, serta menembus batas.
"Kita rekrut anak-anak terbaik dari total 6 ribu murid kita terus kita ambil seratusan lebih dan mengaudisi empat sekolah untuk gabung," terang Diah.
(Foto: Syifa Fauziah)
Dalam proses pengerjaannya, Diah menyebutkan jika pihaknya menghabiskan waktu selama 2,5 bulan. Dan mengalami banyak tantangan. Namun dia bersyukur semua bisa berjalan baik.
"Tantangannya banyak banget, harus punya kesabaran yang tinggi, gimana mengajarkan anak-anak ini merasa dan enggak dibedakan karena mereka digabungkan. Pas kita tahu ternyata orang tuanya bangga anaknya ditampilkan sama teman-teman lain jadi enggak ada batas," kata Diah.
Melalui event ini, Diah berharap anak-anak Indonesia bisa mencintai budaya dan tradisi Indonesia. Diharapkan juga agar anak muda Indonesia bisa bermedia sosial dengan bijak.
"Semoga media sosial ini bisa memviralkan tempat-teman keren dan budaya di Indonesia. Itu sih yang mau kita tonjolkan. Jadi ada dua misi, misi mencintai budaya, tradisional Indonesia dan misi bijak bersosial media. Kita ingin anak-anak difabel bergabung dengan Yayasan Belantara Budaya Indonesia untuk sama-sama berkarya dan berdaya," pungkas Diah.
Event ini juga didedikasikan untuk Yayasan Potads (Persatuan Orang Tua dengan Down Syndrom) karena hari ini adalah hari down syndrom internasional. Kegiatan hari ini charity dan disumbangkan untuk yayasan tersebut untuk yayasan tersebut.
Founder Belantara Budaya Indonesia, Diah Kusumawardhani Wijayanti mengungkapkan bahwa drama musikal Mimpi Kirana ini adalah mimpinya untuk mengajak anak Indonesia mencintai budaya dan tradisi Tanah Air.
"Mengajak anak Indonesia untuk cerdas di media sosial bagaimana memviralkan konten tentang Indonesia agar mendunia. Di Mimpi Kirana ini kita juga mau mengajak semua anak Indonesia berkarya dan berdaya, dan kita harus bisa menembus batas karena semua diawali oleh mimpi," tutur Diah kepada media saat ditemui di Balai Sarbini, Jakarta, Sabtu (1/4/2023).
Baca Juga
Menurutnya, drama musikal ini menceritakan tentang seorang anak yang bermimpi diberikan wangsit untuk mencintai budaya dan tradisi Indonesia. Kirana mengajak teman-teman di sekolahnya untuk membuat konten di media sosial tentang kekayaan nusantara.
"Ada konflik, seseorang followers-nya banyak tapi enggak mau memasarkan keindahan Indonesia, akhirnya mereka bergabung dan kontennya viral serta mendunia. Di sinilah mereka mengajak anak-anak Indonesia mencintai budaya dan juga bermedia sosial dengan bijak," paparnya.
Drama musikal ini melibatkan 241 anak dan 48 anak difabel. Hal itu karena pihaknya ingin memberi anak-anak difabel panggung yang spektakuler, di mana bisa have fun dan berdaya bersama, serta menembus batas.
"Kita rekrut anak-anak terbaik dari total 6 ribu murid kita terus kita ambil seratusan lebih dan mengaudisi empat sekolah untuk gabung," terang Diah.
(Foto: Syifa Fauziah)
Dalam proses pengerjaannya, Diah menyebutkan jika pihaknya menghabiskan waktu selama 2,5 bulan. Dan mengalami banyak tantangan. Namun dia bersyukur semua bisa berjalan baik.
"Tantangannya banyak banget, harus punya kesabaran yang tinggi, gimana mengajarkan anak-anak ini merasa dan enggak dibedakan karena mereka digabungkan. Pas kita tahu ternyata orang tuanya bangga anaknya ditampilkan sama teman-teman lain jadi enggak ada batas," kata Diah.
Melalui event ini, Diah berharap anak-anak Indonesia bisa mencintai budaya dan tradisi Indonesia. Diharapkan juga agar anak muda Indonesia bisa bermedia sosial dengan bijak.
"Semoga media sosial ini bisa memviralkan tempat-teman keren dan budaya di Indonesia. Itu sih yang mau kita tonjolkan. Jadi ada dua misi, misi mencintai budaya, tradisional Indonesia dan misi bijak bersosial media. Kita ingin anak-anak difabel bergabung dengan Yayasan Belantara Budaya Indonesia untuk sama-sama berkarya dan berdaya," pungkas Diah.
Event ini juga didedikasikan untuk Yayasan Potads (Persatuan Orang Tua dengan Down Syndrom) karena hari ini adalah hari down syndrom internasional. Kegiatan hari ini charity dan disumbangkan untuk yayasan tersebut untuk yayasan tersebut.
(nug)